Kontraktor Bendungan Ciawi Sebut Proyek Itu Tak Bikin Keruh Air Ciliwung
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Juli Hantoro
Rabu, 13 April 2022 17:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tudingan proyek Bendungan Ciawi - Sukamahi menjadi biang kerok keruhnya air Sungai Ciliwung yang mengalir di permukiman warga Ciawi dan Megamendung dibantah oleh pihak kontraktor pembangunan bendungan tersebut.
Humas proyek Bendung Ciawi Anton Wuryanto mengatakan, tudingan proyek tersebut merupakan penyebab keruhnya air sungai terbantahkan ketika pihak PDAM, perangkat desa, Camat Megamendung mendatangi proyek tersebut.
Anton mengatakan mereka langsung melakukan cek visual ke aliran sungai dan menunjukkan bahwa air yang ada pada kedua bendungan tidak menunjukkan hasil yang keruh. Dia mengatakan kekeruhan air terjadi karena faktor hujan di hulu.
“Di sini kami bersikap profesional dan objektif dalam menanggapi isu-isu yang muncul dari mulai koordinasi, sosialisasi, membantu warga yang terdampak dan memberikan bantuan CSR bagi warga sekitar lokasi. Contohnya dengan rehabilitasi masjid, memberikan bibit ikan, dan membantu penyediaan air bersih serta rehabilitasi jalan rusak,” kata Anton.
Dia menyebut dari Ciliwung Hulu mengalami perubahan tata guna lahan yang drastis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Awalnya, kawasan hulu adalah daerah konservasi dan resapan. Kini sebagian besar telah berubah atau alih fungsi menjadi daerah wisata dan pemukiman. Hal ini secara langsung berkontribusi besar terhadap pengurangan kualitas air di kali Ciliwung.
Dari penelusuran diketahui terdapat 5 hingga 6 anak sungai yang masuk ke kali ciliwung, anak-anak sungai tersebut juga berkontribusi terhadap kualitas air kali Ciliwung.
<!--more-->
Sedangkan perwakilan Proyek Bendung Sukamahi, Ganar Ardiartha mengatakan, perihal pelaksanaan pekerjaan 2 titik sumur bor, sudah direncanakan oleh perencana untuk melepas tekanan air yang menekan pada proteksi lereng bangunan pelimpah atau spillway. Lalu, Ganar mengatakan, apabila debit air sumur bor tersebut besar akan ditampung di menara air dan bisa dialirkan untuk warga sekitar.
Ganar menyebut pelaksanaan pekerjaan sumur bor itu pun sudah melalui sosialisasi kepada masyarakat warga sekitar proyek Bendung Sukamahi. Ganar menyebut, justru yang mengisukan sumur bor pelepas tekanan air tanah tersebut akan memberikan pengaruh kekeringan itu bertolak belakang dengan fungsinya.
Isu tersebut pun, kata dia, datang dari luar desa yang jauh dari kawasan proyek Bendungan.
“Upaya-upaya peningkatan kualitas air kali ciliwung tidak bisa dilakukan sendiri dan spot-spot tetapi harus terintegrasi dari hulu ke hilir oleh semua pihak baik itu pemerintah kabupaten, pusat maupun swasta bersama sama berkomitmen untuk menjaga lingkungan,” kata Ganar.
Sebelumnya warga beberapa desa di Kecamatan Ciawi dan Megamendung, Kabupaten Bogor mengeluhkan air sungai kotor dan keruh. Bahkan, ikan milik mereka yang ditambak di aliran sungai Ciliwung itu banyak yang mati saking keruhnya air.
Mereka menyebut, keruh dan kotornya air adalah dampak dari pembangunan proyek strategis nasional atau PSN Bendungan Ciawi -Sukamahi, Kabupaten Bogor.
Tokoh Masyarakat Kampung Pasir Kalong, Desa Sukakarya, Bunyamin mengatakan, dampak pembangunan Bendung Ciawi-Sukamahi, sungai Cisukabirus menjadi kotor dan keruh dan mereka pun tidak dapat menggunakan air kali. Padahal, menurut Bunyamin, keseharian aliran sungai sering dimanfaatkan warga untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan kakus.
Baca juga: Warga Ciawi Bogor Sebut Bendungan Ciawi-Sukamahi Bikin Air Sungai Keruh
M.A MURTADHO