Dinas Kesehatan DKI Temukan 49 Pasien Diduga Hepatitis Akut, 5 Meninggal

Rabu, 18 Mei 2022 14:42 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia mengatakan 49 orang bergejala hepatitis akut tapi belum diketahui penyebabnya.

Dari jumlah tersebut ada 25 orang yang sudah dikeluarkan dari daftar karena hasil pemeriksaan penunjangnya menunjukkan ada penyakit lain.

“Jadi 25 ini bukan hepatitis misterius nih, sudah ketahuan. Oh ini ada yang komplikasi, ada juga DBD,” ujar Dwi dalam rapat dengan Komisi E DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Mei 2022.

Sisanya, 24 pasien masih dalam pengembangan, karena hasil pemeriksaan tidak keluar langsung dalam waktu 24 jam. Hasil pemeriksaan ada yang cepat dan lambat, karena pemeriksaannya dilakukan di laboratorium tertentu.

“Jadi dari 24 yang sekarang masih berstatus pengembangan itu, ada 20 yang masih pending. Jadi masih perlu hasil periksanya,” katanya. “Tiga orang masuk dalam kategori probable dan satu masuk suspek.”

Dari 20 pasien berstatus pending, tercatat ada empat yang meninggal. Dari tiga orang yang masuk dalam kategori probable ada satu yang meninggal.

"Sejauh ini meninggal ada 5 orang meninggal."

Advertising
Advertising

Dinas Kesehatan DKI masih berusaha mengetahui penyebab gejala yang dialami 24 pasien diduga hepatitis akut itu. Kalau bisa diketahui penyebabnya, pasien bisa dikeluarkan dari kelompok penyakit hepatitis misterius yang belum diketahui penyebabnya.

“Jadi masih belum diketahui, di global juga belum, makanya belum ada definisi terkonfirmasi hepatitis akut,” tutur Dwi.

Dwi Oktavia mengatakan semua ahli di seluruh dunia belum tahu penyebab pasti dari hepatitis akut tersebut. Organisasi kesehatan dunia atau WHO juga belum bisa mengkonfirmasi hepatitis akut ini, berbeda dengan Covid-19.

“Kalau Covid-19 kan terkonfirmasi dari hasil PCR. Nah untuk ini belum. Jadi kita belum tahu pastinya,” ujar dia.

Hingga saat ini Dinas Kesehatan DKI hanya mencari pasien dengan gambaran penyakit hepatitis akut, yang kemudian bisa dipastikan penyebabnya. Apakah itu hepatitis A, B, C, D, E atau hepatitis lain yang kemudian menjadi bagian dari kewaspadaan. “Sambil menunggu kebijakan global, apa sih penyebabnya, kan masih dalam penelitian.”

Baca juga: 1 dari 3 Kasus Diduga Hepatitis Akut Misterius di RSCM Menderita Demam Berdarah

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

7 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

13 jam lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

18 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya