DKI Siap Pakai APBD untuk Pengolahan Sampah Berbasis RDF di Bantargebang

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Mei 2022 15:55 WIB

Petugas dengan alat berat mengambil sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Juni 2020. Penurunan volume sampah di Bantargebang ini diakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berdampak pada aktivitas di pusat perbelanjaan dan kuliner. ANTARA/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan mempertimbangkan penggunaan dana dari APBD untuk pengolahan sampah dengan teknologi RDF yang saat ini sedang dibangun di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Kepala Dinas LH DKI Asep Kuswanto mengatakan penggunaan APBD untuk pengolahan sampah RDF atau Refuse-Derived Fuel harus mendapat persetujuan dari TPAD atau Tim Anggaran Pemerintah Daerah.

"Kalau memang disetujui oleh kami akan upayakan dibangun oleh dana APBD," katanya seperti dikutip Tempo dari laman DPRD DKI, Selasa, 17 Mei 2022.

Tempat pengolahan sampah berbasis teknologi RDF, yang saat ini sedang dibangun di Bantargebang ditargetkan selesai tahun ini dan mampu mengolah sampah sebanyak 2000 ton per hari serta dapat menghasilkan pemasukan untuk Pendapatan Daerah.

Asep menjelaskan RDF mampu mengolah sampah menjadi bahan baku pengganti batu bara hingga 800 ton. “Itu akan dijual lagi ke pabrik semen dan pembangkit listrik. Bahkan pabrik semen Indocement dan SBI sudah mau menerima," katanya.

Advertising
Advertising

Usulan agar Pemprov DKI menggunakan dana APBD ketimbang dana pihak ketiga untuk pengolahan sampah RDF disampaikan Komisi D DPRD DKI Jakarta.

Komisi D mendorong Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan swakelola mandiri pengolahan sampah Refuse-Derived Fuel (RDF) di Bantargebang. Tujuannya, demi efektifitas anggaran.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah di Jakarta mengatakan pengolahan sampah RDF yang ada di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang saat ini dibangun pihak ketiga dengan dana pinjaman sebesar Rp900 miliar.

Bila RDF dengan skema yang sama diproyeksikan akan dibangun di seluruh kota administrasi di Jakarta, Ida mengkhawatirkan akan berpotensi merugikan bahkan kemungkinan akan bernasib sama seperti pembangunan Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter yang sudah 11 tahun tak kunjung selesai dan menanggung bunga cukup tinggi.

"Saya pesimis, kalau sampai berbicara menggunakan anggaran pihak ketiga, nanti nasibnya akan sama dengan ITF yang sampai hari ini belum jalan dari tahun 2011. Kalau anggarannya cuma Rp 900 miliar, saya berharap pakai APBD saja," ujarnya.

Ida berharap Dinas LH Jakarta lebih memprioritaskan pembangunan RDF karena dana yang dibutuhkan tidak sebesar ITF, namun memiliki manfaat yang lebih baik, bahkan tempat pengolahan sampah RDF tidak perlu membayar komisi setiap tahunnya.

"Artinya ini lebih efektif, bahkan kita tidak perlu ada biaya tip (tipping fee) hanya operasional dan PJLP saja. Sedangkan ITF nantinya kita harus bayar biaya tip setiap tahunnya kepada investor," ucapnya.

Baca juga: Wagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari

Berita terkait

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

14 jam lalu

Untung Rugi Gunakan Popok Clodi

Popok clodi lebih ramah lingkungan dari pupuk sekali pakai

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

19 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

22 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

1 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

1 hari lalu

Wali Kota Cilegon Siap Tunjukkan Pengelolaan Co-Firing TPSA Bagendung

Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon siap tunjukan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

1 hari lalu

Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

2 hari lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

2 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

3 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

3 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya