Menurut Zuraida, Kepala Bidang Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, MHM masih dirawat karena mengalami kelumpuhan di kaki. Tetapi kelumpuhan ini bukan disebabkan infeksi virus leptospira.
"Ia sebelumnya menderita stroke dan lumpuh kakinya. Sedangkan masa krisis dari leptospiosisnya sudah lewat," ujarnya kepada TEMPO, Selasa (10/2).
MHM dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan sejak hari Jumat (30/1). Saat pertama kali tiba di rumah sakit, MHM dalam kondisi kritis. Selain lumpuh, Zuraida mengatakan bahwa MHM tak sadarkan diri.
Lain MHM, lain pula nasib pasien kencing tikus lain yang juga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Dua pasien berinisial TMJ dan DDN meninggal dunia, setelah mengalami komplikasi penyakit selain leptospirosis. TMJ wafat hari Jumat (6/2), menyusul DDN yang meninggal sepekan sebelumnya.
Zuraida menambahkan hingga hari ini belum ada pasien leptospirosis lain yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Pada 2007 tercatat 98 pasien leptospirosis dirawat dan delapan di antaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun 2008, tercatat 25 pasien dirawat dan empat di antaranya meninggal.
FERY FIRMANSYAH