Petisi Usulkan JIS Diganti dengan MH Thamrin Bergulir, Ini Profil MH Thamrin

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 3 Juni 2022 23:57 WIB

Umat Islam melaksanakan salat id di Jakarta International Stadium (JIS), 2 Mei 2022. Salat id berjemaah ini merupakan yang pertama digelar di JIS. REUTERS/Yuddy Cahya Budiman

TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini, muncul petisi agar Jakarta International Stadium alias JIS diubah namanya menjadi Stadion MH Thamrin.

Petisi tersebut dibuat oleh sejarawan JJ Rizal melalui situs Change.org.

JJ Rizal beralasan nama JIS melanggar UU No. 24 Tahun 2009 karena menggunakan bahasa Inggris. Ia kemudian mengusulkan nama MH Thamrin karena dianggap lebih mampu memacu semangat persepakbolaan nasional.

Sebenarnya siapa itu MH Thamrin?

Dilansir dari buku Muhammad Husni Thamrin oleh Anhar Gonggong, MH Thamrin merupakan pahlawan nasional berdarah Betawi. Ia lahir pada hari Jum’at, 16 Februari 1984.

Advertising
Advertising

MH Thamrin berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya, Tabri Thamrin, adalah seorang wedana yang oleh masyarakat kala itu dianggap sebagai jabatan yang cukup tinggi. Meski demikian, MH Thamrin berteman dekat dengan anak-anak dari kalangan biasa.

Teman-teman MH Thamrin tidak berasal dari ambtenaar sebagaimana asalnya sendiri, bukan pula anak-anak pedangang besar atau semacamnya, melainkan anak-anak penjual nasi, anak-anak tukang gerobak, atau anak-anak penjual bungan untuk keperluan ziarah ke kuburan dan semacamnya.

Pada usia enam tahun, MH Thamrin menempuh pendidikan di Mangga Besar. Ketika akan diantar untuk masuk ke sekolah untuk pertama kalinya, ia masih harus dicari.

Di pagi hari, MH Thamrin masih sempat pergi ke Sungai Ciliwung untuk mandi bersama teman-temannya. Ia merasa segan karena teman-temannya yang lain tidak bisa menempuh pendidikan sebagaimana yang dijalaninya.

Selang dua tahun, MH Thamrin kemudian dipindahkan ke Bijbelschool (Sekolah Injil) di Pintu Besi. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Koning Willem III. Kala itu, sekolah tersebut setingkat dengan Hogere Burgerschool (HBS). Akan tetapi, ia tidak menyelesaikan pendidikannya karena ingin cepat terjun ke masyarakat.

Ayah MH Thamrin sangat menginginkan anaknya menjadi ambtenaar. Ia behasil memasukkan MH Thamrin menjadi magang atau calon magang di kantor Kepatihan Betawi dan kantor Karesidenan Betawi. Akan tetapi, MH Thamrin agaknya tidak kerasan di kedua tempat tersebut.

MH Thamrin kemudian pindah ke perusahaan perkapalan milik Belanda, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM). Di tempat itulah ia bertemu van der Zee, salah seorang tokoh politik yang sosialistis dan merupakan salah seorang anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Kota Betawi.

Perkenalan dengan van der Zee memungkinkan MH Thamrin untuk mewujudkan ide-ide perbaikan Kota Betawi, salah satunya yakni pelaksanaan proyek penanggulangan air kali Ciliwung. Ia juga berhasil diangkat sebagai anggota Gemeenteraad dan menjadi seorang pemimpin terkemuka dalam mendapatkan kebali kemerdekaan Indonesia.

Sejak pengangkatannya, MH Thamrin semakin giat untuk menciptakan kekuatan-kekuatan nasionalis di dalam satu wadah. Oleh karena itu, ia berhasil mendirikan fraksi khusus, yakni fraksi nasional.

Pada 1927, MH Thamrin ditunjuk sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat). Di masa awal jabatannya, MH Thamrin membantu mosi Kusumo Utoyo untu memprotes penggeledahan terhadap tokoh-tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada 1938, Thamrin aktif sebagai salah seorang pemimpin utama (Partai Indonesia Raya) Parindra. Partai tersebut memiliki tujuan untuk mempersatukan semua golongan masyarakat yang ada di Hindia Belanda dengan landasan nasionalisme.

Pada tahun 1939, MH Thamrin menjadi pelopor pembentukan organisasi federatif yang diberi nama Gabungan Politik Indonesia (GAPI) untuk menyatukan semua organisasi politik dalam satu wadah yang kuat.

Salah satu peran penting GAPI adalah menyelenggarakan Kongres Rakyat Indonesia (KRI). Kongres tersebut menghasilkan keputusan penetapan bendera Merah Putih dan lagu Indonesia Raya sebagai bendera dan lagu persatuan bangsa Indonesia.

Karena perannya sebagai tokoh pemimpin yang berpengaruh, MH Thamrin dianggap berbahaya oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pada 6 Januari 1941, ia dicurigai bekerja sama dengan Jepang dan akhirnya ditetapkan menjadi tahanan rumah.

Lima hari berselang, MH Thamrin wafat di rumahnya di Jalan Sawah Besar No. 32 karena sakit. Pemerintah pun mengenangnya sebagai Pahlawan Nasional. Akankah namanya tak lama lagi dijadikan oleh Pemprov DKI sebagai nama resmi stadion JIS?

SITI NUR RAHMAWATI
Bsca: Panitia Formula E Siapkan Parkir VVIP Khusus untuk Presiden Jokowi

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

2 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

21 hari lalu

Penerobosan Kampung Susun Bayam, Polisi Sebut Satu Warga yang Ditahan sesuai Laporan Jakpro

Tak ada eks warga Kampung Bayam lain, kecuali Furqon, yang menjadi tersangka dalam kasus penerobosan Kampung Susun Bayam (KSB).

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

22 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

25 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Dua Warga Kampung Susun Bayam Selepas Berbuka Puasa

31 hari lalu

Polisi Tangkap Dua Warga Kampung Susun Bayam Selepas Berbuka Puasa

Polres Jakarta utara menangkap Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam yaitu Muhammad Furqon beserta sang istri.

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

35 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sewa Lapangan Latih JIS Diskon hingga 25 Persen

38 hari lalu

Sewa Lapangan Latih JIS Diskon hingga 25 Persen

Menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, penyewaan Lapangan Latih Jakarta International Stadium (JIS) menghadirkan penawaran istimewa dengan potongan biaya sewa hingga 25 persen.

Baca Selengkapnya