Dipecat Partai, Taufik Gerindra Pernah Dipanggil karena Doakan Anies Naik Kelas

Selasa, 7 Juni 2022 18:56 WIB

Politisi senior Partai Gerindra M Taufik saat konferensi pers menanggapi pemecatan yang dilakan partai terhadap dirinya di Iceberg Pizza and Gelato, Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa, 7 Juni 2022. Kredit: TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Gerindra M Taufik dipecat oleh partainya siang tadi, Selasa, 7 Juni 2022. Dia mengaku belum mendapatkan surat pemecatan resmi dan belum mengetahui alasan pasti mengapa dirinya dipecat.

Namun, mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan dirinya pernah dipanggil karena mendoakan Gubernur DKI Anies Baswedan naik kelas. M Taufik berkilah, posisinya saat mendoakan Anies adalah sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

“Saya pernah dipanggil majelis kehormatan partai, ketika saya mendoakan Anies naik kelas, padahal posisi saya waktu berdoa sebagai ketua KAHMI,” ujar dia di Iceberg Pizza and Gelato, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Juni 2022.

Pihak majelis kehormatan partai Gerindra mempertanyakan mengapa Mohamad Taufik mendoakan Anies Baswedan naik kelas. Menurut Taufik, dia sudah menjelaskan bahwa posisinya saat itu bukan mewakili partai.

“Dia anggota saya, wajar saja saya mendoakan yang baik-baik. Naik kelas, yang gubernur jadi presiden, yang ini jadi gubernur naik menjadi menteri gitu-gitu,” katanya.

Dari kiri mantan wakil gubernur DKI Sandiaga Uno, Ketua DPD Gerindra DKI Muhammad Taufik, Gubernur DKI Anies Baswedan dan calon wakil gubernur DKI Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Kerja Daerah Gerindra DKI di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, 26 Januari 2020. Tempo/Imam Hamdi

Advertising
Advertising

Menurut Taufik mekanisme pemecatan yang dilakukan oleh majelis kehormatan partai adalah keliru. Karena, menurut dia, majelis kehormatan partai itu tidak punya kewenangan memecat, hanya merekomendasikan hasil sidangnya.

“Rekomendasinya disampaikan kepada siapa? kepada DPP, yang melakukan pemecatan seharusnya DPP, harusnya begitu,” kata dia.

Taufik juga mengatakan dirinya sampai dengan sekarang belum menerima surat pemecatan itu. “Sampai hari ini saya belum terima suratnya. Kalau saya bukan menolak, saya hanya menyampaikan tadi mekanisme yang menurut saya agak keliru,” katanya.

Gerindra Pecat M Taufik

Sebelumnya, siang tadi majelis kehormatan partai memecat mantan Wakil Ketua DPRD DKI itu. Kabar tersebut dimumkan oleh Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai (MKP) Gerindra, Wihadi Wiyanto.

“Kami telah melakukan rapat, lima majelis sepakat memutuskan memecat Saudara M Taufik sebagai kader Gerindra, mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini. Itu keputusannya MKP," tutur Wihadi Wiyanto di kantor DPP Gerindra, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa.

Selain dianggap tidak loyal kepada partai, Taufik kerap bermanuver dengan berulang kali secara terbuka menyampaikan keinginan mundur dari Gerindra. "Bukti tidak loyal lainnya, saat dia menjabat Ketua DPD, kantor DPD DKI tidak ada. Pada saat Pilpres DKI Jakarta, itu kalah. Nah, kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK," ujar dia.

Baca juga: Dipecat Gerindra, Mohamad Taufik Kaget Belum Terima Surat Pemecatan

Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

44 menit lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Respons Gerindra hingga Golkar Soal Kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menegaskan Prabowo belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

8 jam lalu

Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

8 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

18 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

20 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

1 hari lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya