Polisi: Bendera Lafaz Tauhid di Acara Majelis Sang Presiden Bukan Milik HTI

Jumat, 10 Juni 2022 10:15 WIB

Bendera mirip organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dicopot dari atas panggung usai adanya protes atas pemasangannya di acara deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 7 Juni 2022. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto menyatakan bendera lafaz tauhid yang terpasang di Majelis Sang Presiden bukanlah milik organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Keberadaan atribut mirip bendera HTI itu sempat membuat ricuh peserta acara deklarasi yang menyatakan dukungan terhadap Anies Baswedan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Majelis Sang Presiden menggelar acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022.

"Bukan (bendera HTI)," kata Budhi saat konfirmasi, Jumat, 10 Juni 2022.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Budhi tidak menjawab dasar penetapan itu, termasuk adanya pelibatan ahli. Hanya saja, sebelumnya, dia sudah memastikan anggotanya telah langsung datang ke lokasi acara deklarasi saat diketahui adanya pemasangan bendera serupa milik HTI ini.

"Kami sudah mengamankan bendera tersebut dan sedang kami dalami bendera apa. Masih dilakukan interogasi terhadap petugas keamanan dan panitia," kata Budhi saat dihubungi, Rabu, 8 Juni 2022.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Ridwan Soplanit mengatakan, salah satu panitia atau penyelenggara yang tengah diperiksa berasal dari LSM Damai. Pemeriksaan masih dalam tahap penyelidikan serta penyitaan terhadap bendera yang mirip dengan bendera milik HTI.

"Salah satu penyelenggara LSM Damai yang sedang kami lidik, apakah kegiatan itu berizin atau enggak, kemudian terkait dengan bendera yang dimaksud sudah kami lakukan penyelidikan," kata dia dikutip dari keterangannya, Kamis, 9 Juni 2022.

Beberapa orang saksi yang ada di lokasi, kata dia, juga telah diwawancarai. Dari hasil wawancara ini, Ridwan mengatakan, penyelidikan mengerucut kepada pihak penyelenggara yang menjadi penanggung jawab acara tersebut.

"Untuk saksi kita sudah lakukan interview di TKP. Yang intinya kita semua bermuara ke pihak penanggung jawab siapa yang melakukan apa dan pihak yang bertanggung jawab," ucap dia.

Ketua Majelis Sang Presiden Dukung Anies Baswedan, PBNU: Ia Pernah di LPBHNU

Wakil Sekretaris Lembaga Da'wah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ahmad Nurul Huda Haem, menyatakan tahu nama Ahmad Ansori, yang disebut-sebut sebagai Ketua Panitia Majelis Sang Presiden dengan menggunakan nama Abu Abdurrahman. Gus Enha panggilan dia, menyatakan Ahmad Amsori memang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama atau LPBHNU.

Ahmad Ansori menduduki posisi itu pada periode 2015-2020, pada masa kepemimpinan Said Aqil Siradj. Namun, saat ini, ia sudah tak lagi menjabat di lembaga itu. "Di Group WA PBNU sempat diinformasikan oleh Sekjen PBNU, Gus Ipul, lewat struktur LPBHNU terkini, tidak ada nama yang bersangkutan," kata Enha saat dihubungi, Kamis, 9 Juni 2022.

Oleh sebab itu, dia menganggap, kehadiran Ansori atau Abu Abdurrahman di acara majelis yang mendeklarasikan dukungan pada Anies Baswedan sebagai Capres 2024 itu tidak mewakili PBNU sama sekali. Dukungan itu, kata dia, sebatas berasal dari pribadinya.

"Kalau hemat saya, sikap Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, sangat jelas. Beliau melarang penggunaan atribut NU untuk kegiatan apapun yang sifatnya dukungan terhadap capres (calon presiden) tertentu," ujar Gus Enha.

Dalam undangan acara deklarasi Anies Baswedan yang beredar, Ketua Panitia acara Majelis Sang Presiden itu bernama Abu Abdurrahman. Nomor dia pun turut dicantumkan dalam undangan itu. Namun, di media sosial Ketua Panitia ini disebut-sebut bernama Ahmad Ansori, sebagaimana yang dibahas akun @BuronanMabes di twitter.

Saat dihubungi, kontak Ansori atau Abu Abdurrahman sebagaimana yang tertera di undangan, tidak ada yang menjawab. Namun, ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, pengguna nomor itu menjawab dengan kalimat yang isinya saat ini tidak ingin dihubungi.

"Mohon maaf untuk sementara waktu di lain kesempatan saja ya. Kirim salam untuk semuanya. Terima kasih," kata Abu Abdurrahman.

Baca juga:

Aktor di Balik FPI Reborn dan Majelis Sang Presiden, Jegal Anies Baswedan?

Berita terkait

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

17 jam lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

18 jam lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

1 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

1 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

1 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

1 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

2 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

3 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

3 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya