Anies Baswedan Ungkap Alasan Hewan Kurban di DKI Diminati Meski Ada Wabah PMK
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 11 Juli 2022 09:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) justru meningkatkan minat permintaan hewan kurban di Jakarta. Banyak orang membeli hewan kurban di Jakarta karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki sistem pengawasan yang sistematis sehingga terhindar dari PMK.
“Justru dampaknya terjadi peningkatan, tadi diceritakan ibu Kepala Dinas, Jakarta itu jumlahnya melonjak sampai 58 ribu, padahal biasanya 42 ribu, tahun ini juga perkiraan awalnya sekitar 47 ribu,” ujar Anies Baswedan, dalam keterangannya usai menyembelih hewan kurban di Musala Babul Khoirot di tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus Dalam, Ahad, 10 Juli 2022.
Peningkatan itu disebabkan warga luar Jakarta memilih membeli hewan kurban di Jakarta karena telah melalui proses pengawasan. “Jadi dibawa masuk ke sini, lalu dijual di Jakarta, tapi pembelinya dari luar Jakarta itu menandakan bahwa mereka mempercayai sistem cheking di sini,” tutur Anies.
Yang menarik pada tahun ini, kata Anies, jumlah kambing dan domba mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Itu menandakan bahwa masyarakat yang mampu membeli hewan tersebut tingkat perekonomiannya membaik. Sehingga mereka sekarang berkurban kambing saat Idul Adha tahun ini lebih banyak lagi, sehingga menjadi tanda yang positif.
“Kita bersyukur bahwa banyak masyarakat yang siap untuk berkurban dengan kambing. Karena kurban kan bisa sapi dan kambing ya,” kata dia.
Peningkatan perekonomian masyarakat menyebabkan lonjakan permintaan hewan kurban di DKI. Selain ada demand yang meningkat, juga ada kepercayaan kepada Jakarta terhadap pengawasan hewan kurban dimasa PMK ini.
“Kita yakin dan monitornya kita tahu persis. Karena itu tandanya tadi. Bahkan warga luar Jakarta pun cenderung membeli hewan kurban di DKI karena prosesnya terpecaya,” ujar dia.
Pemprov DKI terima pemasukan hewan kurban sebanyak 58.010 ekor
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan pemasukan hewan kurban ke Ibu Kota mencapai 58.010 ekor. Hal itu terjadi karena terjadi lonjakan terutama untuk kebutuhan kambing dan domba.
"Sapinya masih nyaris sama kurang lebih 21 ribu, kemudian sisanya kambing domba," ujar dia usai salat Idul Adha di Jakarta International Stadium atau JIS, Jakarta Utara, pada Ahad, 10 Juli 2022.
Menurut dia masyarakat di Jabodetabek lebih menyukai membeli hewan kurban di DKI. "Sehingga 58 ribu itu kebutuhan di DKI Jakarta 40 ribu sekian, sisanya dibawa keluar ke DKI," tutur Suharini.
Baca juga: Idul Adha, Berikut Fakta-fakta Penjualan Hewan Kurban Pasar Tanah Abang Tahun Ini