BEM KM IPB Pecat Anggotanya yang Mendukung LGBTQIA+

Minggu, 17 Juli 2022 10:13 WIB

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM KM IPB) memecat salah satu pengurusnya karena dianggap mendukung Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, Intersex, Asexual (LGBTQIA+). Keputusan ini tertuang dalam Kepresma KM IPB Nomor 5 Tahun 2022 dan dipublikasikan di instagram @bemkmipb.

Dalam akun instagram itu disebutkan bahwa kronologi pemberhentian diawali dari permohonan BEM KM IPB terhadap anggotanya, Arlen Elvide Ariyanto Sudi, selaku menteri kebijakan kampus untuk meminta maaf karena sikapnya yang membuat ketidakstabilan di kampus.

Namun, hingga tenggat waktu yang diberikan pada 16 Juni 2022, Arlen disebut tidak mengindahkan permohonan yang tertuang dalam amar Memorandum 001 DPM KM. Akhirnya, pada 30 Juni 2022 BEM KM IPB 2022 melakukan rapat dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Majelis Permusyawatatan Mahasiswa IPB untuk menyikapi masalah ini.

"Selain itu, BEM KM IPB secara intens terus melakukan koordinasi ke berbagai stakeholder, baik ke fakultas maupun rektorat mengenai tindakan yang telah dilakukan oleh saudara AEAS," kata BEM KM IPB dalam akun @bemkmipb dikutip Ahad, 17 Juli 2022.

Setelah berbagai rapat koordinasi itu dilaksanakan, Presiden Mahasiswa KM IPB menetapkan Kepresma KM IPB Nomor 5 Tahun 2022 pada 3 Juli 2022 tentang pemberhentian Arlen sebagai Pengurus BEM KM IPB Periode 2021-2022.

Pemberhentian ini didasari atas pertimbangan BEM KM IPB yang menganggap AEA telah melanggar pasal 8 ayat 1 poin C Peraturan Senat Akademik IPB Nomor 33/SA-IPB/P/2019. Arlen disebutkan terbukti mendukung LGBTQIA+.

"Dengan adanya bukti penggunaan foto profil instagram berlatar pelangi dan mencantumkan tulisan "Happy Pride Month" dalam story instagram akun pribadinya pada 1 Juli 2022," ucap mereka.

Arlen, kata mereka, telah melakukan pelanggaran lain terhadap aspek sikap dan kinerja di dalam BEM KM IPB terhadap peraturan yang ada.

Hingga berita ini ditulis, Tempo masih mencoba menghubungi Arlen untuk meminta tanggapannya terkait pemecatannya dari BEM KM IPB karena dinilai mendukung LGBTQIA+.

Baca juga: 5 Pelaku Penipuan Lewat Aplikasi Kencan Ditangkap

Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

2 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

2 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

4 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

4 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

8 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

10 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

14 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya