Ubah Sistem Rekrutmen Siswa Baru, Anies Bicara Soal Kesetaraan Akses Pendidikan di Jakarta

Reporter

Antara

Minggu, 17 Juli 2022 20:35 WIB

Gubernur DKI Anies Baswedan (tengah) saat berbincang dengan sejumlah murid pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SDN Kampung Melayu 01-02, Jakarta Timur, 16 Juli 2018. Anies mengimbau orang tua agar mengantarkan anaknya sekolah agar tercipta interaksi antara guru dan murid. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bicara soal demokratisasi Jalan Sudirman yang memberikan rasa keseteraan warga di ruang ketiga, Gubernur DKI Anies Baswedan mengungkap tentang demokratisasi penerimaan siswa di sekolah.

Dilansir dari Antara, Jumat, 15 Juli 2022, Anies Baswedan mengatakan dirinya telah mengubah sistem rekrutmen pelajar SMP dan SMA sejak 2019 yang selama ini ia nilai tidak mencerminkan asas kesetaraan.

Anies mengatakan selama bertahun-tahun akses pendidikan di Ibu Kota tidak merata.

"Selama tiga tahun terakhir mulai 2019, kami mengubah bagaimana sistem rekrutmen SMP, SMA menganut prinsip kesetaraan," kata Anies dalam diskusi publik virtual soal menjawab tantangan masa depan bangsa.

Selama ini, kata dia, sistem penerimaan peserta didik baru tingkat sekolah lanjutan, yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dipengaruhi latar belakang sosiologi dan ekonomi keluarga.

Advertising
Advertising

Saat ini tidak ada lagi sistem rekrutmen yang dipengaruhi faktor sosiologi dan ekonomi kedua orang tua calon peserta didik baru. Anies mengatakan, Pemprov DKI melakukan demokratisasi dalam proses rekrutmen peserta didik baru di SMP dan SMA.

"SMP dan SMA yang dulu disebut favorit, dahulu sebelum dilakukan proses penyesuaian ini, siswanya bisa berisi 90 persen berlatar belakang keluarga pendidikan S1 dan S2, sesudah dilakukan demokratisasi, pemerataan, siswa baru di sekolah itu proporsional," katanya.

Anies mengungkapkan, saat ini banyak pelajar di Jakarta berasal dari latar belakang beragam termasuk pendidikan orang tua yang juga beragam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan, penyesuaian rekrutmen itu dinilai menjadi eskalator ekonomi dan sosial bagi masa depan bangsa. "Itu dampaknya tidak bisa dilihat sekarang, nanti dampaknya dua tiga dekade mendatang, ketika anak-anak itu menjadi seseorang," katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Soal Fenomena SCBD: Demokratisasi Jalan Sudirman

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

5 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

21 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

2 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya