Pusat Kendali Transjakarta Pantau Kecepatan Bus, Jika Kecelakaan Sopir Bisa Dipecat

Senin, 25 Juli 2022 19:54 WIB

Petugas saat melakukan pemantauan melalui layar di Pusat Kendali (Command Center) PT Transjakarta, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Command Center berfungsi untuk memonitor, mengawasi, dan mengontrol sekiranya 250 rute dan 5 layanan di Transjakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memiliki Pusat Kendali atau Command Center untuk memantau seluruh bus yang beroperasi di semua koridor. Termasuk juga memantau jarak hingga kecepatan bus yang sedang melaju.

“Jadi kita di sini bisa melihat posisi bus di mana, jarak terdekat bus di mana, juga kecepatan bus-bus yang sudah kita tentukan,” ujar Koordinator Command Center Arif Triyanto di Command Center, Kantor Pusat Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 19 Juli 2022.

Menurut Arif, batas kecepatan yang diperbolehkan Transjakarta maksimal 50 kilometer/ jam. Jadi, apabila ada pramudi yang melebihi batas tersebut, staf di Command Center akan memberikan rekomendasi dan menyampaikan petugas di lapangan untuk bertindak.

“Karena kita lebih mengutamakan keselamatan. Seandainya melebihi 50 kilometer/ jam otomatis akan sangat membahayakan pengguna kendaraan lain maupun awak bus itu sendiri,” kata dia.

Proses pemberian rekomendasi itu, kata Arif, langsung dilakukan dan dikerjakan oleh petugas di lapangan jika ada sopir bus yang melanggar batas kecepatan. Dari unit Command Center akan ada report datanya untuk diinformasikan ke lapangan.

Advertising
Advertising

“Nanti petugas di lapangan langsung menindaklanjuti agar pramudi itu diskorsing dan diganti dengan pramudi yang lain atau yang baru,” tutur Arif.

Menurut Arif, tidak ada peringatan bagi pramudi bus Transjakarta yang melanggar batas kecepatan, karena itu sudah menjadi bagian dari standar operasional prosedur (SOP). “Sampai di titik ujung unit kita gantikan dengan pramudi yang baru. Jadi pramudi tersebut hari itu tidak diperbolehkan untuk membawa unit,” ujar dia.

Kepala Departemen Humas dan Kemitraan Transjakarta Iwan Samariansyah mengatakan, jika diketahui kecepatan bus melebihi 50 kilometer/ jam, pramudi bisa ditegur dan diberikan peringatan, lalu diberikan berita acara. Dia menyebut itu sebagai pelanggaran tingkat satu.

“Kalau tiga kali dilakukan bisa kena skors, agak keras memang. Bahkan kalau kecelakaan, penumpang luka, itu ada sanksinya, dan jika ada yang meninggal, bisa pemecatan,” kata Iwan.

Pusat Kendali Memonitor Kondisi Halte dan Bus

Menurut Iwan, Pusat Kendali Transjakarta memiliki staf sebanyak 51 orang yang bekerja bergantian selama 24 jam. “Di Command Center ada 51 orang, baik koordinator maupun staf pusat kendali. Mereka bekerja dengan tiga shift bergantian, pagi, siang, dan malam,” tutur Iwan.

Petugas saat melakukan pemantauan melalui layar di Pusat Kendali (Command Center) PT Transjakarta, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2022. Keluhan mengenai kecelakaan, barang tertinggal, dan kasus pelecehan seksual akan langsung ditindak lanjuti. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Berdasarkan pantauan Tempo saat mengunjungi Pusat Kendali, ada 17 orang yang sibuk berada di depan komputer. Masing-masing operator memantau komputer tiga layar dengan fokus. Layar pertama berisi informasi pergerakan bus yang sudah dipasang GPS, kedua untuk komunikasi dan input data, serta ketiga untuk tampilan gambar dari CCTV.

Mereka bertugas mengawasi alur bus di semua koridor melalui CCTV yang dipasang di semua bus, ada yang di luar dan di dalam. Bus minimal dipasang 6 CCTV.

Fungsi CCTV di dalam bus, untuk mengawasi perilaku penumpang. “Pelecehan seksual beberapa hari lalu itu tahunya dari CCTV.”

Sementara CCTV di luar bus merekam kondisi sekelilingnya.

Pusat kendali Transjakarta juga memonitor langsung kondisi halte, sehingga jika kondisi pelanggan padat, staf bisa mengendalikan alur perjalanan busnya. Selain itu, petugas juga berkoordinasi dengan petugas Call Center yang menerima laporan apa saja, bisa ada sesuatu yang terjadi, misalnya barang ketinggalan di dalam bus. “Itu sering terjadi dan biasanya ketemu.”

Baca juga: Melongok Pusat Kendali Transjakarta, Dapur Monitor Alur Bus Semua Koridor

Berita terkait

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

22 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

3 hari lalu

Kronologi Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dalam Mobil Alphard, Ini yang Terlihat di CCTV

Anggota Polresta Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewa dalam mobil Alphard. Apa penyebab kematiannya? Berikut kronologi tewasnya Brigadir RA?

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

5 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

14 hari lalu

Cara Mudah Membuat Ponsel Pintar Lama Menjadi CCTV

Dengan menggunakan smartphone yang sudah tidak terpakai, CCTV dapat mudah dibuat dengan menggunakan sebuah aplikasi.

Baca Selengkapnya

Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

16 hari lalu

Daftar Link dan Aplikasi CCTV untuk Pantau Arus Balik Lebaran 2024

Berikut ini daftar link dan aplikasi CCTV untuk pantau arus balik mudik Lebaran 2024 di jalan arteri dan jalan tol seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

16 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

18 hari lalu

Hendak Kerja, Motor Perempuan di Bojonggede Dibegal

Hendak berangkat kerja, seorang perempuan mengaku motor Yamaha Nmax warna merah dengan nomor polisi B 4706 SKR raib dibawa komplotan begal.

Baca Selengkapnya