Di Hadapan Anies, Politikus PKS Singgung LGBT dalam Citayam Fashion Week

Senin, 1 Agustus 2022 14:55 WIB

Gaya remaja saat berjalan di catwalk Citayam Fashion Week ala SCBD (Sudirman, Citayam,Bojong Gede dan Depok) di zebra cross kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Kamis malam, 21 Juli 2022. Fenomena Citayam Fashion Week ala SCBD yang viral tersebut, membuat para seleb menjajal catwalk di zebra cross itu. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Suhud Alynudin, menyinggung soal isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam tren Citayam Fashion Week (CFW) di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Dia menilai ada potensi munculnya konflik warga sekitar dengan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) akibat tontotan pria berpenampilan perempuan di CFW.

"Karena ada sekelompok kecil yang hadir di situ mempertontonkan secara vulgar perilaku LGBT," kata dia dalam rapat paripurna DPRD DKI di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 1 Agustus 2022.

Rapat paripurna hari ini membahas soal dua Rancangan Peraturan Daerah. Pertama Raperda tentang Perubahan Bentuk Hukum Perseroan Terbatas (PT) Penjaminan Kredit Daerah Jakarta menjadi PT Penjaminan Kredit Daerah Jakarta (Perseroan Daerah).

Kedua adalah Raperda tentang Pencabutan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat paripurna untuk menjelaskan dua Raperda tersebut.

Advertising
Advertising

Suhud kemudian menginterupsi untuk menyampaikan pandangannya ihwal perilaku LGBT di CFW Dukuh Atas. Menurut dia, perlu dilakukan pencegahan dini dan penanganan yang tepat agar tidak terjadi konflik di masyarakat. Tapi, di sisi lain, jangan sampai ruang ekspresi masyarakat jadi tertutup akibat penanganan tersebut.

"Yang terpenting adalah bagaimana penanganan itu tidak menutup ruang ekspresi masyarakat, tapi di saat yang sama, perilaku vulgar yang dipertontonkan oleh sekelompok kecil itu bisa kita cegah," tutur dia.

Ketika ditanya awak media, Anies tak mau merespons pandangan Suhud.

Ucapan Wagub DKI soal LGBT dan Citayam Fashion Week Dinilai Diskriminatif

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Dinas Sosial Jakarta Pusat soal kelompok LGBTIQ di tengah tren Citayam Fashion Week. Dia menilai pernyataan orang nomor dua di Ibu Kota adalah sebuah hal yang diskriminatif.

“Pejabat kembali lagi membuat pernyataan-pernyataan diskriminatif yang berpotensi menyebabkan persekusi terhadap kelompok minoritas," ujar Usman lewat keterangan tertulis pada Kamis, 28 Juli 2022.

Menurut Usman, mengungkapkan identitas dan ekspresi gender bukan tindakan kriminal, melainkan ekspresi diri yang dilindungi oleh hukum nasional maupun internasional. Dia menjelaskan semua warga, terlepas dari gender, etnis, agama, orientasi seksual, atau status lainnya, mempunyai hak yang setara dengan warga lainnya.

"Pihak berwenang justru seharusnya melindungi mereka dari diskriminasi, bukan malah membuat pernyataan-pernyataan yang dapat memicu diskriminasi dan persekusi," tutur Usman.

Sebelumnya pada Rabu, 27 Juli 2022 Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menulis di akun Twitter resminya: “Kami wajib melindungi anak2 dari promosi LGBT, termasuk di Citayam Fashion Week."

Selain itu pada 25 Juli, Kepala Dinas Sosial Jakarta Pusat Abdul Salam mengatakan kepada media bahwa pihaknya akan 'menindak: laki-laki yang berbusana seperti perempuan di Citayam Fashion Week.

Usman menjelaskan, hak atas kebebasan berekspresi dijamin dalam Pasal 19 Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR), yang selanjutnya dijelaskan dalam Komentar Umum Nomor 34 tentang Pasal 19 ICCPR.

"Pasal 26 ICCPR juga menyatakan semua orang setara di mata hukum dan harus dilindungi dari segala bentuk diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pandangan politik, asal-usul, maupun status lainnya," kata Usman.

Dan yang perlu digarisbawahi bahwa Indonesia telah meratifikasi ICCPR melalui UU Nomor 12 Tahun 2005, yang juga berarti bahwa Indonesia memiliki kewajiban yang mengikat untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak dalam Kovenan tersebut.

"Terlebih lagi, Pasal 28I ayat 2 UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan diskriminatif itu," ujar Usman Hamid.

Baca juga: BEM KM IPB Pecat Anggotanya yang Mendukung LGBTQIA+

Berita terkait

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

34 menit lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

1 jam lalu

Soal Sikap Politik PKS Usai Pilpres 2024, Jubir: Santai Saja

Koordinator Juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, mengatakan sikap politik PKS jadi koalisi atau oposisi akan diumumkan jika sudah diputuskan Majelis Syuro.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

15 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Bergabung ke Koalisi Prabowo, Gibran: Semuanya Baik-Baik Saja

PKS memang belum membuat keputusan resmi akan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

21 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

1 hari lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya