Santri Tewas setelah Berkelahi Satu Lawan Satu, Ini Kata Pondok Pesantren

Senin, 8 Agustus 2022 17:36 WIB

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com

TEMPO.CO, Tangerang - Pondok Pesantren Daarul Qolam Jayanti Kabupaten Tangerang membantah telah lalai melakukan pengawasan setelah seorang santri tewas usai berkelahi. Santri berinisial BD, 15 tahun, tewas setelah terlibat perkelahian satu lawan satu dengan santri lain di Ponpes itu pada Ahad, 7 Agustus 2022.

"Kami tidak tahu ada perkelahian itu karena sama sekali tidak ada laporan dari para santri," ujar Ikhsa Islah, guru Ponpes Daarul Qolam saat dihubungi Tempo, Senin 8 Agustus 2022.

Ikhsa baru menerima laporan dari santri ketika kondisi BD sudah terkulai lemas di kamar. "Saat itu saya orang yang pertama kali menerima laporan, langsung membawa BD ke klinik terdekat," ujarnya.

Ikhsa mengungkapkan, peristiwa perkelahian antarsantri yang berujung BD meninggal benar-benar di luar dugaan. Ponpes Daarul Qolam, kata dia, akan bertanggungjawab sepenuhnya.

"Kami telah bertemu dengan keluarga BD dan mempertemukan dengan pelaku, apapun yang dibutuhkan keluarga korban akan kami fasilitasi," ujarnya.

Selain itu, santri yang berkelahi dengan BD saat ini sudah ditangkap polisi dan ditahan di Polsek Cisoka.

Wahyudi, ayah BD, menyatakan kecewa atas kasus yang menyebabkan putranya meninggal itu. "Karena Ponpes telah lalai dalam melakukan pengawasan," ujarnya saat dihubungi Tempo.

Advertising
Advertising

Sebagai orang tua, dia memasukan anaknya ke ponpes itu karena percaya jika anaknya akan dijaga dan diawasi dengan baik. "Tapi adanya insiden ini menunjukkan Ponpes tidak melakukan pengawasan dengan baik dan lalai," kata Wahyudi.

Semestinya, pengasuh ponpes melakukan pengecekan dan pemeriksaan ketika BD tidak masuk kelas pada hari itu. "Ditanya, dicek dan dilihat kenapa santrinya tidak masuk. Ini dibiarkan saja dan diketahui sudah meninggal," ucapnya.

Wahyudi mengatakan dihubungi pihak Pesantren pada Ahad 7 Agustus, pukul 14.00. Sesampainya di pesantren, dia diberitahu jika anaknya sudah tidak bernyawa.

"Pihak ponpes memberitahu jika anak saya sudah tak bernyawa, di sana saya dipertemukan dengan pelaku, pelaku mengakui jika sempat berkelahi dengan anak saya," kata Wahyudi.

Meski kecewa dengan pihak Ponpes, Wahyudi mengatakan tidak akan menuntut ponpes. "Tapi saya meminta agar pihak Ponpes melakukan evaluasi pengawasan terhadap santri agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi," ucapnya.

Dugaan penganiayaan ini terjadi pada Ahad, 7 Agustus 2022. Menurut Kapolsek Cisoka Ajun Komisaris Nurokhman, pihak Pondok Pesantren tidak melaporkan korban tewas usai perkelahian dengan santri lain. " Minggu 7 Agustus 2022 jam 17.00, Polsek Cisoka mendapatkan informasi dari pihak RSUD Balaraja bahwa ada korban meninggal," kata Nurokhman.

JONIANSYAH HARDJONO

Baca juga: Kronologi Santri Tewas setelah Berkelahi Satu Lawan Satu, Bermula dari Kena Daun Pintu

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

12 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

12 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

13 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

13 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

20 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

20 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

1 hari lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

8 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

15 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya