Gagal Panen, 9 Kelompok Tani Kabupaten Bogor Ajukan Klaim Asuransi Rp 442 Juta

Jumat, 12 Agustus 2022 09:48 WIB

Sejumlah warga mengevakuasi material bangunan yang terbawa arus banjir bandang di Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 23 Juni 2022. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melaporkan sebanyak 602 Kepala Keluarga (KK) atau 2.407 jiwa terdampak banjir bandang yang disebabkan meluapnya Sungai Cisarua. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Cibinong - Sembilan kelompok tani di Kabupaten Bogor mengajukan klaim asuransi Rp 442 juta karena mengalami gagal panen. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nurianty mengatakan klaim yang diajukan lewat program
asuransi usaha tani padi (AUTP) itu telah dibayar oleh P
emerintah Kabupaten Bogor.

Menurut Siti, pemerintah kabupaten mengalokasikan anggaran Rp 900 juta untuk program AUTP untuk tahun ini. "Kelompok tani itu mengajukan klaim akibat hama penyakit dan banjir bandang di Kabupaten Bogor," kata Siti di Cibinong, Bogor, Kamis, 11 Agustus 2022.

Dana pengganti kerugian gagal panen itu diharapkan bisa dipakai petani untuk mengantisipasi kegagalan pada musim tanam berikutnya.

"Penyerahan AUTP ini diharapkan dapat mengantisipasi kegagalan panen berikutnya dan memberikan ganti rugi bagi petani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin," kata Siti.

Berdasarkan catatan Pemkab Bogor, petani di 40 kecamatan Kabupaten Bogor sanggup memproduksi padi 477.255 ton. Padi itu dipanen dari 37.658 hektar lahan dari total 174.369 hektar lahan pertanian wilayah tersebut.


Asuransi usaha tani adalah program sinergi dengan Kementerian Pertanian. Pada tahun 2021, Pemkab Bogor telah mengalokasikan dana Rp 900 juta untuk 25.000 hektar sawah di wilayahnya.

Pemerintah pusat juga menjalankan program serupa. Pada 2022, pemerintah pusat mengalokasikan target kepesertaan seluas 25.000 hektar dengan premi sebesar 80 persen dibayarkan melalui APBN.

"Kami mengalokasikan anggaran dari APBD, seluas 10.000 hektar dengan premi 20 persen," ujarnya.

Asuransi tani berguna untuk memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi bencana kekeringan atau banjir. Jika terjadi gagal panen, petani dapat melakukan klaim untuk mendapatkan dana pengganti.

Baca juga: 800 Hektar Sawah Kabupaten Bekasi Bakal Kekeringan, Butuh Antisipasi Gagal Panen

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

9 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

9 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

12 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

14 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya