Kamaruddin Simanjuntak Siap Ladeni Dirut PT Taspen Soal Dana Capres Rp 300 Triliun dan Tuduhan Lain

Reporter

M. Faiz Zaki

Rabu, 7 September 2022 12:12 WIB

Pengacara Keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menjawab pertanyaan wartawan saat tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 26 Agustus 2022. Kedatangan pengacara Keluarga Brigadir J tersebut untuk melaporkan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi terkait laporan palsu dugaan pelecahan seksual yang dilayangkan kepada mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan pasal yang disangkakan adalah pasal 317 dan 318 jo pasal 55 dan 56 KUHP. NTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Kamaruddin Simanjuntak, pengacara Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat siap menghadapi laporan Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih ke polisi. ia dilaporkan dengan tuduhan penecamaran nama baik dan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Kamarudin mengatakan siap melademi laporan ANS Kosasih, karena mengklaim telah memiliki bukti soal pernyataannya yang dipermasalahkan tersebut. "Bagus dong, bukti kita sangat banyak, mulai dari surat, video, transaksi keuangan, saksi, dan, lain-lain," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 7 September 2022.

Dalam sebuah kesempatan, yang rekaman videonya viral di media sosial, Kamaruddin menyebut Direktut Utama PT Taspen ANS Kossih adalah orang yang mengelola dana untuk Capres tertentu pada 2024 sebesar Rp 300 triliun. Kamaruddin juga menyebut Kosasih memiliki banyak istri. ia mengklaim sudah mengantongi sejumlah bukti atas tuduhannya tersebut.

ANS Kosasih lantas melaporkan Kamaruddin ke Polres Metro Jakarta Pusat dengan nomor LP/B/1966/IX/SPKT/Polres Metropolitan Jakpus/Polda Metro Jaya tanggal 5 September 2022. Namun Kamaruddin mengancam akan mempidanakan balik bila tidak terbukti.

"Bila tidak terbukti, akan kita pidanakan dengan Pasal 317 dan 318 KUHP," katanya.

Kuasa hukum ANS Kosasih bantah pernyataan Kamaruddin

Advertising
Advertising

Kuasa hukum Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih, Duke Arie Widagdo membantah klaim pengacara mantan istri kedua Kosasih, Kamaruddin Simanjuntak soal kepemilikan ribuan video asusila kliennya dengan para wanita simpanan. Semua bukti-bukti yang dimiliki pihaknya akan diserahkan kepada kepolisian untuk diadu kebenarannya.

"Bahwa semua tudingan KS (Kamaruddin Simanjuntak) tidak benar dan terbantahkan dengan bukti-bukti yang kami miliki," kata Duke.

Bantahan PT Taspen

Manajemen PT Taspen (Persero) menepis tudingan ihwal pengelolaan dana capres senilai Rp 300 triliun yang disampaikan pengacara dari Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak. Tudingan itu telah viral di media sosial.

Corporate Secretary Taspen Mardiyani Pasaribu mengatakan, tudingan ini bisa dibantah dengan bukti hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada empat tahun terakhir, sejak 2018 hingga 2021. Hasil audit itu menunjukkan tidak pernah ada temuan material terkait pengelolaan investasi maupun operasional.

"Taspen selalu menjunjung tinggi prinsip GCG serta prinsip kepatuhan, kehati-hatian dan transparansi dalam berinvestasi dan beroperasi," kata Mardiyani melalui siaran pers, Jumat, 26 Agustus 2022.

Kementerian BUMN sebut Rp 300 triliun adalah dana kelolaan Taspen

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan mencuatnya kasus ini bermula dari isu personal terkait perceraian Direktur Utama Taspen ANS Kosasih dengan bekas istrinya Rina Lauwy.

Adapun, kuasa hukum Rina Lauwy adalah Kamarudin Simanjuntak yang merupakan pengacara keluarga Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam kasus pembunuhan yang melibatkan Ferdy Sambo.

ANS Kosasih dengan istri keduanya Rina Lauwy tersebut telah diputus cerai oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Maret 2021.

"Ini urusan pribadi mereka, Komarudin itu lawyer perceraian. Dirut Taspen mengadukan ke polisi, [Kamarudin mengungkapkan] saya punya video porno, apa hubungannya?" jelasnya di sela Launching UMKM BUMN Go Online, Senin 29 Agustus 2022.

Adapun angka Rp 300 triliun yang disebut Kamaruddin, menurut Arya merupakan total dana kelolaan PT Taspen sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan kepemilikan pribadi Kosaih maupun dana capres.

Kementerian BUMN, kata Arya telah melakukan pengecekan mengenai dana Rp 300 triliun tersebut. Hasilnya laporan keuangan Taspen dalam 5 tahun terakhir oleh BPK juga berujung WTP, sehingga kecil kemungkinan penyelewengan dana.

"Ketiga, benar Rp 300 triliun itu dana kelolaan Taspen, tapi 70 persen lebih di obligasi pemerintah, hampir 10 persen di saham BUMN, ada lagi mereka investasi di beberapa jalan tol, investasi juga di reksadana yang diawasi OJK," ujarnya.

Baca juga: Dituduh Sebar Hoaks, Kamaruddin Simanjuntak dan Deolipa Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Berita terkait

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

23 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

1 hari lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

9 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

16 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Pendukung Capres Berebut Pengaruh Sengketa Pilpres

Demonstrasi dari masing-masing kubu pasangan capres muncul tiga hari menjelang putusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi

Baca Selengkapnya

6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

26 hari lalu

6 Tanda Pasangan Bukan Istri yang Baik

Sikap-sikap berikut menunjukkan perempuan tak bisa jadi istri yang baik, bahkan hanya menyusahkan suami dan mengganggu hubungan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

27 hari lalu

Ganjar Pranowo Kenakan Kemeja Motif Garis Hitam Putih Lagi, Saat Salat Idul Fitri dan Open House

Ganjar Pranowo kenakan kemeja motif garis-garis hitam putih vertikal saat Salat Id dan open house, Rabu, 10 April 2024. Seperti saat awal nyapres.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Dirut PT Taspen Iqbal Latanro soal Dugaan Investasi Fiktif

34 hari lalu

KPK Periksa Eks Dirut PT Taspen Iqbal Latanro soal Dugaan Investasi Fiktif

KPK memeriksa wakil Komisaris Utama Bank BTN Iqbal Latanro sebagai saksi korupsi investasi fiktif di PT Taspen.

Baca Selengkapnya

Ciri Istri Narsisis, Sombong dan Egois serta Bikin Suami Terlihat Lemah

37 hari lalu

Ciri Istri Narsisis, Sombong dan Egois serta Bikin Suami Terlihat Lemah

Saat memutuskan menikah Anda mungkin tak sadar pasangan seorang narsisis hingga akhirnya merasa tersiksa sendiri. Berikut beberapa tanda istri narsis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

47 hari lalu

Prabowo Kembali Singgung Nilai 11 dari 100, Ini Awal Mula Peristiwanya

Prabowo kembali menyinggung nilai 11 dari 100 pada pidatonya di acara Buka Bersama PAN. Berikut kilas balik peristiwa nilai 11 dari 100.

Baca Selengkapnya