Top 3 Metro: Putri Candrawathi Disebut Lebih Berbahaya, Anies Baswedan Siap Nyapres
Reporter
Tempo.co
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 16 September 2022 07:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Jumat pagi ini dimulai dari eks pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara menyebut Putri Candrawathi lebih berbahaya daripada suaminya, Ferdy Sambo. Dia menuding Putri dan Kuat Ma'ruf memprovokasi Ferdy agar melakukan pembunuhan berencana.
Selanjutnya Anies Baswedan akhirnya menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden. Rencana iti diungkapnya dalam wawancara dengan media asing di Singapura.
Berita ketiga adalah demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan BEM SI di kawasan Patung Kuda dekat Monas, Jakarta, kemarin, sempat ricuh. Mahasiswa terlibat saling dorong dengan polisi dan merusak pagar berduri, namun tidak ada mahasiswa yang ditahan.
Berikutnya 3 berita terpopuler metropolitan pada Jumat pagi 16 Septemner 2022:
1. Deolipa Yumara Sebut Putri Candrawathi Lebih Berbahaya daripada Irjen Ferdy Sambo
Deolipa Yumara mengatakan tidak mengetahui soal isu Putri Candrawathi ikut menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Alasannya, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, yang sempat didampinginya, tidak menyampaikan hal tersebut.
“Eliezer gak menyampaikan, dia cuma bilang dia menembak abis itu Sambo menembak. Abis itu Sambo nembak dinding, abis itu Eliezer down jiwanya,” tutur Deolipa saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 September 2022.
Kala itu, kata Deolipa, Bharada E merasa bersalah karena menembak rekan kerjanya sendiri. Dia juga tidak tahu soal kemungkinan istri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo itu ikut menarik pelatuk pistol.
Eks Pengacara Bharada E itu mengutip pernyataan Kabareskrim Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto yang mengatakan hanya Tuhan saja yang mengetahui. “Persoalan apakah kemudian si Putri menembak kemudian si Kuat ikut menembak, kita mana tahu? Seperti kata Kabareskrim, yang tahu cuma Tuhan doang,” ujarnya.
Deolipa Yumara Menduga Putri Candrawathi Lebih Berbahaya
Namun Deolipa menduga Putri Candrawathi lebih berbahaya daripada suaminya dalam kasus pembunuhan berencana ini. Menurutnya, Putri dan Kuat Ma’ruf ditengarai memprovokasi Ferdy Sambo untuk melakukan tindak pidana tersebut.
“Karena dia yang bisik-bisik di awal. Dia dan Kuat yang memprovokasi Sambo untuk melakukan tindakan pembunuhan berencana. Itu kan dari mereka, kalau gak ada mereka Sambo baik-baik aja sebenarnya. Walaupun gak baik sih secara 303,” katanya.
Dia mengatakan saat ini keterangan saksi dari Bharada E dan Brigadir Polisi Kepala Ricky Rizal belum menguatkan. Sebab masih ada Kuat Ma’ruf, asisten rumah tangga bernama Susi, serta ajudan lain yang mesti bercerita.
Baginya kasus pembunuhan berencana ini sudah mulai terbongkar banyak. “Bukan sedikit-sedikit, mulai banyak-banyak kebongkar,” ujarnya.
Saat ini Deolipa Yumara sudah tidak menjadi kuasa hukum Bharada E sejak tanggal 10 Agustus 2022. Dia lantas menggugat perdata mantan kliennya, pengacara baru Bharada E, dan Kabareskrim karena pencabutan kuasa yang dianggap alasannya tidak jelas.
Selanjutnya Anies Baswedan menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden...
<!--more-->
2. Anies Baswedan Nyatakan Siap Mencalonkan Diri sebagai Presiden
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan siap mencalonkan diri sebagai presiden asal ada partai politik yang mengusungnya. Hal ini ia ungkapkan dalam wawancaranya dengan Reuters di Singapura.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," katanya dikutip dari Reuters, Kamis, 15 September 2022.
Kepada Reuters, Anies mengatakan posisinya yang bukan kader partai politik manapun memungkinkan dia untuk menjalin komunikasi dengan semua kalangan.
Anies menanggapi pula soal hasil survei yang menempatkannya sebagai salah satu tokoh dengan elektabilitas tertinggi bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. “Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya rasa mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengklaim kebijakannya sebagai pemimpin Ibu Kota selama ini telah menyatukan rakyat Jakarta. Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi kritik kepadanya yang dianggap bisa menang Pilgub DKI Jakarta karena dibantu kelompok Islam garis keras dan tak bisa memperbaiki perpecahan sosial yang terjadi.
Anies Baswedan meminta publik menilainya berdasarkan hasil kerja dia di Jakarta. “Dulu, orang berasumsi tentang saya dan apa yang saya perjuangkan dan apa yang akan saya lakukan di kantor. Sekarang, saya telah menjabat selama lima tahun, jadi nilailah saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," katanya.
Anies Baswedan Bilang Bulan Depan Istirahat, Minta Doa Jemaah Masjid Bisa Kembali Lagi
Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan ingin beristirahat usai tak menjadi orang nomor satu di lingkungan Pemprov DKI pada 16 Oktober 2022.
Anies menyampaikan niat tersebut di hadapan jemaah saat peresmian Masjid Jami Al Hidayah, Klender, Jakarta Timur, Jumat, 9 September 2022. "Yang pasti bulan depan saya istirahat, saya selesai tugas jadi gubernur," kata Anies.
Ia pun berharap bisa kembali menunaikan ibadah di masjid tersebut meski belum diketahui waktunya. "Insya Allah nanti kita jumpa lagi, takdirkan bisa kembali ke sini lagi, walaupun nanti waktunya belum tahu kapan," ucapnya.
Anies juga sempat berinteraksi dengan para jamaah yang mengundang tanya ketika dirinya nanti tak lagi menjadi Gubernur DKI. "Jadi baiknya besoknya apa nih? nanti kita lihat, kan harus satu-satu, selesaikan dulu satu. Jangan belum selesai, sudah ke yang satunya," ujar Anies.
Anies Baswedan akan mengakhiri masa tugas sebagai Gubernur DKI pada 16 Oktober 2022 bersama dengan Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria.
Selanjutnya demonstran BEM SI ricuh dengan polisi usai mahasiswa rusak kawat berduri...
<!--more-->
3. Demonstran BEM SI di Jakarta Ricuh dengan Polisi, Mahasiswa Rusak Kawat Berduri
Demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di kawasan Patung Kuda dekat Monas, Jakarta, Kamis, 15 September 2022 sempat ricuh. Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI saling dorong dengan aparat kepolisian. "Maju satu langkah, jalan," kata orator dari mobil komando.
Sebelumnya, mahasiswa merusak barikade kawat dan beton yang dipasang aparat kepolisian. Imbas dari kejadian ini, seorang mahasiswa terluka akibat jatuh ke kawat berduri, dan tertimpa kawannya yang juga terjatuh.
Dalam keterangannya di Instagram, demonstrasi ini adalah lanjutan dari ultimatum yang dikeluarkan pada 8 September 2022 lalu. "Menindaklanjuti ultimatum pada 8 September 2022, lagi-lagi kami dibuat kecewa dengan ketidakadaannya pemenuhan tuntutan oleh pemerintah", tulis mereka dalam unggahan di Instagram, Rabu, 14 September 2022.
BEM SI menuntut
1. Menuntut dan mendesak pemerintah mencabut keputusan terkait kenaikan BBM
2. Menuntut dan mendesak pemerintah menunda proyek strategis nasional yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat dan mengalihkan anggaranya ke subsidi BBM yang lebih berdampak pada masyarakat
3. Menuntut dan mendesak pemerintah untuk menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas
"Kenaikan (harga) BBM yang kemudian disusul kenaikan harga bahan pokok yang semakin meningkat membuat rakyat semakin tercekik," tambahnya.
BEM SI pernah mengadakan demo tolak kenaikan BBM pada 8 September 2022 di tempat yang sama. Mereka melayangkan ultimatum kepada pemerintah 7x24 jam untuk mengembalikan harga BBM seperti semula, jika tidak, akan ada massa demo yang lebih banyak lagi turun ke jalan.
"Jika ultimatum ini tidak dijawab oleh pemerintah Indonesia, maka Aliansi BEM Seluruh Indonesia akan turun aksi kembali dengan massa yang lebih banyak lagi," tulis BEM SI di Intagram resminya.
Tidak hanya BEM SI, beberapa waktu lalu berbagai aksi telah dilakukan masyarakat dari berbagai elemen dan latar belakang. Mereka memprotes kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca juga: 6 Poin Keberatan Deolipa Terhadap Komnas Perempuan, Soal Putri Candrawathi di Kasus Brigadir J