3 Lokasi Saksi Bisu G30S, Tempat Ade Irma Suryani Ditembak Pasukan Cakrabirawa

Rabu, 28 September 2022 12:45 WIB

Pengunjung mengamati diorama pada salah satu ruangan Museum Jenderal Besar DR. A. H. Nasution di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, 30 September 2017. Ratusan warga mengunjungi Museum ini bertepatan dengan peringatan 52 tahun peristiwa Gerakan 30 September 1965. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang dikenal sebagai G30S memberikan catatan kelam bagi sejarah di Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, tujuh Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani, Jenderal S. Parman, Jenderal Suprapto, Jenderal Sutoyo, Jenderal MT Haryono, Jenderal Panjaitan, dan Kapten P. Tendean, gugur dalam peristiwa berdarah itu.

Selain itu, peristiwa G30S pun menyisakan saksi bisu beberapa tempat terjadinya peristiwa tersebut yang kini menjadi lokasi bersejarah. Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI terdapat beberapa lokasi terkait peristiwa kelam itu.

Saat ini, tempat-tempat tersebut dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah. Namun, ada pula beberapa tempat yang tidak dibuka untuk umum.

Berikut adalah empat tempat yang menjadi saksi peristiwa kelam G30S:

Museum Sasmita Loka Ahmad Yani

Advertising
Advertising

Sebelum dijadikan sebagai museum, tempat ini merupakan rumah dinas dari Jenderal Anumerta Ahmad Yani yang berlokasi di Jalan Lembang No. 67, Kecematan Menteng, Kota Jakarta Pusat. Bangunan ini adalah saksi bisu atas pembantaian yang terjadi saat peristiwa G30S. Saat ini, Museum Sasmita Loka Ahmad Yani menyimpan barang-barang peninggalan masa lalu milik Jenderal Ahmad Yani, seperti foto, patung, dan koleksi-koleksi lainnya.

Museum AH Nasution

Museum A.H Nasution berlokasi di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum menjadi museum, tempat ini merupakan saksi bisu tewasnya Ade Irma Suryani, putri bungsu Jenderal AH Nasution yang ketika itu baru berusia 5 tahun. Ade Irma Suryani tewas tertembak tiga peluru yang ditembakkan pasukan Cakrabirawa. Museum ini dulunya meruoakan rumah A.H. Nasution dengan berbagai peninggalan, seperti buku, pakaian, senjata, dan perabotan.

Lubang Buaya

Salah satu lokasi ikonik untuk mengenang peristiwa G30S adalah Lubang Buaya yang berlokasi di Kecamatan Cipayung, Jakarta Pusat. di kawasan Lubang Buaya ini menjadi tempat dibuangnya jenazah Pahlawan Revolusi korban G30S, tepatnya dibuang ke sumur berdiameter 76 cm dengan kedalaman 12 meter. Saat ini, Lubang Buaya menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Jakarta, khususnya saat perinatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Jejak Peristiwa 30 September 1965 di Lubang Buaya Jakarta Timur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

5 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Ada 236 Extra Flight dari Bandara Ahmad Yani selama Musim Mudik Lebaran

33 hari lalu

Ada 236 Extra Flight dari Bandara Ahmad Yani selama Musim Mudik Lebaran

Ratusan penerbangan tambahan diajukan oleh sejumlah maskapai di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Kota Semarang selama musim mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

37 hari lalu

Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Pengambilan gambar film Darah dan Doa dijadikan peringatan Hari Film Nasional setiap 30 Maret

Baca Selengkapnya

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

40 hari lalu

Rangkaian Momen Sebelum Soeharto Naik Menjadi Presiden Gantikan Sukarno 56 Tahun Lalu

Naiknya Soeharto sebagai presiden menggantikan Sukarno berawal dari kemelut politik yang rumit pasca peristiwa G30S

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

41 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

50 hari lalu

Pintu Masuk Prajurit TNI - Polri Duduki Jabatan Sipil, Ingat Kembali Strategi Dwifungsi ABRI Orde Baru

Dwifungsi ABRI merupakan jabatan ganda prajurit TNI dan Polri sehingga mendapatkan jabatan sipil, hal itu muncul pada zaman Orde Baru. Muncul lagi?

Baca Selengkapnya

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

54 hari lalu

58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru

Baca Selengkapnya

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

55 hari lalu

Siapa 3 Jenderal yang Bertemu Sukarno di Istana Bogor Menjelang Supersemar?

Kilas balik Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, ada 3 jenderal yang bertemu Sukarno sebelumnya di Istana Bogor. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

55 hari lalu

Kelahiran Putri Sukarno-Ratna Sari Dewi Tepat Setahun Setelah Supersemar, Ini Profil Karina Kartika Soekarno

Tepat setahun peristiwa Supersemar, anak Sukarno-Ratna Sari Dewi di Prancis. Ia diberi nama Karina Kartika Soekarno, ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

56 hari lalu

Film Djakarta 66, Kisahkan Kelahiran Supersemar, Hubungan Sukarno-Soeharto, dan Kematian Arif Rahman Hakim

Peristiwa Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar disertai gelombang demo mahasiswa terekam dalam film Djakarta 66 karya Arifin C. Noer

Baca Selengkapnya