Demo di Patung Kuda, Ratusan Warga Papua Tolak Tinggalkan Mess Warisan Presiden Soekarno

Kamis, 13 Oktober 2022 09:02 WIB

Warga Papua yang menempati Mess Cendrawasih I melakukan aksinya dengan membawa poster-poster atau spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka di jalan merdeka barat, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Aksi mereka ini dilakukan karena mereka disuruh untuk meninggalkan dan keluar dari Mess Papua yang telah mereka tempati selama puluhan tahun tersebut, oleh Pemprov Papua. TEMPO/MAGANG/Abdullah Syamil Iskandar

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Papua berunjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, sebagai bentuk protes atas kebijakan Pemprov Papua yang bakal merelokasi tempat tinggal mereka tanpa persetujuan dari warga. Ratusan orang itu adalah penghuni Mess Cenderawasih I di kawasan Tanah Abang.

"Ada beberapa oknum Pemprov Papua yang mau coba relokasi tempat tinggal kami," kata Zakeus Sabarofek, Ketua Ikatan Keluarga Cenderawasih Tanah Abang, kepada Tempo, Rabu, 12 Oktober 2022.

Jofa, tokoh pemuda di Mess Cenderawasih mengatakan tidak pernah ada surat resmi dari Pemprov Papua selama proses relokasi berjalan. Rencana relokasi tersebut, kata dia, diputuskan secara sepihak tanpa pernah dibicarakan dengan warga yang menempati mess itu.

"Tidak ada hal yang resmi, semuanya hanya pakai kaki tangan, mengatasnamakan," ucapnya.

Mess Cenderawasih Warisan Soekarno Untuk Masyarakat Papua

Advertising
Advertising

Pada tahun 1964, Ir Soekarno memberikan prasasti Mess Cenderawasih kepada masyarakat Papua untuk mempersiapkan SDM yang unggul di kota-kota besar. Tempat ini menjadi cukup bersejarah karena dianggap sebagai bentuk perhatian Indonesia kepada Papua, kebanyakan keluarga yang tinggal di Mess Cenderawasih juga merupakan anak cucu dari pejuang Trikora pada tahun 1960-an.

"Orang Papua kalau datang ke Jakarta kalau tidak injak Mess Cenderawasih belum sampai Jakarta," ujar Benny Maran, Ketua RW 09, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang.

Warga menganggap bahwa Mess Cenderawasih bukan kepemilikan Pemprov Papua, melainkan pemberian Soekarno kepada masyarakat Indonesia yang berasal dari Papua. Sehingga relokasi yang dilakukan Pemprov Papua dianggap sebagai percobaan penghapusan sejarah.

"Ada indikasi gubernur yang bermasalah, Gubernur Papua yang kebal hukum ini mencoba menghapus sejarah," ucap Benny.

Mereka menekankan bahwa Mess Cenderawasih adalah tanah negara yang seharusnya dijadikan cagar budaya. Jika Pemprov Papua ingin mengambil alih, warga mengaku lebih baik menyerahkan tempat tersebut kepada pemerintah pusat karena itu merupakan pemberian Presiden Pertama RI, Ir Soekarno.

"Kalau Pemprov Papua mau ambil ini lebih baik kita kembalikan ke Pemerintah Pusat," tegasnya.

Desakan Hingga Teror, Warga Duga Ada Indikasi Kepentingan Tertentu

Warga Mess Cendrawasih menyebut upaya Pemprov Papua dalam mewujudkan relokasi warga di Mess Cenderawasih dinilai tidak manusiawi. Warga didesak untuk keluar dari mess itu dengan cara-cara premanisme.

"Hampir dua bulan diancam, diteror agar warga keluar, ditakut-takuti," ungkap Zakeus.

Setidaknya ada 300 KK yang tinggal di Mess tersebut. Selama dua bulan terakhir, terjadi pemutusan PAM bahkan terdapat ancaman pemutusan listrik pada hunian warga.

Tindakan tersebut cukup meresahkan warga. Mereka menduga bahwa tindakan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan kepentingan tertentu.

"Maka itu saya minta harus diperiksa, ada apa di balik ini sampai mereka desak sekali untuk kami keluar dari mess dengan cara-cara yang tidak baik, premanisme," ucap Zakeus.

Frans Rumbino, Ketua RT 16 RW 09, Kebon Melati, Tanah Abang, berharap Pemprov Papua berdiskusi dengan warga terlebih dahulu mengenai relokasi tersebut.

"Kami meminta harus ada dialog dan sosialisasi sehingga proses pemindahan dapat dilakukan dengan cara-cara yang manusiawi," tuturnya.

Dari informasi yang diperoleh Tempo, ada 6 perwakilan warga Papua yang menemui Kantor Staf Presiden untuk membahas persoalan tersebut. Dari hasil pertemuan itu, KSP menyatakan siap menjembatani penyelesaian masalah yang terjadi antara pihak Pemprov Papua dengan warga penghuni Mess Cendrawasih I Tanah Abang, Jakarta Pusat.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: Demo Papua di Patung Kuda, Polda Metro Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Berita terkait

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

7 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

10 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Wilayah Dokoge-Paniai Petrus Pekei

Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Dokoge-Paniai, Peni Pekei alias Petrus Pekei, ditangkap

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

19 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

2 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

3 hari lalu

Sidang Korupsi Gereja Kingmi Mile 32 di Kabupaten Mimika, KPK Bacakan Tuntutan 4 Terdakwa

Para tersangka korupsi Gereja Kingmi Mile 32 mengakibatkan timbulnya kerugian keuangan negara setidaknya Rp 11, 7 miliar.

Baca Selengkapnya