Alumni Universitas Trisakti Gelar Festival Kebangsaan, Jaga Ajaran Bung Karno

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 6 November 2022 21:03 WIB

Dengan membawa foto pahlawan reformasi, mahasiswa Trisakti mengenang tragedi penembakan terhadap 4 mahasiswa. Upacara ini diadakan di halaman kampus Universitas Trisakti. Jakarta, 12 Mei 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Para alumni Universitas Trisakti yang tergabung dalam Trisakti Untuk Indonesia (TUI), menggelar Festival Kebangsaan di Rumah Perubahan Jakarta Escape, untuk membangun Indonesia melalui keberagaman demi keutuhan negara.

"Ya tujuan festival ini, untuk mewujudkan visi membangun sumber daya manusia (SDM) atau masyarakat Indonesia yang berkomitmen terhadap keutuhan NKRI, serta memegang teguh Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara," kata Ketua Umum TUI Muhanto Hatta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, 6 November 2022.

Ia berharap hal itu memperkuat pemahaman serta komitmen terhadap pentingnya wawasan kebangsaan atas masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan festival itu untuk menyosialisasikan keberhasilan kinerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, program prioritas nasional yang perlu mendapatkan perhatian dan komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa seperti proyeksi Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD), pada 2045 ekonomi Indonesia mencapai 8,89 triliun dolar AS dan akan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia," ucap Muhanto.

Advertising
Advertising

Prediksi tersebut, kata dia, dilatarbelakangi bahwa pada 2030-2040, Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk Indonesia usia produktif akan mencapai 64 persen dari total penduduk sekitar 297 juta jiwa.

Dengan itu, lanjut Muhanto, Indonesia akan memiliki potensi seperti menjadi salah satu pasar terbesar di dunia dan dengan pengelolaan yang baik akan memiliki SDM yang menguasai teknologi, inovatif, juga produktif serta kemampuan mentransformasikan ekonomi yang baik.

Tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang mengacu pada paritas daya beli (purchasing power parity/PPP), IMF menyatakan Indonesia masuk dalam daftar 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, bahkan Indonesia berada di posisi ke-7, di atas Inggris dan Prancis, dengan mencatatkan PDB sebesar 4,02 triliun dolar AS pada 2022 seperti dalam laporan World Economic Outlook IMF edisi Oktober 2022.

PPP itu, merupakan salah satu ukuran perbandingan nilai mata uang yang ditentukan oleh daya beli uang tersebut terhadap barang dan jasa di tiap-tiap negara.

Baca: Kilas Balik Peristiwa 21 Mei 1998: Lengsernya Soeharto dan Awal Reformasi

Trisakti untuk Indonesia

TUI, kata Muhanto, ingin berada pada garda depan dalam membangun bangsa majemuk yang memiliki potensi besar ini, dengan kukuh menjalankan nilai-nilai yang diajarkan oleh Bung Karno (Presiden Soekarno).

"Kita tahu bangsa Indonesia adaIah bangsa yang majemuk dan penuh budaya antardaerah dan ini juga potensi yang bisa dikembangkan untuk memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya hadir dalam pembangunan SDM tapi tidak melupakan nilai-nilai dalam Pancasila serta berkomitmen terhadap NKRI," tutur pria yang akrab disapa Ancho itu.

Ia juga mengaku memiliki sejumlah program ke depan dengan memanfaatkan media sosial (medsos) dengan misi, mengamalkan nilai-nilai Pancasila guna menangkal upaya disintegrasi bangsa serta menjaga kedaulatan rakyat di bidang politik dapat berjalan di alur semestinya.

"Selain itu, untuk mengawal dan mendarmabaktikan ilmu, agar tercipta kemandirian ekonomi masyarakat, menuju Indonesia adil dan makmur. Menerangkan keindahan alam dan turut serta aktif melestarikan alam serta budaya nusantara demi terciptanya peradaban bangsa yang bermartabat," ucapnya.

Baca juga: Di Raker Iluni Trisakti Bamsoet Ajak Antisipasi Krisis Ekonomi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

17 hari lalu

49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

19 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

42 hari lalu

Pulau Balang Tidak Masuk IKN, Otorita Klaim Lebih mudah Jaga Dugong dan Pesut

Tetap saja pembangunan IKN dinilai akan membuat tekanan terhadap habitat satwa liar. Dan bukan hanya dugong dan pesut, tapi 23 spesies.

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

44 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

47 hari lalu

Hari Dongeng Sedunia, Memahami Kedaulatan Pangan Nusantara melalui Folklor Dewi Padi

Buku Manifestasi Folklor Dewi Padi: Simbol Kearifan tentang Keberlanjutan Pangan, dirilis bertepatan momentum Hari Dongeng Sedunia

Baca Selengkapnya

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

57 hari lalu

Fakta dan Peristiwa Supersemar, 3 Poin Penting Surat Perintah Sebelas Maret Sukarno kepada Soeharto

Fakta dan peristiwa Supersemar atau surat perintah 11 Maret yang menandai lengsernya Sukarno. Berikut 3 poin Supersemar Bung Karno kepada Soeharto.

Baca Selengkapnya

Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

59 hari lalu

Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

Akibat UU IKN, status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibu Kota Negara disebut telah berakhir per 15 Februari 2024 lalu. Ini maksudnya?

Baca Selengkapnya

Gedung Pusat Riset Stanford Dibangun Mei, IKN Disebut Jadi Living Lab

59 hari lalu

Gedung Pusat Riset Stanford Dibangun Mei, IKN Disebut Jadi Living Lab

Berdasarkan MoU yang telah diteken di Stanford University pada November lalu, pembangunan pusat riset seharusnya dikerjakan Januari-Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Jadi Dosen Tetap Program S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti

59 hari lalu

Bamsoet Jadi Dosen Tetap Program S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjadi Dosen Tetap Program Studi Doktor (S3) Ilmu Hukum Universitas Trisakti per Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

7 Maret 2024

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya