Taman Ismail Marzuki Ramai Dikunjungi Warga yang Ingin Melihat Gerhana Bulan Total
Reporter
magang_merdeka
Editor
Iqbal Muhtarom
Selasa, 8 November 2022 18:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat beramai-ramai datang ke pelataran Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki untuk menyaksikan langsung gerhana bulan total pada Selasa, 8 November 2022.
Jasmin, siswa SMAN 44 Jakarta misalnya, antusias untuk melihat fenomena alam tersebut. "(Saya) pengen nyaksiin gerhana bulan," ujarnya.
Ia mengaku datang karena diajak oleh guru fisikanya. Namun, dirinya juga ingin menambah ilmu baru. "Diajakin observasi sama guru fisika. Mau nambah pengetahuan juga," katanya.
Jasmin antusias. Sebab, selama ini ia hanya bisa melihat dari rumah. Di kesempatan ini, ia ingin melihat gerhana bulan dengan mata telanjang.
"Antusias pengen ngeliat. Kita, kan, selama ini liatnya di rumah aja. Pengen coba ngeliat pake mata telanjang," tukasnya.
Fenomena gerhana bulan total atau disebut juga dengan Blood Moon, bisa terlihat warga Jakarta mulai pukul 17.43 WIB atau bersamaan bulan terbit.
"Secara garis besar bahwa peristiwa ini dapat disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia," ujar Astronom Planetarium dan Observatorium Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Widya Sawitar, seperti dikutip dari Antara, Senin, 7 November 2022.
Berdasarkan perhitungan astronomis, lanjut Widya, untuk seluruh wilayah Indonesia dapat menikmati fenomena gerhana bulan total (GBT) pada hari ini mulai mulai pukul 15:02:17 WIB hingga 20:56:08 WIB.
Secara umum, untuk awam, tahapan GBT pada Selasa sore anti relatif mudah diamati adalah mulai pukul 16:09:12 WIB sejak bulan masuk bayang-bayang utama atau umbra bumi (titik U1) hingga pukul 19:49:03 WIB (titik U4) atau saat bulan meninggalkan umbra bumi.
Menurut Widya, saat itu tampilan bulan yang seharusnya dalam fase purnama, sebagian menjadi gelap, bahkan menjadi merah tua tatkala seluruh piringan bulan memasuki umbra bumi pada pukul 17:16:39 WIB (titik U2) hingga pukul 18:41:37 WIB (titik U3).
Deskripsi fenomena tersebut berpedoman dengan sekiranya yang dapat disaksikan dari kota Jakarta, termasuk perhitungan waktu kejadiannya yang berbasis waktu wilayah barat (zona +7 atau WIB).
"Namun, sekali lagi dijelaskan kalau warga Jakarta baru dapat menyaksikan gerhana bulan total secara jelas setelah bulan terbit di ufuk timur pada pukul 17.43 WIB," kata dia.
Rentang waktu prosesnya adalah 5 jam 53 menit 51 detik dan tahap total terjadi selama 1 jam 24 menit 58 detik. Adapun bulan terkena umbra bumi berlangsung selama 3 jam 07 menit 25 detik.
Menurut Widya, gerhana bulan total kali ini kategorinya hanya "Blood Moon", bukan seperti GBT pada 26 Mei 2021 yang kala itu dijuluki sebagai "Super Blood Moon" atau GBT pada 31 Januari 2018 yang dijuluki "Super Blue Blood Moon".
"Kategorinya saat ini hanya 'Blood Moon'. Istilah super karena kondisi terdekat bumi (perigee), 'blue' karena merupakan purnama kedua dalam satu bulan masehi, istilah 'blood' karena warna merah piringan bulan saat tahap total," ucap Widya.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Warga Jakarta Bisa Saksikan Gerhana Bulan Total Selasa Sore Nanti