Inflasi Tahunan Oktober di Jakarta Jauh di Bawah Nasional, Ada Penurunan Harga Makanan Minuman

Reporter

Antara

Rabu, 9 November 2022 15:47 WIB

Pedagang menata telur di kiosnya di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 sebesar 0,08 persen yang disebabkan permintaan barang dan jasa turun drastis akibat pandemi virus Corona. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta memaparkan inflasi tahunan di Jakarta pada Oktober lalu tercatat 4,47 persen, jauh di bawah inflasi nasional yang sebesar 5,71 persen.

Inflasi yang terkendali selama Oktober 2022, menurut Bank Indonesia, karena TPID Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan antara lain, pasar murah di lima wilayah administrasi Kota Jakarta pada tanggal 24-29 Oktober 2022.

"Akhirnya inflasi dengan nilai indeks harga konsumen (IHK) secara tahunan 4,47 persen (year on year/yoy) lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 5,71 persen (yoy)," kata Pelaksana tugas (plt) Kepala BI Kantor Perwakilan Jakarta Endang Kurnia Saputra dalam keterangannya Jumat pekan lalu, seperti dikutip dari Antara, Senin, 9 November 2022.

TPID juga melakukan penjajakan kerja sama antar daerah (KAD) melibatkan PT Food Station Tjipinang Jaya dengan Provinsi Banten (PT Indoraya Mitra Agro) untuk komoditas beras dan jagung.

Kemudian, ada penyaluran beras pada program ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH) Bulog dan Food Station sebanyak 1.100 ton dan pengajuan kembali beras KPSH sebanyak 300 ton.

Pembukaan gerai baru Perumda Dharma Jaya di Semanan, Jakarta Barat dinilai ikut mendukung ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi di DKI Jakarta. "Termasuk panen bersama dan pengiriman hasil panen beras kerja sama program budidaya dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan CV Re Agro Lestari," ucapnya.

Ke depan, lanjut Endang, sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Oktober 2022 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month to month/mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi yang cukup tinggi 1,21 persen (mtm) sebagai dampak dari kenaikan harga BBM non subsidi pada 3 September 2022.

Deflasi pada bulan Oktober 2022 bersumber dari penurunan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Sementara itu, secara akumulasi Januari-Oktober 2022, inflasi tahun kalender atau tahun berjalan di DKI Jakarta tercatat sebesar 3,59 persen (year to date/ytd), masih berada pada rentang sasaran target 3 persen plus minus 1 persen secara tahunan (yoy), serta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 4,73 persen tahun berjalan (ytd) dan Provinsi lainnya di Jawa.

Baca juga: Anies Baswedan Antisipasi Inflasi setelah Jokowi Naikkan Harga BBM, Angkutan Umum Jakarta Tak Naik

Advertising
Advertising

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya