Residu Proyek JIS Anies Baswedan, Warga Kampung Susun Bayam Belum Sepakat dengan Jakpro
Reporter
Anisa Hafifah
Editor
Sunu Dyantoro
Kamis, 24 November 2022 14:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Asep Suwanda, salah seorang warga Kampung Susun Bayam (KSB) mengatakan belum ada kesepakatan antara calon penghuni KSB dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengenai kapan warga bisa menempati rusun.
"Belum ada kesepakatan tuh, sampai semalam itu belum ada kesepakatan nanti disambung lagi (pembahasannya) di pertemuan besok (Jumat)," ujar Asep pada Tempo, Kamis, 24 November 2022.
Menurut Asep pertemuan kemarin hanya membahas mengenai nominal biaya sewa dan kualitas dari pembangunan rusun. Namun, keputusan biaya sewa pun belum ada kesepakatan bersama.
"Belum ada, semalam sama Jakpro juga belum ada kesepakatan mengenai uang sewa. Tapi, kalau nanti harganya terlalu tinggi ya mungkin kami akan nego lagi," katanya.
Meski begitu, warga berharap, agar segera menempati rusun dengan harga sewa yang murah. Hal ini lantaran pendapatan dari warga Kampung Bayam terbilang rendah.
"Kalau warga maunya semurah mungkin karena memang penghasilan warga itu rendah sekali ya, jadi pengin-nya semurah mungkin gitu. Ya paling di bawah Rp 500 ribu atau kurang lebih maksimal Rp 300 ribu," jelas Asep.
Janji Pemprov, dikatakan Asep, akan menyediakan rusun untuk warga yang terkena dampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) dengan harga yang murah. Namun, hingga saat ini janji tersebut belum ada yang tercapai.
"Belum ada yang terealisasi (janjinya) sampai hari ini bahkan kita menunggu udah lama dari pas pembangunan dimulai sampai sekarang bangunan udah diresmikan dan udah siap huni," ungkap dia.
Proyek rumah buat warga yang terkena dampak proyek JIS
VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Syachrial Syarif, menargetkan Kampung Susun Bayam (KSB), Tanjung Priok, Jakarta Utara bisa ditempati warga terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS) pada Maret 2023.
“Tahapan koordinasi yang perlu dilalui ini cukup panjang, sehingga kita harapkan warga bisa menghuni Kampung Susun Bayam pada 1 Maret 2023,” kata Syachrial Syarif, Senin, 21 November 2022.
Pada masa transisi ini, kata Syachrial, Jakpro akan memberlakukan kebijakan-kebijakan internal untuk menjembatani warga agar bisa bermukim di Kampung Susun Bayam. Namun, di lain pihak, kebijakan tersebut tidak boleh menyalahi aturan internal sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan aturan perundangan yang berlaku.
“Untuk menengahi tuntutan calon penghuni, Jakpro akan memfasilitasi dan membuat kebijakan internal untuk masa transisi penyerahan ke Pemprov. Kebijakan ini perlu persetujuan pemegang saham, ini yang sedang kita konsultasikan dan kordinasikan,” kata dia.
Baca: Diresmikan Anies Oktober, Kampung Susun Bayam Baru Bisa Ditempati Warga Maret 2023
Ratusan Keluarga Terkatung-katung
Sebanyak 123 keluarga masih harus berjuang menempat Kampung Susun Bayam lantaran belum mendapatkan kunci unit tempat tinggal dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
“Untuk saat ini, baru kelar rapat di kelurahan perihal masalah kunci dan lain-lain. Tadi pembahasannya belum final masih alot mengenai penyerahan kunci, masalah nominal, dan lain-lain,” kata Asep Suwanda, warga Kampung Susun Bayam, saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 23 November 2022.
Dalam pertemuan tersebut, kata Asep, warga belum mendapatkan tanggal diserahkan kunci unit dan besaran harga sewa. Walhasil, warga masih terkatung-katung.“Belum ada kepastian untuk nominal sewa di Kampung Susun Bayam, penyerahan kunci juga belum ada kepastian,” ujarnya.
Asep mengklaim tidak ada kendala bagi warga untuk masuk dan menempati Kampung Susun Bayam karena seluruh proses sudah clear. “Untuk calon penghuni di sana itu warga yang sudah terverifikasi dan sudah terdaftar, termasuk sudah ada nomor unit. Jadi, memang enggak ada kendala. Untuk teknisnya sudah tidak ada kendala,” kata Asep.
Asep menduga alasan Jakpro belum memberikan kunci dan menetapkan harga sewa adalah non-teknis. “Itu non-teknis, mungkin ada hal-hal yang dari Jakpro ke Pemprov DKI atau bagimana gitu, makanya masih digodok,” ujarnya.
Kampung Susun Bayam Diresmikan Sejak Oktober
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Bayam pada 12 Oktober 2022. Pemerintah DKI melalui PT Jakpro membangun kembali Kampung Susun Bayam untuk hunian pekerja JIS, yang sebagian adalah warga korban gusuran proyek JIS.
Jakpro membutuhkan lahan tempat berdirinya Kampung Bayam sebagai lokasi penempatan alat-alat berat ketika pembangunan JIS berjalan. Karena itulah, pendirian rumah susun baru dimulai setelah JIS rampung dibangun.
BUMD DKI itu membangun tiga tower berlantai empat dengan total 138 unit. Hunian ini diberikan kepada 705 pekerja JIS yang merupakan warga Kampung Bayam. Pengerjaannya berlangsung pada 7 Mei-27 September 2022.
Anies Baswedan menyatakan pengelolaan Kampung Susun Bayam akan sama dengan rumah susun sewa lainnya. Semua penghuni rusunawa, termasuk warga yang menghuni Kampung Susun Bayam, dikenakan tarif sewa. "Secara prinsip pengelolaannya akan sama dengan rusun yang lain," kata Anies di Kampung Susun Bayam, Jakarta, Selasa, 12 Oktober 2022.
Baca juga: Kampung Susun Bayam Bisa Segera Ditempati, Jakpro Klaim Sudah Ada Kesepakatan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.