TEMPO.CO, Bogor - Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bogor bersiap menjadi rumah sakit tipe A. Dengan kategori itu, RSUD Kota Bogor berarti memiliki layanan lebih lengkap, seperti punya dokter spesialis, penunjang dan pelayanan medik spesialis hingga pelayanan medik sub spesialis.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pertimbangan rumah sakit itu naik dari tipe B ke tipe A dilihat dari beberapa aspek. Misalnya, fasilitas dan dokter spesialis yang dimiliki, hingga pasien asal daerah lain yang berobat ke sana.
Dedie meminta RSUD Kota Bogor berkoordinasi dan menjalin komunikasi bilateral dengan pihak terkait dalam rencana peningkatan status itu. “Jika dipercepat, pimpinan akan berusaha membantu merealisasikannya," ujarnya.
Dedie telah menginstruksikan supaya potensi pendapatan di luar bisnis utama RSUD sebaiknya dihilangkan. Hal ini bertujuan untuk mendukung pengembangan layanan unggulan.
Menurut Dedie, potensi pendapatan lain bisa dilakukan lewat kolaborasi dengan mitra agar mengelolanya di luar kawasan RSUD Bogor. Hal ini adalah terobosan atau inovasi agar RSUD bisa segera naik ke tipe A.
Wakil Wali Kota Bogor itu optimistis rencana pengembangan layanan RSUD Kota Bogor dapat segera terealisasi. Pada saat ini, rumah sakit itu telah memiliki sarana prasarana, tenaga kesehatan serta manajemen yang semakin baik. RSUD harus mempersiapkan penambahan dan peningkatan SDM serta sarana ke depan dengan baik.
Jumlah pasien dari luar Kota Bogor di RSUD itu, kata Dedie, menunjukkan tidak ada diskriminasi layanan.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, pasien dari luar Bogor di rumah sakit itu hampir sama dengan jumlahnya dengan pasien asal Bogor. Menurut data RSUD Kota Bogor pada 2022, jumlah kunjungan rawat inap pasien luar kota bahkan melebihi pasien asal Bogor. Ilham membeberkan beberapa program unggulan yang akan dikembangkan ke depan di RSUD Kota Bogor, mulai dari pusat kanker, kebugaran jantung, sentral kesehatan ibu anak, sentral ginjal urologi dan sentral stroke.
