TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Manggarai Muhammad Arafat menurunkan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membenahi lokasi kebakaran di Jalan Manggarai Utara, Tebet, Jakarta Selatan. Para petugas PPSU bertugas membantu membersihkan puing sisa kebakaran pada Minggu sore, 18 Desember 2022.

“Besok baru dibersihkan total,” kata Arafat saat ditemui di Manggarai, Minggu, 18 Desember 2022.

Kebakaran di Manggarai pada Sabtu, 17 Desember 2022, telah menghanguskan 25 bangunan rumah dan kontrakan. Akibatnya, 230 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Menurut Arafat, banyak rumah bekas kebakaran yang sudah ludes tak bersisa. Namun ada sebagian warga yang mencoba mencari sisa barang di rumah mereka.

Pada saat ini posko pengungsian bagi warga korban kebakaran disediakan di Sarana Krida Karang Taruna, Manggarai. Hingga Minggu sore, bantuan kemanusian dari berbagai pihak masih terus berdatangan.

Arafat mengatakan, bantuan datang dari Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, BPBD, Puskesmas, PMI, Baznas, pemerintahan tingkat kecamatan sampai kota, hingga warga sekitar.

“Alhamdulillah dari segi bagian kemanusiaan semua sih tercukupi bagi warga yang terdampak bencana kebakaran,” ungkapnya.

Hingga Minggu sore tercatat jumlah warga yang mengungsi di posko Karang Taruna berjumlah 50 orang. Sebagian besar korban memilih untuk pergi ke tempat kerabat mereka. “Ada yang tidak di Manggarai,” kata Arafat.

Ketua RW 01 Kelurahan Manggarai Prihatin Budi Santoso menuturkan, posko pengungsian dipusatkan ke Sarana Krida Karang Taruna. Sedangkan posko RPTRA Pesona Manggarai dan Pos RW 01 bakal digunakan jika jumlah pengungsi di Karang Taruna sudah overload.

“Kita konsentrasikan untuk pengungsi ada di karang taruna, tapi kalau untuk bantuan poskonya di Sekretariat RW,” kata dia.

Petugas BPBD DKI Jakarta memberikan bantuan logistik untuk korban kebakaran di RW 01 Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu, 17 Desember 2022. Dok. BPBD DKI Jakarta.

Posko pengungsian bakal disediakan selama masa tanggap darurat pertama yang ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI. “Kita lihat kalau tujuh hari warga sudah mampu tinggal di rumahnya, kami putuskan sudah tidak ada pengungsian, tapi kalau sumbangan kami tetap menerima,” tuturnya.

Seorang Warga Tak Di Rumah Saat Kebakaran Terjadi

Banda, seorang kerabat korban kebakaran di Manggarai, mengatakan rumah kakaknya turut dilahap api pada Sabtu, 17 Desember 2022. Saat itu, kata dia, kakaknya sedang tidak berada di rumah sehingga seluruh harta benda tidak terselamatkan.

“Lagi kosong, lagi gak ada di tempat jadi gak sempat diselamatkan, abis,” ujarnya saat ditemui, Minggu, 18 Desember 2022.

Banda memotret rumah kakaknya yang sudah hangus. Ia bercerita bahwa kakak dan keponakannya yang semula tinggal di rumah tersebut kini harus berpindah sementara ke posko pengungsian bersama warga terdampak lainnya.

Menurut dia, kebakaran tersebut terjadi karena petir yang menyambar set top box milik warga yang tinggal di area belakang. Angin saat itu juga cukup kencang sehingga api cepat merambat ke rumah sekitar.

VANIA NOVIE ANDINI

Baca juga: PMI Jaksel Kerahkan 10 Relawan Bantu Korban Kebakaran di Manggarai