Evakuasi Alat Berat Dikhawatirkan Hilangkan Pembatas Lahan
Reporter
Editor
Minggu, 29 Maret 2009 13:21 WIB
TEMPO Interaktif , Cireundeu: Walikota Tangerang Selatan Shaleh MT, berkoordinasi dengan tim evakuasi gabungan tragedi Situ Gintung di posko utama, UMJ, Minggu siang (29/3). Koordinasi itu membahas protes masyarakat korban jebolnya tanggul Situ Gintung yang melarang penggunaan alat berat dalam evakuasi.
"Pendekatan Pak Walikota berhasil, masyarakat bisa menerima," kata koordinator Posko Utama UMJ, Rahmat Salam saat dihubungi Tempo usai pertemuan koordinasi.
Menurut Rahmat, masyarakat kawatir pembatas lahan hilang jika evakuasi dilakukan dengan alat berat. Akan tetapi, evakuasi harus tetap menggunakan alat berat untuk mengantisipasi berbagai dampak pasca bencana. "Ini kebutuhan bersama," ujarnya.
Mengenai rencana relokasi bangunan di sekitar tanggul Situ Gintung, kata Rahmat, akan dibicarakan setelah tanggap darurat selesai.
Tanggap darurat ditargetkan selesai dalam waktu seminggu. Pasalnya, keberadaan pengungsi di posko UMJ dan STIE Ahmad Dahlan mengganggu kelancaran perkuliahan. "Secepatnya pengungsi akan dibuatkan semacam penghunian sementara," dia menambahkan.
Saat ini, UMJ sedang menyiapkan lahan untuk pembangunan tempat huni sementara bagi pengungsi tragedi Situ Gintung.
Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km
3 Januari 2023
Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km
Penjabat (Pj) Gubernur, Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI bersama Pemerintah Pusat terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Stage A di kawasan Pesisir Utara Jakarta.