Pengeroyokan Ojol di Mangga Besar Berawal dari Catcalling ke Penumpang Wanita
Reporter
Ihsan Reliubun
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Senin, 23 Januari 2023 13:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Tamansari Ajun Komisaris Besar Rohman Yonky Dilatha mengatakan pengeroyokan pengemudi ojek online (Ojol) di Mangga Besar berawal dari catcalling ke penumpang wanita yang sedang diantar.
Menurut Rohman, kasus ini bermula saat Putra, mitra GoJek, melintasi sebuah gang sambil membonceng seorang perempuan. Perempuan di atas motor itu mendapat perlakuan catcalling atau pelecehan seksual di tempat umum berupa siulan oleh para remaja di gang.
Hal itu membuat Rohman turun dari motor, tapi dikejar dan digebuk.
Setelah digebuk, Putra melaporkan insiden itu ke rekan-rekannya. Bersama-sama mereka kembali ke lokasi tempat kejadian perkara. Di sana mereka justru diserang lagi oleh remaja di gang itu.
Menurut Rohman, seharusnya pengemudi ojol melaporkan kejadian tersebut ke polisi. "Salahnya dia enggak lapor polisi, malah melapor ke temannya. Coba kalau lapor polisi, gak akan ada kejadian gojek itu," ucap Rohman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 23 Januari 2023.
Rohman menuturkan pelaku pengeroyokan ini bukan anggota gangster. "Itu ribut biasa sama temannya," kata Rohman.
Rahman menyatakan para pelaku pemukulan yang menyebabkan tukang ojol terluka itu merupakan remaja di bawah umur. Pengeroyokan pengemudi ojek online ini berlangsung di rumah makan Gold Chick Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Pusat. Kejadian itu terekam kamera pengawas atau CCTV dan beredar di media sosial.
Dalam insiden pengeroyokan ini dua tukang ojek terluka, yaitu Putra dan rekannya, Subhan. "Yang jelas pelakunya anak-anak semua," ucap Rohman.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Driver Ojol di Mangga Besar yang Viral