Alasan Eks Staf Ahok Tinggalkan PSI dan Tempat Berlabuhnya Kini
Reporter
Tempo.co
Editor
Lani Diana Wijaya
Rabu, 1 Februari 2023 10:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Michael Victor Sianipar dan Rian Ernest memutuskan mundur dari PSI tahun lalu. Mereka sama-sama mantan staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota Jakarta.
Keduanya bertemu kembali di PSI sebagai politikus baru. Michael waktu itu menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta. Sementara Ernest mendampinginya sebagai Wakil Ketua DPW PSI DKI.
Namun, para politikus muda ini memutuskan hengkang dari PSI. Michael yang terlebih dulu mengumumkan pengunduran dirinya pada 5 Desember 2022. Ernest kemudian menyusul pada 15 Desember 2022.
Apa alasan mereka keluar dari PSI? Di mana tempat keduanya kini berlabuh? Simak kisahnya berikut ini.
1. Michael Sianipar
Semula Michael bergabung dengan PSI dengan harapan agar cita-citanya soal partai politik dapat terwujud. Dia memegang prinsip untuk membangun budaya politik yang lebih profesional, menjunjung tinggi akuntabilitas, transparansi, dan demokrasi.
Menurut dia, prinsip itulah yang selalu diperjuangkannya selama menjabat Ketua DPW PSI DKI sejak 2017. Akan tetapi, Michael berada dalam satu titik dan merasa tak bisa lagi bertahan di PSI.
“Saya merasa prinsip saya berpolitik, serta perjuangan saya sudah tidak bisa dilanjutkan lagi di PSI,” kata dia saat dikonfirmasi Tempo, Senin malam, 5 Desember 2022.
Yang pasti, dia merasa PSI telah berubah. Laki-laki kelahiran 1991 itu tak mendetailkan perubahan yang dimaksud. "Saya merasa prinsip saya berpolitik serta perjuangan saya sudah tidak bisa dilanjutkan lagi di PSI,” ujar dia.
Kini Michael melanjutkan karier politiknya bersama Partai Perindo. Dia merasa partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu memiliki arah yang jelas dan menjanjikan bagi politisi muda.
"Arah partai ini jelas dan masa depan perjuangan partai ini menjanjikan bagi para politisi muda, terlebih bagi pemuda yang tidak memiliki backing atau modal," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 24 Januari 2023.
Deklarasi tersebut berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perindo, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Januari 2023. Dia menjabat sebagai Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital.
Baca juga: 6 Pentolan Mundur, PSI Disebut akan Berat Hadapi Pemilu 2024
<!--more-->
2. Rian Ernest
Eks staf khusus bidang hukum Ahok ini mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah video yang diunggah di akun Facebook. Dia tak menyebutkan secara eksplisit alasan mundur.
“Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI. Meski berat, saya meyakini ini langkah yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” kata dia, Kamis, 15 Desember 2022.
Selain menyatakan mundur, dia juga berterima kasih kepada PSI yang menjadi rumah selama empat tahun. Dia turut menyebutkan sosok seperti Jeffrie Geovanie, Giring Ganesha, Grace Natalie, Raja Juli Antoni, hingga Dea Tunggaesti yang dianggap sebagai saudara serta rekan seperjuangan.
Waktu itu, Rian mengatakan akan tetap menyuarakan aspirasi, merumuskan kebijakan, serta mencerdaskan rakyat. Menurut dia, negara yang punya potensi besar seperti Indonesia memerlukan cara berpolitik yang baik.
Oleh sebab itu, Rian berujar, bakal tetap melanjutkan kariernya di jalur politik. Partai Golkar menjadi perahu barunya saat ini.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar memperkenalkan Ernest sebagai Ketua Biro Pemuda Golkar DKI Jakarta kemarin.
Dulu, Ernest mulai terjun ke dunia politik lantaran terinspirasi dua tokoh.
"Ada dua sosok yang mempengaruhi saya terjun ke politik. Pertama, Pak Ahok. Kedua, yang tidak bisa saya mungkiri, juga Pak Anies (Baswedan)," tutur dia ketika ditemui setelah mendaftar menjadi calon legislatif di kantor DPP PSI, Tanah Abang, Selasa, 31 Oktober 2017.
Baca juga: Empat Pentolan PSI Mundur, Dua Blak-blakan Dukung Anies
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.