MRT Jakarta Catat Jumlah Penumpang Capai 61,2 Juta Selama 2019-2022
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Lani Diana Wijaya
Selasa, 7 Februari 2023 16:09 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan jumlah pengguna atau ridership mencapai 61.292.496 atau 61,2 juta orang dalam kurun waktu 24 Maret 2019-31 Desember 2022. Dia mendetailkan angka ini terdiri dari 86.270 penumpang (dari target 65 ribu pada 2019) dan 27.122 penumpang (dari target 26.065 pada 2020).
"Pada 2021, targetnya 18.099 penumpang, aktualnya 19.659 penumpang. Pada 2022, targetnya 50 ribu penumpang, aktualnya 54.181 penumpang," kata dia dalam rapat kerja bersama Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023.
Tuhiyat melanjutkan, ridership kereta bawah tanah ini berpotensi menurun pada Januari 2023. Penurunan tersebut imbas dari puncak gelombang Covid-19 di bulan kemarin.
Walau begitu, dia optimistis akan terjadi pemulihan secara bertahap. "Seperti historical trend ridership setelah beberapa puncak gelombang Covid-19 pada 2022," ujar Tuhiyat.
BUMD DKI Jakarta itu telah membuat skenario penumpang yang terdiri dari skenario konservatif, realistis, dan optimis. Berdasarkan situasi global dan proyeksi 2023, usulan ridership pada skenario realistis rata-rata 65 ribu orang per hari. Sementara pada skenario optimis, yaitu rata-rata 70 ribu penumpang per hari.
Baca juga: Inggris Kucurkan Dana Rp19,3 Triliun untuk Pembangunan MRT Fase 3
Tuhiyat juga membeberkan empat pilar untuk mengembangkan korporasi pada 2023. Empat pilar tersebut antara lain peningkatan ridership, pengembangan bisnis, peningkatan kualitas layanan, dan penguatan internal.
Untuk meningkatkan jumlah penumpang, MRT Jakarta menekankan pada upaya pull method melalui program perusahaan dan push method dari pemerintah.
Ada beberapa rencana peningkatan jumlah penumpang, yaitu:
1. Pembuatan paket unlimited pass tiket MRT Jakarta
2. Pembuatan scenery in station experience (spot untuk pengambilan foto, video scenery sekitar menggunakan binocular, pre-wedding)
3. Pembelian barang dari e-commerce dan mal sekitar MRT Jakarta dapat di pick-up di stasiun
4. Penambahan mural dan design art di stasiun sebagai objek Istagramable, terutama untuk generasi milenial dan Gen Z, serta turis dari luar kota dan domestik
5. Penambahan book stamping koleksi perjalanan anak-anak di stasiun, pemberian personalized birthday wishes, profilling customer persona, calendar activity bulanan di stasiun
6. Keberagaman fasilitas di stasiun MRT Jakarta, seperti tenant lounge, health care, beauty care, daycare, Samsat, dan sebagainya
Sementara itu, rencana pengembangan bisnis terdiri atas NFB revenue growth, transit oriented development (TOD), dan consultant and training services. Kemudian peningkatan kuaitas layanan dilakukan dengan menerapkan hospitality dan world class service quality.
Selanjutnya, penguatan internal MRT Jakarta mencakup people development and actualization; sustainability roadmap; serta IT governance, capability, and digital transformation.
Baca juga: Dirut MRT Minta Tarif Integrasi Rp10 RIbu Dievaluasi, Dishub DKI: Tetap Dilanjutkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.