Food Station Pastikan Stok Beras Ramadan 2023 Cukup: Tidak Ada Permintaan Signifikan
Reporter
Mutia Yuantisya
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 9 Februari 2023 02:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan 2023.
“Stok beras di gudang pasar beras induk Cipinang lebih dari 15 ribu ton, sementara stok di gudang milik PT Food Station sebanyak 6 ribu ton dan di gudang Bulog mempunyai stok beras sebanyak 40 ribu ton,” kata Pamrihadi dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.
Baca: Buwas Curiga Beras Bulog Dioplos, Food Station Minta Satgas Pangan Polri Selidiki
Ia berani menjamin tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar lantaran mayoritas masyarakat berpuasa.
Selain itu, jumlah beras akan semakin bertambah saat musim panen tiba, yaitu akhir bulan ini. Selain stok beras, ia merinci harga beras di Jakarta.
“Kalau harga beras di DKI Jakarta relatif terkendali di angka Rp 10.175 per kilogram kemarin. Untuk beras jenis IR 64 atau beras medium sudah turun Rp 200 dibanding dua minggu lalu, Rp 10.375,” ujarnya.
Menurutnya, harga beras di Jakarta relatif terkendali dibanding beberapa daerah lain. “Kalau kita simak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Jadi di Jakarta ini relatif terkendali,” ujarnya.
Selanjutnya: Pamrihadi tidak mafia selama menjadi Dirut di PT Food Station ...
<!--more-->
Menanggapi pernyataan Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Hasan Basri Umar soal penimbunan dan mafia beras, Pamrihadi mengaku tidak menemukan adanya mafia selama menjadi Dirut di PT Food Station.
“Soal penimbunan beras dan adanya mafia, Food Station bisnisnya adalah gudang. Tempat timbun beras memang tapi penimbunan beras yang memang cadangan untuk masyarakat DKI Jakarta yang kita umumkan di website. Jadi, siapapun bisa akses,” kata dia.
Dalam rapat kerja Komisi B dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, Hasan Basri menyinggung masalah pangan soal adanya isu mafia beras yang potensial mengganggu rantai distirbusi beras. “Telah terjadi gejolak harga beras yang membuat masyarakat resah,” kata dia.
Senada dengan Hasan, Anggota Komisi B lainnya, Achmad Yani menilai bahwa Food Station harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.
“Berharap agar harga beras itu tidak naik. Jadi benar-benar dikendalikan. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin,” katanya.
MUTIA YUANTISYA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini