Kasus Polisi Peras Polisi: Bripka Madih akan Laporkan Pejabat Polda Metro yang Beri Pernyataan

Jumat, 10 Februari 2023 10:56 WIB

Bripka Madih menunjukan surat pernyataan tahun 2011 saat mendatangi Balai Wartawan untuk meminta pengawalan pemberitaan terkait kasus sengketa tanah, Polda Metro Jaya, Jakarta. Kamis, 9 Februari 2023. Madih dan 10 kuasa hukum mendatangi Polda Metro jaya untuk memperjelas kasus sengketa tanah miliknya yg pernah di laporkan pada tahun 2011 hingga sekarang blum ada kepastian, dia juga mengaku sempat diperas oleh anggota Polisi berinisial TG yang saat ini sudah purnatugas. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Bripka Madih, Yasin Hasan, mengatakan kliennya akan memperkarakan pejabat Polda Metro Jaya ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian (Divpropam). Dia tak merincikan alasannya.

“Kami akan melaporkan pejabat di sini yang kemarin memberikan pernyataan. Kami akan ke Propam,” kata dia di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.

Awak media menanyakan siapa pejabat Polda Metro yang akan diperkarakan. Akan tetapi, Yasin tak menjawab. Dia meminta wartawan untuk menunggu sampai pemeriksaan di Bareskrim Polri hari ini rampung.

“Salah satunya di sini. Bukan penyidik, pejabat di sini (Polda Metro),” ucap dia.

Menurut dia, Madih telah menyiapkan berkas data pelaporan terhadap pejabat tersebut untuk diserahkan ke Divisi Propam Polda Metro. Namun, lagi-lagi Yasin belum mau membeberkannya.

Advertising
Advertising

“Besok kita lihat. Buktinya akan kami berikan,” jelas dia.

Madih adalah anggota Provos Polsek Jatinegara yang mengungkap dugaan kasus polisi peras polisi. Dia menyampaikan ada oknum penyidik yang meminta uang pelicin senilai Rp 100 juta dan sebidang tanah seluas seribu meter persegi agar laporannya diproses.

Laporan yang dimaksud soal dugaan penyerobotan tanah milik orang tuanya di Kelurahan Jatiwarna, Pondok Melati, Bekasi.

Perkara tanah yang katanya dihibahkan
Kemarin Madih mendatangi Polda Metro Jaya bersama 10 orang yang mengaku sebagai pengacara. Kedatangan itu dalam rangka menanyakan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) laporan penyerobotan tanah pada 2011 dan rencana melaporkan pejabat kepolisian.

Permasalahan yang diperjuangkan Madih adalah soal hibah tanah dari ayahnya, Tongek, kepada seorang bernama Boneng pada 1989. Ayah Madih disebut telah menghibahkan tanah seluas 800 meter persegi dari total 4.411 meter persegi.

Boneng kemudian menjual aset tersebut kepada orang-orang yang melaporkan Madih ke Polda Metro. Pelapor bernama Soraya, Viktor, Zulhery dan Astutik.

Kuasa hukum Madih lainnya, Charles Situmorang, mempertanyakan kebenaran hibah tersebut. Kepada para kuasa hukumnya, Bripka Madih mengaku, Tongek tidak akan memberikan tanah secara cuma-cuma kepada orang lain. Apalagi, Tongek memiliki banyak anak.

“Kalau almarhum tidak punya keturunan, mungkin dihibahkan. Tapi, ini tidak, masa bisa tiba-tiba bisa dibagi 800 meter, padahal anaknya banyak,” ucap Charles.

Pilihan Editor: Bripka Madih Datangi Polda Metro Bawa 10 Pengacara, Tanya Perkembangan Laporan Tanah yang Mandek 12 Tahun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tertahan 1,4 Tahun, Bea Cukai Serahkan Keyboard Braile Hibah dari Korea Selatan

3 hari lalu

Tertahan 1,4 Tahun, Bea Cukai Serahkan Keyboard Braile Hibah dari Korea Selatan

Keyboard braile untuk SLB tersebut tertahan karena disebut tidak ada pemberitahuan barang hibah ke Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

6 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

7 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

10 hari lalu

Pengunjuk Rasa Sengketa Pilpres 2024 Bubar, Kapolda Berharap Tidak Ada Konflik di Akar Rumput

Massa pengunjuk rasa sengketa Pilpres 2024 di area Patung Kuda Arjuna Wiwaha telah membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

17 hari lalu

Kasus Fortuner Pelat TNI, Purnawiran Asep Adang Laporkan Pengemudi ke Polda Metro Jaya

Pengemudi fortuner dengan pelat dinas TNI yang menabrak dan cekcok dengan pengendara lain di Tol Cikampek, dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

33 hari lalu

Wali Kota Banjarbaru Serahkan Hibah untuk Rumah Ibadah di Landasan Ulin

Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin, menjalankan rangkaian Safari Ramadhan dengan menyampaikan hibah untuk Rumah Ibadah

Baca Selengkapnya

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

34 hari lalu

Hati-hati Penipuan Haji Furoda, Harga Haji VIP Rasa Backpacker

Korban mengeluarkan biaya ONH untuk haji furoda seharga Rp125 juta, namun fasilitasnya seperti haji backpacker.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Mulai Gelar Operasi Keselamatan Jaya Hari Ini

4 Maret 2024

Polda Metro Jaya Mulai Gelar Operasi Keselamatan Jaya Hari Ini

Polda Metro Jaya akan memulai Operasi Keselamatan Jaya 2024 pada 4 Maret hari ini hingga 17 mendatang.

Baca Selengkapnya

Daftar 11 Sasaran Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang Digelar 4-17 Maret

3 Maret 2024

Daftar 11 Sasaran Pelanggaran dalam Operasi Keselamatan Jaya 2024 yang Digelar 4-17 Maret

Polda Metro Jaya mulai besok, Senin 4 Maret 2024 menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2024. Berikut daftar 11 sasaran pelanggaran.

Baca Selengkapnya