DPRD DKI: Tambah Anggaran Proyek, Kurangi Dana Kebersihan

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 11:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi D DPRD DKI yang membawahi bidang pembangunan mengusulkan kepada Pemda DKI untuk menambah anggaran-anggaran yang sifatnya proyek fisik. Sebaliknya, anggaran untuk petugas kebersihan diusulkan untuk dikurangi. Proyek fisik tersbut, misalnya, proyek yang ada di Dinas Pekerjaan Umum DKI. Usulan untuk menambah anggaran di bidang tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi D, Ali Imron Husein, di gedung DPRD, Jumat (24/1). Alasan pengajuan dana tersebut, menurut Ali Imron, Dinas PU memerlukan dana yang lebih besar untuk membiayai proyek-proyek pengendalian banjir di Jakarta. Anggaran yang diajukan Pemda DKI untuk pembebasan lahan saluran Banjir Kanal Timur (BKT) sebesar Rp.50 miliar dan untuk pembangunan fisiknya yang hanya Rp.15 miliar, menurut anggota Fraksi PPP ini, tergolong kecil. Dalam RAPBD DKI 2003, anggaran yang diajukan Dinas PU total sekitar Rp.700 miliar, diantaranya untuk membiayai beberapa proyek fisik di Jakarta. Jumlah ini, menurut Ali juga masih kurang. Idealnya, menurut Ali, anggaran untuk pembangunan atau proyek fisik di Jakarta adalah sepuluh persen dari total anggaran. Jika total dana dialokasikan sebesar Rp.11,05 triliun, seharusnya anggaran untuk Dinas PU sekitar Rp.900 miliar. "Jadi masih kurang sekitar Rp.200 miliar," kata Ali. Anggaran-anggaran yang ada di Dinas PU, kata Ali, harus diprioritaskan untuk pengendalian banjir. Selain untuk memulai pembangunan saluran BKT, DKI juga memerlukan rumah pompa dan kendaraan-kendaraan pompa. Misalnya di suatu daerah ada genangan, mobil pompa ini yang akan menyedot genangan itu, ujarnya. Saluran BKT yang direncanakan sebagai pengendali banjir di Jakarta, menurut dia, belum menyelesaikan permasalahan banjir di ibukota. Paling-paling dari 78 titik genangan di DKI, hanya 50 persen-nya yang bisa bebas banjir. Sedangkan untuk yang 39 titik lainnya, harus dipikirkan bagaimana caranya, kata Ali lebih lanjut. Sementara itu, anggaran untuk petugas kebersihan jalan, justru dipermasalahkan dewan. Komisi D, menurut Ali, akan meminta ke Pemda DKI untuk mengurangi jumlah tenaga kebersihan lepas dengan status Pekerja Harian Lepas (PHL) yang ada di Dinas Kebersihan DKI. Menurut Ali, sekarang terdapat sekitar 3000 orang PHL yang bekerja sebagai petugas kebersihan. Dengan anggaran yang diajukan yakni Rp.25 miliar untuk membayar petugas kebersihan ini tiap tahun, kata Ali, setiap pekerja memperoleh Rp.714 ribu perbulannya. Memang itu diatas UMR, dan kalau bayarannya yang diterima sesuai sih, nggak apa-apa. Tapi siapa yang bisa mengawasi mereka yang jumlahnya tigaribuan itu?, ujarnya. Petugas kebersihan ini, kata Ali, hanya membersihkan sampah jalan dan mengumpulkannya. Tapi kalau tidak ada yang mengangkut sampahnya karena tidak ada kendaraannya kan jadi percuma. Disini tingkat kebocoran anggarannya justru sangat besar, kata Ali. Usulan komisi D ini memang bertentangan dengan niat gubernur DKI Sutiyoso. Ketika bersilaturahmi dengan petugas kebersihan se-Jakarta beberapa waktu lalu, Sutiyoso justru berniat menambah petugas kebersihan menjadi 15 ribu orang. (Dimas Adityo-Tempo News Room)

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

4 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 menit lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalah, Kedudukan Sementara Indonesia Tertinggal 0-1 dari Cina

10 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Kalah, Kedudukan Sementara Indonesia Tertinggal 0-1 dari Cina

Gregoria Mariska Tunjung gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 setelah kalah melawan Chen Yu Fei.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

21 menit lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

35 menit lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

35 menit lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

35 menit lalu

5 Film Horor Indonesia yang Tayang Mei 2024

Mei 2024 menjadi bulan film horor, sejumlah film Indonesia dengan genre itu akan tayang

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

36 menit lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

46 menit lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

1 jam lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya