4 Kasus Penyelundupan Kokain di Indonesia, Terbaru Lewat Botol Shampo
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Rabu, 1 Maret 2023 12:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Penyelundupan narkotika jenis kokain seakan tak pernah berhenti masuk ke Indonesia. TNI Angkatan Laut pernah menggagalkan narkoba jenis kokain seberat 179 kilogram. Terbaru, petugas bea dan cukai Bandara Soekarno-Hatta menggagalkan penyelundupan kokain yang dimasukkan ke dalam botol shampo dan sabun mandi cair sekitar 2.030 mililiter.
Berikut peristiwa kasus penyelundupan kokain di Indonesia yang pernah digagalkan.
197 kilogram kokain terapung di laut
Ratusan kilogram narkoba jenis kokain ditemukan oleh Tim Satgas di tengah laut sekitar Pelabuhan Merak, Banten, Minggu, 8 April 2022 pada pukul 12.30 WIB. Saat itu, Tim Satgas mencurigai adanya barang berupa empat buah bungkusan plastik berwarna hitam yang mengapung di laut.
Menurut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono, temuan kokain tersebut merupakan salah satu modus operandi dari cara memasukan barang-barang haram ke Indonesia. Modus tersebut yakni melempar barang dengan pelampung di perairan untuk kemudian diambil oleh orang.
"Narkotika jenis kokain sebesar 179 kilogram dengan asumsi harga menurut BNN (Badan Narkotika Nasional) sekitar Rp 5 sampai dengan Rp 7 juta per gram, maka nilai total perkiraan adalah sekitar Rp 1,25 triliun,” kata Heri, Senin 9 Mei 2022.
43 paket kokain mengambang di perairan Riau
Penduduk di kawasan Pantai Tunjuk, Desa Landak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau menemukan 43 paket berisi kokain mengambang di wilayah perairan. Warga setempat bernama Rasdikun melaporkan penemuan paket kokain tersebut pada Jumat, 1 Juli 2022 sekitar pukul 06.30 WIB.
Paket kokain seberat 43 kilogram itu sengaja dibuang oleh pihak tertentu. Nantinya akan diangkut oleh kapal pengakut untuk diedarkan di negara tujuan. Modus operandi membuang kokain di laut atau perairan bukan hanya terjadi di Indonesia. Namun, ini juga pernah ditemukan di beberapa negara lain.
Berdasarkan data Dittipidnarkoba Bareskrim, Indonesia bukan negara tujuan peredaran gelap kokain di dunia. “Karena jenis narkotika yg banyak disalahgunakan di Indonesia adalah ganja, sabhu (meth), MDMA (pil ekstasi) dan bahan psikoaktif lainnya,” imbuh dia.
Selanjutnya: Penyelundupan kokain dengan cara ditelan…
<!--more-->
1,2 kilogram kokain diselundupan dengan cara ditelan
Penyelundupan narkotika jenis kokain seberat 1,2 kilogram dari Brazil juga pernah digagalkan pada Selasa, 11 Oktober 2022 sekitar pukul 23.00 WIB. Seorang perempuan warga negara Peru ditangkap karena selundupkan kokain. Modus penyelundupan narkoba EAM, 39 tahun, itu dengan cara menelannya.
"Modusnya swallow, diminum, ditelan, sehingga tes urine positif. Dia mengandung kokain dan hasil rontgen juga terdapat bola-bola, itu ada dalam perut tersangka," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mukti Juharsa, Rabu, 19 Oktober 2022.
EAM menelan 116 kapsul kokain seberat 1,2 kilogram. Barang terlarang itu keluar setelah tersangka buang air besar pada tanggal 13 Oktober 2022.
"Ini sangat fantastis ya kalau masalah kokain, karena ini 1,2 kilogram yang dibawa langsung warga negara Peru. Motifnya adalah menyebarkan dari Brazil dan Peru untuk dibawa ke Indonesia via Jakarta," tuturnya.
Mukti menuturkan target pengedaran kokain itu ke beberapa kota besar di Indonesia. Dua tujuan utama yang disasar antara lain Jakarta dan Pulau Bali.
2.030 mililiter kokain cair disimpan dalam botol shampo
Terbaru, petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengagalkan upaya penyelundupan kokain cair yang dibawa oleh WNA Brazil, GPS, 26 tahun. Narkotika golongan 1 itu diselundupkan dengan cara unik, disimpan dalam botol shampo dan sabun mandi cair.
"Ada 2.030 mililiter kokain cair yang disimpan dalam 6 botol perlengkapan mandi," ujar Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo, Selasa 28 Februari 2023.
Gatot mengatakan, modus yang digunakan GPS tergolong unik dan baru. Untuk mengelabui petugas, WNA Brazil ini menyimpan kokain cair dalam botol shampo yang disamarkan dengan perlengkapan mandi.
GPS ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 1 Januari 2023. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta GPS menumpang pesawat Qatar Airways rute Rio De Jenairo-Doha-Jakarta.
Sejak awal GPS menunjukkan sikap yang tidak bersahabat. Menurut Gatot, GPS menolak untuk diperiksa dan cenderung memberikan perlawanan. Namun, petugas Bandara Soekarno-Hatta tetap melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya.
Pilihan Editor: Begini Cara Petugas Bandara Soetta Gagalkan Penyelundupan Kokain dalam Botol Shampo