TEMPO Interaktif, Jakarta:Wilayah Jakarta Utara kekurangan lahan hutan kota. Idealnya, hutan kota adalah 30 persen dari total keseluruhan luas wilayah.
"Tapi sekarang jumlahnya sangat kurang," kata Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Utara, Dwi Putro, di kantornya, Jakarta, Rabu (22/4).
Dwi mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang seharusnya luas hutan kota adalah 30 persen. "Yang ada sekarang jauh dari mencukupi," ujarnya.
Menurut Dwi, saat ini ada empat titik yang merupakan hutan kota di Jakarta Utara. Yakni di Marunda seluas 1,5 hektare, Kemayoran 4,6 hektare, banjir kanal barat 2,4 hektare, dan hutan Sunter 8,2 hektare. Sementara luas wilayah Jakarta Utara adalah 7.133 kilometer persegi dengan luas daratan 154 kilometer persegi.
Tempo berkunjung ke hutan Sunter yang terletak di RW 09 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok. Hutan tersebut terlihat tidak terurus, sampah berserakan, jalanan dari susunan batu terbongkar, dan pohon banyak yang mati. Dalam area seluas 8,2 hektare ini juga terdapat Waduk Cincin yang juga tidak terurus. Salah satu dari dua air mancur yang diresmikan sejak 2007 tidak lagi berfungsi. Padahal, anggaran untuk air mancur mencapai Rp 1 miliar.
TITO SIANIPAR
"Tapi sekarang jumlahnya sangat kurang," kata Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Utara, Dwi Putro, di kantornya, Jakarta, Rabu (22/4).
Dwi mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Tata Ruang seharusnya luas hutan kota adalah 30 persen. "Yang ada sekarang jauh dari mencukupi," ujarnya.
Menurut Dwi, saat ini ada empat titik yang merupakan hutan kota di Jakarta Utara. Yakni di Marunda seluas 1,5 hektare, Kemayoran 4,6 hektare, banjir kanal barat 2,4 hektare, dan hutan Sunter 8,2 hektare. Sementara luas wilayah Jakarta Utara adalah 7.133 kilometer persegi dengan luas daratan 154 kilometer persegi.
Tempo berkunjung ke hutan Sunter yang terletak di RW 09 Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok. Hutan tersebut terlihat tidak terurus, sampah berserakan, jalanan dari susunan batu terbongkar, dan pohon banyak yang mati. Dalam area seluas 8,2 hektare ini juga terdapat Waduk Cincin yang juga tidak terurus. Salah satu dari dua air mancur yang diresmikan sejak 2007 tidak lagi berfungsi. Padahal, anggaran untuk air mancur mencapai Rp 1 miliar.
TITO SIANIPAR
