Buntut Penembakan Kantor MUI Pusat, Ulama Tangsel Minta Polisi Berjaga Antisipasi Penyerangan Serupa

Rabu, 3 Mei 2023 14:26 WIB

Kondisi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat usai terjadi penembakan di Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023. Pelaku berinisial M diketahui berdomisili di Lampung, usianya sekitar 60 tahun. TEMPO/Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Tangerang-Selatan - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang Selatan meminta kepolisian melakukan penjagaan kantor MUI di berbagai wilayah setelah penembakan kantor MUI Pusat kemarin.

Sekretaris Umum MUI Kota Tangerang Selatan Abdul Rojak mengatakan telah berkoordinasi dengan Polres Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk mengantisipasi peristiwa itu terulang.

"MUI Tangsel sudah komunikasi dengan Polres Tangsel untuk pengamanan kantor MUI Tangsel," kata Rojak saat dihubungi TEMPO, Rabu 3 Mei 2023.

MUI Tangsel juga mengecam keras insiden yang menyebabkan dua orang pegawai MUI Pusat mengalami luka.

"MUI Tangsel mengecam keras penembakan dan teror di Kantor MUI Pusat karena aksi itu telah mencederai institusi ulama," ujarnya.

Rojak berharap Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat bisa mengungkap secara transparan ihwal motif kejadian tersebut. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat mengetahui secara terang benderang sebab penembakan yang dilakukan pelaku.

Advertising
Advertising

"Masyarakat juga perlu tahu apa motifnya, dari kelompok mana dan siapa yang memerintahkan penembakan dan penyerangan ke kantor MUI Pusat ini," kata dia.

Kemarin Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengungkap pelaku penembakan di MUI, Mustopa NR, telah berulang kali mengirim surat kepada MUI untuk mendapat pengakuan sebagai wakil nabi.

Hengki menuturkan, dari surat-surat yang dikirimkan ke MUI, Mustopa ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi dari organisasi ulama itu.

"Dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil nabi," kata Hengki di Polsek Metro Menteng, Selasa, 2 Mei 2023.

Dalam surat-surat yang ia kirimkan, Mustopa menyertakan dalil hadis yang menyebutkan di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam. Tapi hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah dirinya yang mengklaim juga sebagai wakil Tuhan.

Hengki menjelaskan dari surat-surat tersebut, pelaku penembakan kantor MUI itu juga menyampaikan ancaman bahwa apabila tidak diakui sebagai wakil nabi. Mustopa mengancam akan melakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Dari Surat Pengakuan Wakil Nabi Berujung Penembakan Kantor MUI

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

1 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

4 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

7 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

7 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

7 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

7 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya