Rocky Gerung Sebut Demokrasi Indonesia saat Ini Masih di Halaman Orde Baru

Kamis, 25 Mei 2023 03:25 WIB

Rocky Gerung memberikan memaparan dalam diskusi publik bertajuk Obrolan Warung Kopi '25 Tahun Reformasi: Perlukah Reformasi Hadir Kembali?' yang diselenggarakan BEM UI di Pelataran Fakultas Hukum Kampus UI, Depok, Rabu, 24 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Depok - Pengamat politik dan demokrasi Rocky Gerung mengatakan transisi dari masa otoriter ke demokrasi di era reformasi terhalang. Ia menilai saat ini Indonesia masih berada di era orde baru.

Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung dalam diskusi publik bertajuk Obrolan Warung Kopi '25 Tahun Reformasi: Perlukah Reformasi Hadir Kembali?' yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Pelataran Fakultas Hukum Kampus UI, Depok, Rabu, 24 Mei 2023.

Rocky menerangkan bahwa Indonesia baru keluar dari era otoriter belum masuk ke demokrasi. Dia mengartikan demokrasi Indonesia masih berada di halaman orde baru.

"Mental kita takut untuk melangkah lebih jauh, karena ada konsekuensinya. Jadi, mental koruptif dan mental feodal dari orde baru ke re-over ke dalam reformasi, lalu kita berhenti," kata dia.

Bahkan, kata Rocky, kini istilahnya bukan lagi reformasi tapi restorasi, dan menurutnya referensi paling buruk adalah restorasi.

Advertising
Advertising

"Waktu 98 saya bawa mahasiswa saya filsafat UI demo di Semanggi diuber-uber Brimob, kita masuk ke parkiran bawah Atmajaya, ditembak itu peluru karet tapi lumayan kalau kena, saya lompati, saya bawa mahasiswa saya anak-anak UI," paparnya.

Kemudian, teman Rocky yang bernama Muhammad Chatib Basri, dosen ekonomi juga membawa mahasiswa FE UI.

"Satu lagi temannya Rizal Ramli Doktor Syahrir, almarhum, juga bawa mahasiswa, satu lagi Jimmy Siahaan aktivis 78 bawa mahasiswa Unas, jadi dosen itu menuntun mahasiswanya untuk demo, itu di era otoriter," ujarnya.

<!--more-->

Sekarang, Rocky mengungkapkan di era reformasi, institusi pendidikan diberi nama kampus merdeka namun rektornya dirantai oleh pemerintah. Hal ini gejala baru dalam demokrasi, kata dia, karena pemimpin-pemimpin kampus yang harusnya memprovokasi pikiran publik malah berkoalisi dengan pemerintah.

"Kenapa, takut gajinya (rektor UI) sebagai komisaris berkurang, kan itu dasarnya atau pernah punya jejak korupsi sehingga sprindik ada pada Jokowi," papar Rocky.

Dalam diskusi tersebut turut hadir sebagai nara sumber Dosen Hukum Tata Negara FH UI Titi Angraini, Dosen Ilmu Politik FISIP UI Hurriyah, Ekonom Senior Rizal Ramli dan Pegiat Anti Korupsi Novel Baswedan.

Pilihan Editor: Rocky Gerung: Jokowi Jangan Endorse Calon Presiden

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

1 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

1 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

2 hari lalu

Ketahui Asal-Asul 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional

Asal-usul Hari Buruh bermula dari tragedi Haymarket yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat, pada 1 Mei 1886.

Baca Selengkapnya

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

3 hari lalu

Ini Pertimbangan Hakim Tolak Gugatan terhadap Rocky Gerung

Hakim menilai pernyataan Rocky Gerung sebagai kritik terhadap kebijakan publik, bukan serangan personal terhadap individu.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

3 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

3 hari lalu

Pengadilan Bebaskan Berbicara di Berbagai Forum, Rocky Gerung Terima Kasih ke Hakim Sudah Pakai Akal Sehat

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang meminta hakim menghukum Rocky Gerung untuk tidak berbicara di berbagai forum.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

3 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

4 hari lalu

Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

4 hari lalu

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

Kajian BEM UI menyinggung penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran sebagai langkah menuju iklim demokrasi otoriter

Baca Selengkapnya