TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga, Rohman Juarsa, menceritakan pelanggaran lalu lintas kerap terjadi di Jalan Lapangan Ros Utara, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, lokasi konten cegah lawan arus yang dibuat YouTuber Laurend Hutagalung. Pelanggaran yang dimaksud adalah pengendara roda dua yang tak henti-hentinya melawan arah.

"Memang lawan arah kan salah, namanya lawan arah. Yang pertama izinin itu siapa, saya enggak tahu," ujar laki-laki berusia 73 tahun itu saat ditemui di depan rumah makan Wong Solo, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Dari pantauan Tempo, masih banyak pengendara yang melawan arus pada Sabtu siang. Lokasi persis konten Laurend berada di dekat putaran balik atau u-turn sisi timur Jalan Lapangan Ros Utara. Kendaraan yang putar balik di sini akan tembus ke Jalan Lapangan Ros Selatan hingga Jalan K. H. Abdullah Syafei mengarah Kecamatan Tanah Abang.

Akses putar balik itu ada di bawah flyover sisi timur Jalan K. H. Abdullah Syafei yang mengarah Terminal Kampung Melayu. Pengendara yang ingin menuju Jalan Lapangan Ros Utara mesti putar balik di bawah flyover sisi barat. Waktu tempuh satu putaran dari Wong Solo kurang lebih lima menit jika lalu lintas lancar.

Pengendara yang melawan arus dominan dari arah dekat Stasiun Tebet. Mulai dari angkutan kota alias angkot hingga motor yang hendak melintasi flyover menuju Terminal Kampung Melayu atau masuk ke gang sisi Jalan Lapangan Ros Utara.

Pelanggar terbanyak tampak dilakukan pengendara sepeda motor. Namun, pantauan Tempo, sesekali ada angkot yang terkesan sengaja melawan arus. Rohman menduga pelanggaran ini terjadi lantaran akses putar balik di sisi barat cukup jauh.

"Barangkali karena puternya kejauhan, harus puter di ujung sana kan, kemungkinan aja," katanya.

Sebelumnya, YouTuber Laurend Hutagalung membuat konten cegah lawan arus di jalan tersebut. Namun, dia malah digeruduk pengemudi ojek online (ojol) pada Selasa malam, 15 Agustus 2023. Dia lantas mengungsi ke rumah makan Wong Solo untuk menghindari kerumunan.

Para pengemudi ojol marah lantaran merasa Laurend menggunakan cara tak pantas untuk menegur pengendara yang melawan arus. Polisi pun datang untuk melerai hingga akhirnya terjadi kesepakatan bahwa Laurend harus menghapus video kontennya.

Rohman yang mengaku melihat kejadian itu merasa sebenarnya Laurend berniat baik untuk menghentikan praktik lawan arah. Sayangnya, cara penyampaiannya salah, sehingga terjadi kesalahpahaman.

Menurut dia, jarang juga ada petugas yang memantau pelanggaran di jalan kawasan Tebet, Jaksel tersebut. "Patroli ada, cuma sekali-kali, enggak setiap saat," tuturnya.

Pilihan Editor: Ridwan Kamil bakal Rapat dengan 3 Kepala Daerah Soal Rencana WFH Bagi ASN Bogor, Depok, dan Bekasi