Kronologi Terbongkarnya Rumah Produksi Film Porno di Jakarta Selatan, Libatkan Artis dan Selebgram
Reporter
Andika Dwi
Editor
Iqbal Muhtarom
Selasa, 12 September 2023 17:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap sebuah bisnis rumah produksi film porno di Jakarta Selatan. Direktur Reskrimsus Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan telah menahan dan menetapkan sutradara pembuatan film porno dengan inisial I sebagai tersangka.
Ade mengatakan tersangka I menjalankan berbagai peran sekaligus dalam rumah produksi tersebut. Selain sutradara, ia juga bertindak sebagai admin, produser, sekaligus pemegang 3 website yang memuat film-film produksinya. Adapun pembuatan film dewasa ini dikerjakan oleh 5 kru film dan belasan pemeran wanita dan laki-laki.
Lantas, bagaimana kronologi terkuaknya rumah produksi film porno di Jakarta Selatan? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Berawal dari Patroli Siber
Ade Safri mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari patroli siber yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Senin, 17 Juli 2023 lalu. Kemudian, didapatkan laman yang berisi film dewasa atau film porno dengan durasi 60 sampai 90 menit pada tautan https://kelassbintangg.com/, https://togefilm.com/ dan https://bossinema.com/.
Setelah itu, Ade mengatakan tim Ditreskrimsus menggerebek rumah produksi film porno yang berada di Jakarta Selatan itu pada 21 Juli 2023 lalu. Dari penggerebekan itu, Ade berhasil mengamankan lima tersangka yang terlibat dalam proses pembuatan film dewasa.
Dari 5 tersangka tersebut, lanjut Ade, Polda Metro Jaya sudah melakukan penahanan terhadap satu tersangka. “Satu sudah dalam penahanan di rutan Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” kata Ade Safri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 11 September 2023.
Sutrada pernah membuat film bergenre horor dan komedi
<!--more-->
Menurut Ade, tersangka I yang berperan sebagai sutradara sebelumnya pernah menggarap film-film bergenre komedi dan horor. Sayangnya, film-film tersebut tidak laku di pasaran.
“Filmnya kurang banyak peminat. Kemudian, dicobalah membuat film asusila tersebut, dan berhasil mendapat banyak pelanggan yang akses,” ujar Ade.
Ade menjelaskan dalam pembuatan film porno tersebut, I melibatkan sejumlah kru lain yakni JAAS sebagai kameraman, AIS sebagai editor film, AT sebagai sound engineer, dan inisial SE sebagai sekretaris.
“Tersangka inisial AT juga berperan sebagai pemeran figuran. Sedangkan untuk inisial SE sebagai talent wanita di film dewasa tersebut,” kata Ade menambahkan.
Produksi 120 Film dengan Keuntungan Rp 500 Juta
Rumah produksi yang membuat film porno di Jakarta Selatan itu diketahui telah memproduksi ratusan film asusila sejak awal tahun 2022 lalu. Ratusan film porno yang mereka buat tersebut kemudian dijual di tiga website dan telah meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
“Total keuntungan Rp500 juta dari 120 film yang ditayangkan di 3 website,” kata Ade Safri, Senin, 11 September 2023.
Proses Pembuatan Film Dilakukan di Tiga Lokasi
<!--more-->
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan proses pembuatan atau syuting film dewasa tersebut dilakukan di tiga lokasi di Jakarta Selatan.
Ade menjelaskan syuting film di tiga tempat yaitu, studio 1 (Studio KBB) dan studio 2 (Studio KBS Karya Bintang Studio) yang keduanya beralamat di Jalan Srengseng Sawah, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kemudian lokasi Studio 3 berada di Jati Raya Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Untuk lokasi studio 3 merupakan rumah milik tersangka berinisial I, nanti kita update perkembangannya,” ucap Ade Safri seperti dikutip dari Antara, Selasa, 12 September 2023.
Kantongi Nama-Nama Pemerannya
Selain kru produksi film, pihak kepolisian juga mengungkapkan telah mengantongi 12 nama pemeran wanita dalam film porno tersebut. “Satu sudah dilakukan penangkapan, 11 lainnya masih dikembangkan penyelidikan dan penyidikan,” ucap Ade.
Ade mengungkap inisial para pemeran wanita itu adalah VV, SKE, CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS dan AB. Adapun latar belakang pemeran wanita tersebut terdiri dari beberapa profesi diantaranya artis dan selebgram.
“Latar belakang dari pemeran wanita disini adalah artis, foto model, maupun selebgram,” kata dia.
Selain itu, polisi juga telah memperoleh nama 5 pemeran pria dari film asusila tersebut. Inisialnya BP, P, UR, AG (AD) dan RA. “Saat ini juga masih dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” kata Ade.
Tarif para pemain
<!--more-->
Ade Safri mengungkapkan para pemeran dalam kasus film dewasa dibayar bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp 15 juta untuk satu judul film. Variasi bayaran tersebut berdasarkan seberapa kuat pengaruh dari pemeran atau talent di masyarakat.
“Mereka dibayar bervariasi antara Rp10 juta sampai 15 juta sekali pembuatan film dan untuk satu judul film,” katanya seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan polisi akan melakukan pemanggilan terhadap para pemeran dalam film dewasa tersebut. Baik terhadap 11 pemeran wanita maupun lima orang pemeran pria. Adapun pemanggilan terhadap para pemeran tersebut masih berstatus saksi.
“Nanti kita periksa dulu sebagai saksi, nanti kita lakukan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum terkait apakah layak dijadikan tersangka,” katanya.
Ade mengatakan para kru film dan pemeran film porno itu dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 yaitu Informasi dan Transaksi Elektronik dan juga pada Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.
RADEN PUTRI | IQBAL MUHTAROOM | ADVIST KHOIRUNIKMAH
Pilihan Editor: Sutradara Film Porno Sudah Produksi 120 Film, Dijual di 3 Website Raup Cuan Rp 500 Juta