Kultum Kebangsaan BEM UI, Haris Azhar Contohkan Politik Dinasti Korea Utara yang Memiskinkan

Kamis, 9 November 2023 06:07 WIB

Disaksikan pembicara dan mahasiswa, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menyampaikan pandangannya dalam Kultum Kebangsaan di Lapangan Rotunda Kampus UI Depok, Selasa, 7 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) Haris Azhar mencontohkan Kim Jong Un sebagai produk politik dinasti yang berpotensi melakukan pelanggaran HAM dan tidak ada regenerasi kepemimpinan lain.

Menurut Haris, Kim Jong Un adalah produk dari praktik politik kekuasaan yang mengandalkan dinasti dan jadi presiden Korea Utara warisan bapaknya Kim Jong Il, bahkan jabatan tersebut diwariskan dari kakeknya Kim Il Sung.

"Seolah-olah perlawanan menjaga ideologi yang mereka pilih dan mereka jalani itu sebagai perlawanan dari sebuah politik global. Lalu, simbolisasi itu yang dipelihara dan seolah-olah itu hanya bisa dilakukan oleh rentetan keluarga mereka saja," tutur Haris dalam Kultum Kebangsaan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI di Lapangan Rotunda Kampus UI Depok, Selasa, 7 November 2023.

Kata Haris, Kim Jong Un sebagai satu contoh bagimana politik dinasti itu dijalankan dan hasilnya praktik dinasti dan pelanggaran HAM.

"Tadi Bang Faisal sudah sebutkan bagaimana kapitalisasi di masa Orde Baru, nepotisme, dinasti, dia hanya menghasilkan situasi yang memiskinkan, menguntungkan sekelompok elite saja, begitu banyak pelanggaran HAM," kata Haris. Ekonom Faisal Basri juga tampil dalam Kultum Kebangsaan ini.

Advertising
Advertising

Haris mengungkapkan bahwa agenda reformasi yang dulu dimulai di UI kemudian menyebar kebanyak tempat di Indonesia, namun dibajak berbagai kelompok dinasti yang kecil-kecil.

Hal tersebut, lanjut Haris, bukannya menjadi agenda untuk dihilangkan, tapi justru tumbuh subur.

"Kita lihat di Banten bagaimana dinasti itu bekerja, di berbagai tempat lain, anaknya, keponakannya, adiknya, iparnya, di skala-skala kecil, itu sudah banyak risetnya yang cukup cerdas menggambarkan situasi itu," ungkap Haris.

Padahal ada kecerdasan, bukti dan data yang seharusnya diakomodir serta diserap penguasa di pusat, tapi justru dihilangkan. Namun, yang terjadi hari ini justru dipakai sebagai argumentasi.

"Seperti setiap Melki (Ketua BEM UI 2023) melawan, muncullah alumni-alumni UI yang lain mengatakan emang kenapa dengan dinasti, semua dari kita mempraktikkan dinasti," ujarnya.

"Jadi kesalahan, pelanggaran bahkan kejahatan ketika didengungkan berulang-ulang, diperbanyak agen-agennya yang bersuara maka akan menjadi sebuah fakta yang diharus terima," imbuhnya.

Sehingga anak muda harus menerima, padahal dari data tersebut berbagai macam riset, bukti dan data menunjukkan bahwa itu salah, dan seharusnya penguasa yang terlembaga, terintistitusi diberikan mandat harusnya bekerja untuk kebaikan tersebut.

"Kebaikan apa, kebaikan menghilangkan pelanggaran, kejahatan, penguasaan yang ngumpet di istilah-istilah yang baik, tapi sebetulnya yang merasakan hanya dia-dia saja, pengusahanya dia, penguasanya dia, regenerasinya dia-dia aja," kata Haris Azhar.

Pilihan Editor: Di Kuliah Kebangsaan BEM UI, Pakar Tata Negara: Ini Bukan Soal Gibran atau Tidak

Berita terkait

LPSK Mendesak Presiden Jokowi Lanjutkan Masa Kerja Tim Pemantau PPHAM

16 jam lalu

LPSK Mendesak Presiden Jokowi Lanjutkan Masa Kerja Tim Pemantau PPHAM

LPSK mendesak Presiden Jokowi memperpanjang masa kerja Tim Pemantau PPHAM. Program pemenuhan hak korban perlu dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

1 hari lalu

Pembuka Gerbang Reformasi 1998, Aksi Mahasiswa Geruduk Gedung DPR Menjadi Awal Soeharto Lengser

Pada 18 Mei 1998, mahasiswa menduduki gedung DPR/MPR, membuat tuntutan agar Soeharto mundur. Peristiwa ini menjadi awal era reformasi.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

3 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

4 hari lalu

Bara Reformasi Terus Dihidupkan: Aksi Kamisan Demi Keadilan Mereka Korban Penculikan

Bulan Mei dikenang sebagai penanda lahirnya Reformasi. Namun, bagi sebagian masyarakat, bulan ini dikenang dengan duka mendalam dari kasus penculikan.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Mahasiswa UI pada Rektor Ari Kuncoro, Terbaru Beri Kartu Hitam

5 hari lalu

Deretan Kritik Mahasiswa UI pada Rektor Ari Kuncoro, Terbaru Beri Kartu Hitam

Rektor UI Ari Kuncoro kembali mendapat kritik dari para mahasiswanya. Terbaru sejumlah mahasiswa memberikan kartu hitam

Baca Selengkapnya

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

5 hari lalu

26 Tahun Tragedi Trisakti, Bagaimana Perkembangan Pengusutan Pelanggaran HAM Berat Ini?

Genap 26 tahun Tragedi Trisakti, bagaimana perkembangan pengusutan pelanggaran HAM berat ini? KontraS sebut justru kemunduran di era Jokowi

Baca Selengkapnya

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

6 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

7 hari lalu

Kerusuhan 13 Mei 1969 Terjadi di Malaysia dan Penjarahan 13 Mei 1998 di Indonesia Jadi Kenangan Kelam

Indonesia dan Malaysia punya kenangan kelam pada kerusuhan dan penjarahan pada 13 Mei, pada 1969 dan 1998. Berikut kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

7 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

BEM UI Sebut Perubahan Kebijakan Kelompok UKT Bikin Biaya Kuliah Alami Kenaikan

7 hari lalu

BEM UI Sebut Perubahan Kebijakan Kelompok UKT Bikin Biaya Kuliah Alami Kenaikan

BEM UI mengatakan perubahan kelompok UKT mengakibatkan biaya kuliah alami kenaikan.

Baca Selengkapnya