Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

Minggu, 26 November 2023 21:52 WIB

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia mengadakan konferensi pers menolak adanya wacana penyebaran nyamuk terinfeksi bakteri Wolbachia di Jakarta. Konferensi dilakukan di bilangan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Ahad, 26 November 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang - Sekelompok orang mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menentang program nyamuk wolbachia atau pelepasan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia guna menekan angka demam Berdarah Dengue (DBD).

Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa, pakar epidemiologi, mengatakan wacana menekan angka demam berdarah dengue (DBD) menggunakan nyamuk berwolbachia keliru. Ia menuding rencana ini sebenarnya proyek penelitian.

"Ini adalah isu yang sesungguhnya harus diluruskan kepada masyarakat. Karena ini adalah sebuah projek penelitian dari satu institusi di Indonesia bekerja sama dengan lembaga lain," kata dia dalam konferensi pers Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia di Ciputat, Tangerang Selatan, Ahad, 26 November 2023. Namun, Tifa tidak menyebut nama institusi yang ia singgung.

Hadir pula dalam konferensi pers ini mantan Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri Dharma Pongrekun.

Tifauzia mendesak transparansi di balik rencana pemerintah melakukan hal ini. Apalagi, sepengetahuan dia, proyek penelitian nyamuk wolbachia yang ia sebut itu sudah berjalan lebih dari 10 tahun.

Advertising
Advertising

"Sehingga ketika projek penelitian diberlakukan masyarakat harus tau. Ini, kan sudah 12 tahun berjalan mengapa masyarakat baru tau," kata dia.

Tifa berujar upaya pencegahan demam berdarah di Indonesia saat ini sudah terkendali. Masyarakat pun dianggapnya sudah cerdas dan bisa menjaga diri. Ia mencontohkan jika dulu angka kematiannya mencapai 1 persen, kata dia, saat ini sudah di angka 0,6 persen.

“Artinya sebetulnya dengan pengendalian diri dari masyarakat dan upaya bersama sebenarnya (DBD) ini sudah cukup terkendali,” tuturnya.

Selain itu, Tifauzia menuding tidak ada jaminan apapun dari program nyamuk wolbachia ini jika nantinya akan menyebabkan efek negatif pada Kesehatan masyarakat. "Saya tidak pernah dengar selama 12 tahun ini ada asuransinya,” tuturnya.

“Yang harus kami lakukan adalah tolak dan hentikan projek penelitian ini di Indonesia,” tuturnya.

Dampak negatif lain yang mungkin timbul dari program nyamuk Wolbachia, kata Tifauzia, ketidakseimbangan ekosistem.

“Ketika di suatu daerah disebarkan nyamuk ratusan juta maka keseimbangan itu sontak akan tercederai. Pressure terhadap nyamuk-nyamuk berjenis lain. Nanti akan melonjak jumlah nyamuk dan mungkin akan menjadi lebih beresiko menjadi penyakit lain," tuturnya.

Satu Dasawarsa Nyamuk Wolbachia di Yogyakarta dan Riset UGM

Kementerian Kesehatan mengklaim angka DBD di Yogyakarta menurun sejak nyamuk Wolbachia dilepaskan untuk hidup berdampingan dengan masyarakat. Penggunaan nyamuk Wolbachia dapat menurunkan kasus dengue mencapai 77 persen. Di samping itu, angka rawat inap akibat dengue di rumah sakit juga dapat ditekan hingga 86 persen.

"Dalam 10 tahun terakhir ini, kami mencatat penurunan kasus yang sangat signifikan. Sebelumnya di 2016-2017, kasus yang terjadi di kota Yogyakarta mencapai lebih dari 1.700 kasus. Sementara di 2023 sampai dengan minggu lalu, tercatat kasus yang terjadi di angka 67," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah pada Rabu, 22 November 2023.

Pelepasan nyamuk wolbachia di Yogyakarta tak lepas dari penelitian yang dilakukan program Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2011. Pada 2016 UGM bekerja sama dengan Monash University dan Yayasan Tahija melepaskan nyamuk Wolbachia di Yogyakarta.

Proyek penelitian di UGM itu awlanya bernama Eliminate Dengue Project kemudian berubah menjadi World Mosquito Program atau WMP.

Peneliti WMP Yogyakarta, Adi Utarini, menyebut hingga akhir 2020 seluruh wilayah Kota Yogyakarta telah terjangkau pembiakan nyamuk wolbachia.

“Perjalanan panjang dari 2011 sampai akhir 2020 di Kota Yogyakarta itu hasilnya menggembirakan," tutur Uut dalam kesempatan yang sama.

ANNISA FEBIOLA

Pilihan Editor: Lokasi Perdana Pembiakan Nyamuk Wolbachia Kemungkinan di Kecamatan Kembangan

Berita terkait

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

7 jam lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

8 jam lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

10 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

20 jam lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

22 jam lalu

Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

22 jam lalu

Saat Menteri Basuki Terisak Kenang Jadi Mahasiswa 50 Tahun Silam

Menteri Basuki beberapa kali mencoba ingin memulai pidato namun ia tak sanggup sampai asistennya menyerahkan beberapa lembar tisu.

Baca Selengkapnya

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

1 hari lalu

Menteri PUPR Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Stasiun Lapangan Geologi Prof R Soeroso Notohadiprawiro Universitas Gadjah Mada (UGM.

Baca Selengkapnya

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

1 hari lalu

Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan hujan ringan siang ini.

Baca Selengkapnya

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

1 hari lalu

Joging Weekend Tak akan Terganggu, BMKG Perkirakan Mayoritas Area Jakarta Bebas Hujan Hari Ini

BMKG perkirakan cuaca Jakarta cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, Sabtu, 11 Mei 2024. Hanya ada sedikit potensi hujan ringan siang nanti.

Baca Selengkapnya