15 Siswa SMAN 26 Jakarta Diduga jadi Pelaku Bullying, Ini Kronologi Versi Korban vs Sekolah

Kamis, 14 Desember 2023 19:45 WIB

Belasan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 26 Jakarta, diduga dibully dan dimintai sejumlah uang oleh kakak kelasnya sendiri. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.

TEMPO.CO, Jakarta - Lima belas siswa kelas XII di SMAN 26 Jakarta diduga menjadi pelaku bullying adik kelasnya sendiri yang masih duduk di kelas X.

Dugaan bullying ini terkuak setelah salah satu korban, AF, 16 tahun, melapor ke Polres Jakarta Selatan pada Sabtu, 2 Desember 2023.

AF mengaku ia dan dua rekannya dipukul para seniornya.

Kronologi Bullying Versi Korban

William Albert Zai, kuasa hukum AF, mengatakan perundungan pada kliennya terjadi Jumat, 1 Desember 2023. Korban awalnya dijemput seniornya menggunakan empat motor menuju rumah salah satu pelaku di Setiabudi, Jakarta Selatan.

AF diperintahkan oleh seniornya untuk menjemput dua orang temannya, M dan F, yang beralamat di Taman Kodok, Tebet.

Advertising
Advertising

Setelah itu para pelajar ini pergi ke rumah salah satu pelaku, D, yang berada di Manggarai. Di sana sudah berkumpul anak-anak kelas XII yang berjumlah 15 orang.

Aksi bullying dilakukan di suatu ruangan tertutup di rumah D. Korban mata para korban ditutup menggunakan dasi oleh para pelaku. Korban M dan F dipukul perutnya secara bergantian sebanyak 10-15 kali hingga membuat keduanya menjerit.

Sementara pemukulan terhadap AF berbeda dengan dua korban sebelumnya. Salah satu pelaku mengambil ancang-ancang sejauh 10 meter baru kemudian memukul perut dan kemaluan AF.

“Jadi memang klien kami ini terparah. Dia karena pemain bola jadi badannya atletis dan dia diam saja tidak teriak seperti dua teman sebelumnya,” kata William saat dihubungi via telepon, Kamis, 14 Desember 2023.

Selain matanya ditutup, kata William, saat pemukulan klien tangannya juga diangkat oleh pelaku lain.

William menudiang tidak ada perlindungan dan pendampingan dari pihak sekolah untuk para korban. “Yang ada pihak sekolah menuntut agar laporan polisinya di cabut.”

Kronologi Bullying Versi Sekolah

Sementara itu, Kepala sekolah SMAN 26 Jakarta Dudung Abdul Kodir mengatakan sepekan sebelum perundungan terjadi pihaknya sudah memanggil lebih dari 15 siswa yang sering nongkrong di warteg di luar sekolah untuk dibina perilakunya. Delapan di antaranya belakangan diketahui merupakan para pelaku bullying.

Waduh saya bukan main marahnya karena dari 15 orang itu ada orang-orang yang nongkrong waktu satu minggu sebelumnya itu dan sudah buat surat pernyataan,” katanya saat ditemui di tempatnay bertugas, Selasa, 12 Desember 2023.

Sebagai sanksi dari perbuatan itu, Dudung mencabut hak KJP Plus delapan siswa yang diduga menjadi pelaku bullying.

Dudung mengatakan sudah mengumpulkan orang tua dan 15 siswa yang diduga pelaku bullying pada Ahad dan Senin. Pertemuan pertama itu dilakukan guna pihak sekolah mengetahui kronologis dari diduga pelaku.

Berdasarkan keterangan para pelaku, mereka mengaku hanya memukul para korban sebanyak satu kali di area perut dan tidak menyentuh area kemaluan. Pengakuan ini membuat orang tua mereka terkejut “Orang tua semua pada nangis, anak-anaknya nunduk,” ucap Dudung.

Pada Rabu, 6 Desember 2023, giliran orang tua dan para siswa kelas X yang menjadi korban bullying dikumpulkan pihak sekolah. Jawaban para korban, ucap Dudung, sama dengan yang para seniornya katakan.

“Mereka para korban jawabnya juga sama dipukul di perut satu kali dan enggak di area kemaluan.”

Menurut Dudung, pihak sekolah SMAN 26 Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta atau untuk mendampingi para korban.

Pihak sekolah juga sudah mengirimkan surat yang ditujukan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang intinya memberi kebebasan untuk para korban agar bisa memilih belajar dari rumah atau datang ke sekolah.

Dugaan Budaya Geng Pelajar dan Pemalakan

Kuasa hukum AF, William Albert Zai, mengatakan bullying di SMAN 26 Jakarta melibatkan budaya geng pelajar yang ada di sekolah. Geng-geng ini sudah ada sejak 2013.

Menurut William, para pelaku menggaet korban yang baru duduk di kelas X ini dengan cara mengajak belajar bersama dan memberi tips akan lolos tes di perguruan tinggi negeri.

“Jadi modusnya mereka ajarin adik kelasnya itu pelajaran kimia, fisika, dan dikasih tahu tipsnya biar masuk universitas itu gimana.”

Setelah korban dirasa nyaman dengan para terduga pelaku, mereka mulai membentuk semacam perkumpulan.

“Di situ juga ada pemalakan mulai disuruh tranfer uang via e-wallet dan kalau telat sedikit langsung kena tegur,” kataWilliam.

Saat para korban ingin keluar dari perkumpulan itulah bullying mulai dilakukan. “Sebelum ini korban sudah ada 12, ya, dan pemukulan sudah terjadi selama delapan kali.”

Dari 15 terduga pelaku ini, kata William, beberapa di antaranya justru akif dalam kegiatan OSIS

Sementara itu, Dudung membenarkan adanya geng pelajar yang berjalan turun temurun di sekolahnya. Ia mengklaim sudah berupaya agar tak ada lagi geng-geng-an di sekolah.

“Kami memang terus usahakan agar tidak ada lagi geng itu ya di sekolah, tapi ternyata tetap ada.”

Namun, Dudung membantah adanya pemalakan dari siswa senior ke para juniornya. “Mereka (diduga pelaku dan korban) kompak bilang enggak ada pemalakan. Itu adalah uang patungan jika ada terjadi apa-apa," ucap dia.

Pilihan Editor: Korban KDRT oleh Eks Brimob Datangi Polres Metro Depok, Pelaku Sudah PTDH Tapi Belum Ditahan

Berita terkait

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

18 jam lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

21 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Penganiayaan Taruna STIP Hingga Tewas, Keluarga Syok Tegar Ditetapkan Tersangka

Akibat perbuatannya menganiaya adik kelasnya hingga meninggal, taruna STIP itu terancam hukuman penjara 15 tahun.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

4 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

6 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

6 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

6 hari lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

6 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

7 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

7 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya