Anak Perempuan di Tangsel Dianiaya Sekelompok Orang Hingga Trauma, Dikira Ikut Perang Sarung

Sabtu, 16 Maret 2024 20:35 WIB

Ilustrasi tawuran/perkelahian penganiayaan. Shutterstock

TEMPO.CO, Tangerang - N, anak perempuan berusia 12 tahun mengalami trauma karena menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok orang di Tangerang Selatan (Tangsel). Hingga saat ini, anak itu enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenal.

CS alias N, ibunda anak korban itu geram dengan penganiayaan terhadap putrinya itu. "Yang pasti saya kecewa sekali dengan adanya kejadian ini. Saya mau proses hukumnya berjalan dengan baik," kata dia saat dijumpai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Ciputat, Tangsel, Sabtu 16 Maret 2024 petang ini.

Ibu korban telah melaporkan penganiayaan terhadap anaknya ke Polres Tangerang Selatan. Menurut CS, Anak Berkonflik Hukum (ABH) yang bertikai pun telah diamankan.

"Kemarin sih waktu di BAP anak pelaku sudah ada, dan memang random tidak kenal dengan anak saya," ujarnya.

Pantauan di TKP penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anak itu di Jalan Lombok, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Sabtu sore ini terpantau sepi. Lokasi tersebut berada di tengah pemukiman padat penduduk.

Advertising
Advertising

Sejak kejadian pengeroyokan pada Rabu lalu itu, kata CS, keluarga ABH telah mendatanginya. Namun hal itu tidak menyurutkan pihaknya untuk tetap melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.

"Sudah datang dan saya maafkan. tapi untuk proses hukum tetap harus dilanjutkan," kata dia.

Ibu korban berharap kejadian ini tidak lagi terulang. Apalagi anak di usia dini masih memerlukan peran orang tua.

"Saya berharapnya kejadian ini tidak lagi terulang, kejadian ini cukup membuat anak saya trauma dan tidak ingin bertemu dengan orang lain. Semoga ini menjadi pelajaran berharga buat dia," katanya.

Pada saat dikonfirmasi, Juru Bicara Humas Polres Tangerang Selatan AKP Agil belum mengetahui kejadian ini. "lzin kami konfirmasi ke sumber," ujarnya.

Peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan terhadap anak perempuan itu terjadi pada Rabu lalu. Diduga pelaku menganiaya anak perempuan itu karena mengira dia ikut tawuran perang sarung.

Pengeroyokan ini terjadi di Jalan Jombang, Ciputat. Dalam video yang beredar di media sosial terlihat anak perempuan berinisial N itu dipukuli hingga diinjak.

Ibu korban mengatakan saat kejadian anaknya sedang bermain dengan dua rekannya. Namun, tiba-tiba datang sekelompok remaja dan langsung memukuli anaknya itu dan merekam aksi kekerasan mereka. "Tapi entah dari kubu bagian mana ada yang datang, nyerang anak saya dan rekan mainnya kemudian kabur. Itu terjadi Rabu kemarin," kata CS saat dihubungi, Jumat 16 Maret 2024.

MUHAMMAD IQBAL

Berita terkait

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

3 menit lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

36 menit lalu

Menhub Bebastugaskan Direktur STIP Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior: Ini Tanggung Jawab dan Tindakan Tegas

Menhub Budi Karya Sumadi membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

1 jam lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

1 jam lalu

Tersangka Penganiayaan yang Tewaskan Taruna STIP Bertambah jadi 4 Orang

ersangka kasus penganiayaan yang menewaskan taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Putu Satria Ananta Rustika, bertambah.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

1 jam lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

4 jam lalu

Polisi Berjaga 24 Jam di Sekitar Rumah Kontrakan Usai Pengeroyokan Mahasiswi Katolik Universitas Pamulang

Sejumlah polisi dar Polsek Cisauk berjaga-jaga 24 jam di sekitar rumah kontrakan mahasiswi Universitas Pamulang korban pengeroyokan.

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

4 jam lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

21 jam lalu

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

1 hari lalu

Kemenkumham Buka Suara soal Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik di Tangsel

Ibadah mahasiswa katolik Universitas Pamulang (UNPAM) di Kampung Poncol, Tangerang Selatan dibubarkan warga.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

1 hari lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Polisi Bicara Kemungkinan Tersangka Bertambah

Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan menyebut pihaknya tak ingin gegabah di kasus tewasnya taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya