Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Jumat, 26 April 2024 10:50 WIB

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 26 April diperingati sebagai Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Perayaan ini telah ada sejak tahun 2001 yang diresmikan oleh organisasi kekayaan intelektual dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO).

Perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia selalu mengangkat tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Pada perayaan tahun 2024 kali ini, tema yang diangkat ialah Kekayaan Intelektual dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan: Membangun Masa Depan Bersama dengan Inovasi dan Kreativitas.

Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan serentak dalam rangka memperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia Tahun 2024 di antarany : IP Talks: Seminar Perempuan Berkarya, Indonesia Cemerlang; TISC Workshop; Intellectual Property Expo; IP Fun Walk; National Seminar of Intellectual Property WIPO Awards; IP Crime Forum dan Kantor Wilayah turut menyemarakkan dengan menggelar IP Podcast, RuKI Bergerak dan Mobile Intellectual Property Clinic.

Adapun perayaan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia 2024 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan kekayaan intelektual bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia melalui peran kantor wilayah, sebagaimana diungkapkan oleh Tim DJKI.

Sejarah Hari Kekayaan Intelektual

Advertising
Advertising

Hak Kekayaan Intelektual atau yang disingkat HaKI merupakan wujud pengakuan dan perlindungan diri atas karya-karya yang sudah diciptakan oleh seseorang.

Dalam siklus kehidupan, manusia berusaha untuk memenuhi sandang, pangan dan papan. Untuk membantu mewujudkan tujuan itu, manusia pun mulai berpikir menciptakan berbagai alat-alat penunjang di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Penciptaan alat-alat tersebut lahir dari kekayaan intelektual seseorang melalui daya cipta, waktu, tenaga, pikiran, rasa, dan karsa yang panjang.

Hal inilah yang turut menjadi keresahan bersama dalam organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) atas pentingnya perlindungan kekayaan intelektual. Dikutip dari lampung.kemenkumham.go.id, pada 2001, melalui organisasi kekayaan intelektual dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO) diputuskan bahwa setiap 26 April diperingati sebagai Hari Kekayaan Intelektual Sedunia. Pemilihan tanggal ini berdasarkan Konvensi Pembentukan WIPO pada 14 Juli 1967 yang menjadi hari berdirinya WIPO. Namun, WIPO baru mulai aktif beroperasi pada 26 April 1970 dan resmi menjadi lembaga PBB pada 1974.

Dilansir dari laman resmi wipo.int, Hari Kekayaan Intelektual Sedunia menekankan pentingnya sistem kekayaan intelektual yang seimbang untuk mengakui dan memberi penghargaan kepada para penemu dan pencipta atas karya mereka dan memastikan bahwa masyarakat mendapat manfaat dari kreativitas dan kecerdikan mereka. Perayaan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelindungan kekayaan intelektual.

Hak Kekayaan Intelektual memungkinkan para peneliti, penemu, pelaku bisnis, perancang, seniman, dan pihak lain untuk secara hukum melindungi hasil inovasi dan kreatif mereka serta mendapatkan keuntungan ekonomi dari hasil tersebut.

NI MADE SUKMASARI I NAOMI A. NUGRAHENI

Pilihan Editor: Kenali Perbedaan HAKI, Hak Cipta, dan Hak Paten Tak Semua Orang Berhak

Berita terkait

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

3 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

5 hari lalu

Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

6 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

15 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

15 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

16 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

16 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

16 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Komitmen Dorong Hak Kekayaan Intelektual

18 hari lalu

Komitmen Dorong Hak Kekayaan Intelektual

Kemenkumham selama 10 tahun terakhir menelurkan berbagai program untuk mengungkit kesadaran akan Hak Kekayaan Intelektual. Termasuk perjuangan di kancah global demi pengakuan dunia.

Baca Selengkapnya