TEMPO Interaktif, Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang masih menganggap wilayah itu aman dari serangan virus flu babi (H1N1). Wali Kota Wahidin Halim hari ini Senin, (13/7) menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengawasan. “Kami melakukan monitoring melalui Dinas Kesehatan secara preventif agar virus ini tidak masuk ke wilayah kota Tangerang,” kata Wahidin.
Di bangsal Avian Influensa RSU Tangerang saat ini sedang dirawat pasien atas nama LPR(liris pratiwi rismunandari), 17 tahun asal Serpong KotaTangerang Selatan.
Sementara itu terkait dengan kematian RP(ram pramesti) 22 tahun mahasiswa tingkat akhir yang juga putra Roostiwi Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Tangerang yang semula diduga suspect flu burung (Avian Influenza) sejauh ini belum diketahui.
Hingga Senin, (13/7) belum ada penjelasan resmi dari RSU Tangerang, tentang hasil badan penelitian dan pengembangan kesehatan (balitbangkes) apakah RPmeninggal dunia karena virus flu burung avian influenza atau akibat penyakit lain. RP sempat dirawat 1 jam 30 menit di bangsal Avian Influenza di rumah sakit itu pada Rabu, (8/7) lalu.
Wahidin Halim juga mengatakan bahwa kasus penyakit RP adalah penyakit jenis thypoid (Typhus akut) serta Pnumonea (penyakit paru- paru) yang mengakibatkan usus pecah dan terendamnya paru-paru oleh cairan. “Penyakit itu dibuktikan dengan adanya data record pasien dari rumah sakit yang merawatnya,” kata Wahidin.
Kepala Humas dan protocol Kota Tangerang Ahsan Annahar sebelumnya kepada Tempo mengatakan bahwa RP tidak pernah kontak dengan orang yang mengidap H1N1 serta pasien tersebut juga belum pernah mengunjungi daerah yang terjangkit epidemi virus H1N1.