Selain Kasus Pembunuhan Vina, Polisi Masih Berupaya Ungkap Kematian Akseyna di UI Depok

Rabu, 5 Juni 2024 19:32 WIB

Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015. Saat ditemukan, Akseyna menggunakan tas yang diisi batu sebagai pemberat. Hingga delapan tahun berlalu, polisi belum dapat menemukan tersangka pembunuhan. Facebook/Peduli Akseyna

TEMPO.CO, DEPOK - Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana mengatakan jajarannya masih berupaya mengungkap tabir kematian Akseyna Ahad Dori yang sudah mengendap selama 9 tahun. Arya mengungkapkan pihaknya baru melakukan audiensi dengan Universitas Indonesia (UI) dan keluarga korban. "Yang kami sampaikan adalah kejadian ini sudah memakan waktu kurang lebih sembilan tahun," kata Arya, Rabu, 5 Juni 2024.

Polres tidak melakukan penyidikan dari awal, karena sudah ada tindakan penyidikan yang dilakukan di awal dan tinggal melanjutkan. "Cuma dalam prosesnya, tentu penyidikan di awal ini tidak sempurna, itu lah sebabnya masih belum terungkap, maka kami berupaya menyempurnakan dengan mengoreksi penyidikan terdahulu dengan keadaan sekarang," tutur Arya.

Bahkan, lanjut Arya, pihaknya menggunakan ahli-ahli dari UI yang akan didatangkan untuk menambah masukan bagi polisi dalam mengungkap kasus kematian Akseyna. "Kemarin juga sudah disampaikan ada beberapa poin dari pihak keluarga yang mempertanyakan hal-hal yang belum ditanyakan kepada saksi, misalnya gitu," ujar Arya.

Ihwal saksi-saksi yang sebelumnya diperiksa penyidik, Arya menyatakan tak menutup kemungkinan mereka akan dipanggil kembali untuk memperkaya pengetahuan dari penyidikan. "Sehingga kami bisa menarik satu konklusi dalam melanjutkan penyidikan ini ke tahap berikutnya," kata Arya.

Ditanya saksi dan bukti baru, Arya mengaku sampai saat ini belum bisa membicarakannya. Namun pihaknya berupaya memanfaatkan alat bukti yang ada saat ini. "Kami baca ulang satu-satu, kami telisik satu-satu, mulai dari hasil autopsi, keterangan saksi, hasil pemeriksaan dari Labfor, apsifor, merekon news tanda tangan, itu kami gabungkan semua dan diusahakan untuk di-review ulang, sehingga kami bisa melanjutkan penyelidikannya," ujar Arya.

Advertising
Advertising

Arya juga mengatakan kasus ini belum terungkap karena kendalanya penemuan korban tidak langsung dikenali, berdasarkan berita acara sudah ditemukan setelah itu tidak diketahui identitas korban. "Itu di awal, sehingga sampai 4-5 hari kemudian, setelah orang tua korban datang, mereka yang mengenali anaknya, kita baru tahu ini identik dengan barang-barang yang pernah diberikan dan dimiliki korban," terang Arya.

Lima hari dari penemuan jenazah Akseyna membuat polisi terhambat melakukan penyidikan di awal, baru setelah itu kita melakukan autopsi, kemudian pencarian ke TKP, rumah kos korban dan lainnya. "Dalam lima hari tentu banyak yang terjadi dan sudah berubah, itu pada 2015 pada saat itu, bahkan kasus ini sempat ditarik ke Polda, lalu dikembalikan lagi ke Polres," kata Arya.

Dengan kondisi seperti itu, tegas Arya, pihaknya berupaya maksimal untuk menemukan fakta-fakta di 5 hari yang hilang tersebut. "Dengan lima hari kira-kira yang missed itu apa dan itu sedang kami kejar. Tidak mudah memang kami kembali ke 2015 dan mencari lima hari yang hilang itu apa-apa saja yang berubah dan sudah hilang," ujar Arya.

Ditanya akan ada olah TKP ulang, Arya menilai belum karena jika ke TKP danau hingga ke kos-kosan korban tentu sudah banyak berubah. "Tanda-tanda itu mungkin saja sudah tidak ada, tapi nanti akan kami pertimbangkan untuk datang ke sana," ujarnya.

Disinggung terkait target penyelesaian, Arya menegaskan secepatnya untuk mengungkap kasus tersebut akan lebih baik. "Karena begini, setiap pimpinan di Polres ini bertujuan membuat situasi Depok menjadi lebih baik, tidak pernah kita melakukan hal-hal yang tidak baik, termasuk mengungkap kejahatan-kejahatan yang belum terungkap," katanya.

Tetapi, Arya menambahkan, jika memang belum atau masih dalam usaha, tentunya menjadi ikhtiar bersama dan jangan menilai polisi tidak berbuat. "Setiap minggu kami rapat mengenai hal ininapakah ada bukti baru, saksi baru. Kami gelar perkara hampir setiap bulan satu kali, tapi tiap minggu selalu saya tanyakan ada perkembangannapa enggak, tapi gelar perkaranya untuk kumpul satu tim itu sebulan sekali," ungkap Arya.

Untuk mengurai kasus tersebut, Arya mengatakan sudah ada 38 saksi yang dimintai keterangan, namun yang menjadi saksi kunci tidak sampai 30 orang. "Hanya mungkin ada yang tahu 'oh iya saya tahu ada jenazah di situ', saya terakhir ketemu tanggal sekian, saksi-saksi ini kita gabungkan rangkaiannya," kata Arya.

Kemudian ada kendala saat itu CCTV juga tidak ditemukan, sehingga membuat polisi harus bekerja keras untuk mengumpulkan bukti-bukti di lapangan. "Nanti kaminakan pertimbangkan untuk memanggil saksi setelah data lengkap," ucap Arya.

Pada 26 Maret 2015 atau pada tujuh tahun yang lalu, mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI Akseyna Ahad Dori ditemukan mengambang di Danau Kenanga, UI. Akseyna ditemukan mengambang 1 meter dari tepi danau yang memiliki kedalaman 1,5 meter. Sementara dalam tas yang digendong Akseyna ditemukan beberapa batu dan juga luka lebam di tubuh.

Pilihan Editor: Saksi Ungkap SYL Belum Bayar Tagihan Perjalanan Dinas ke Spanyol Rp 1 Miliar

Berita terkait

Anggota DPRD Kota Depok Inisial RK Dilaporkan Dugaan Pencabulan Terhadap Siswi SMP

3 hari lalu

Anggota DPRD Kota Depok Inisial RK Dilaporkan Dugaan Pencabulan Terhadap Siswi SMP

Polres Metro Depok membenarkan adanya laporan pencabulan anak ini

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah Dampingi Jokowi Resmikan Smelter di NTB, Dulu Pernah Kasih Kartu Merah Pemerintahan Joko Widodo

3 hari lalu

Fahri Hamzah Dampingi Jokowi Resmikan Smelter di NTB, Dulu Pernah Kasih Kartu Merah Pemerintahan Joko Widodo

Jokowi didampingi mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, saat meresmikan smelter di NTB. Fahri dulu kerap kritik pemerintahan Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Rektor UI dari Masa ke Masa Sejak Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo hingga Heri Hermansyah

3 hari lalu

Rektor UI dari Masa ke Masa Sejak Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo hingga Heri Hermansyah

Heri Hermansyah menjadi Rektor UI terbaru, sejak UI berdiri 74 tahun lalu. Berikut Rektor UI dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Heri Hermansyah Penerima Beasiswa dari Panasonic dan Hitachi Jadi Rektor UI

3 hari lalu

Heri Hermansyah Penerima Beasiswa dari Panasonic dan Hitachi Jadi Rektor UI

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah adalah Rektor UI periode 2024-2029. ini perjalanan kariernya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Tragedi Semanggi II, Yap Yun Hap Mahasiswa UI Tewas Disebut Tak Ada Pelanggaran HAM Berat

3 hari lalu

25 Tahun Tragedi Semanggi II, Yap Yun Hap Mahasiswa UI Tewas Disebut Tak Ada Pelanggaran HAM Berat

Pada 24 September 1999, Tragedi Semanggi II menewaskan mahasiswa UI, Yap Yun Hap. Upaya menuntut keadilan temui jalan buntu.

Baca Selengkapnya

Menghidupkan Kembali Tanjidor: Upaya Mahasiswa Bisnis Kreatif Mengapresiasi Budaya Betawi

3 hari lalu

Menghidupkan Kembali Tanjidor: Upaya Mahasiswa Bisnis Kreatif Mengapresiasi Budaya Betawi

Cultural Festival CBSA UI 2024 berhasil menanamkan kecintaan dan apresiasi terhadap budaya Betawi, khususnya tanjidor, kepada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Vokasi UI Adopsi eSports dalam Kurikulum, Bermain Game jadi Peluang Karir

4 hari lalu

Vokasi UI Adopsi eSports dalam Kurikulum, Bermain Game jadi Peluang Karir

Vokasi UI membuka peluang pendidikan bidang eSports ke dalam kampus. Olahraga elektronik bisa menjadi jalur karir resmi.

Baca Selengkapnya

Heri Hermansyah Rektor UI Periode 2024-2029, Berikut Mekanisme Pemilihan Rektor PTN

4 hari lalu

Heri Hermansyah Rektor UI Periode 2024-2029, Berikut Mekanisme Pemilihan Rektor PTN

Profesor termuda FTUI, Heri Hermansyah, terpilih menjadi Rektor UI periode 204-2029. Bagaimana mekanisme penentuan rektor di PTN?

Baca Selengkapnya

Dua Paslon di Pilkada Depok Umbar Janji: Bantuan Modal untuk Perempuan hingga Semua Jadi Sarjana

4 hari lalu

Dua Paslon di Pilkada Depok Umbar Janji: Bantuan Modal untuk Perempuan hingga Semua Jadi Sarjana

Dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok saling umbar janji usai mendapatkan nomor urut di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Profesor Termuda FTUI Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI Periode 2024-2029

5 hari lalu

Profesor Termuda FTUI Heri Hermansyah Terpilih Jadi Rektor UI Periode 2024-2029

Tahapan pemilihan rektor UI periode 2024-2029 berlangsung sejak Juli 2024.

Baca Selengkapnya