KPK Tetap Minta Dikabari Jika Ada yang Tahu Posisi Harun Masiku

Jumat, 14 Juni 2024 06:27 WIB

Direktur Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, menghadirkan dua karyawan PT. Amarta Karya (Persero), Pandhit Seno Aji dan Deden Prayoga (kanan), resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024. PT. Amarta Karya (Persero) merupakan anak perusahan Badan Usaha Milik Negara. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum menangkap Harun Masiku yang sudah buron selama empat tahun lebih. Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu meminta publik memberitahu pihaknya jika mengetahui posisi Harun Masiku.

“Kami di sini tidak bosan-bosannya mohon informasi, masukan. Kalau dengar, kalau lihat ada di mana, kabari kami perihal saudara Harun Masiku,” katanya saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 13 Juni 2024.

Harun Masiku diduga memberi suap kepada Eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan. Suap itu perihal pergantian antar waktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019-2024.

Sebagai sesama calon legislatif dari PDI Perjuangan, Harun ingin menggantikan posisi Nazarudin Kiemas yang meninggal sebelum dilantik sebagai senator di Senayan.

Saat diincar KPK, dia justru melarikan diri dan hingga kini tidak tertangkap meski lokasinya sempat diketahui masih di Indonesia.

Advertising
Advertising

Asep Guntur mengatakan KPK tetap mengupayakan mencari Harun. Kalau pun tahu, KPK tidak dapat memberitahu kepada khalayak soal posisi Harun karena publikasi informasi dibatasi.

“Maksudnya terbatas, siapa yang harus mengetahui, sehingga tidak bisa kami sampaikan karena tentunya akan berakibat dalam proses penyidikan dan pencarian yang bersangkutan,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan telah menargetkan akan menangkap Harun Masiku dalam waktu satu pekan. Target itu berhubungan dengan penyitaan ponsel dan pemeriksaan terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pada Senin, 10 Juni 2024, oleh penyidik KPK.

“Kebetulan mungkin kalau yang bersangkutan posisinya sedang tidak ketahuan, ada informasi, misalnya, sudah terkecoh di Jakarta, sehingga muncul pemeriksaan saksi-saksi lagi. Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ketangkap,” tutur Alexander di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta pada Selasa, 11 Juni 2024.

Namun Alex menjelaskan, pernyataan tersebut hanya sebagai harapan. Saat ini mengandalkan kinerja penyidik untuk menangkap Harun.

Soal pernyataan Alex, Asep Guntur menjelaskan bahwa itu sebagai motivasi kepada penyidik supaya fokus. “Sehingga mendorong secepatnya untuk bisa kami selesaikan,” ujarnya.

Pilihan Editor: Top 3 Metro: Cerita KPK Nyaris Tangkap Hasto dan Harun Masiku di PTIK, Alasan Hakim Belum Buka Rekening Gaji Syahrul Yasin Limpo

Berita terkait

KPK dan Kemenpan RB Teken MoU Perkuat Pencegahan Korupsi

13 jam lalu

KPK dan Kemenpan RB Teken MoU Perkuat Pencegahan Korupsi

KPK dan Kemenpan RB resmi menandatangani nota kesepahaman dalam upaya pencegahan korupsi pada penyelenggaraan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

13 jam lalu

Tindaklanjuti Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Temui KPK

Kemenpan RB bersama KPK melakukan MoU sebagai upaya pencegahan dan pembangunan sistem birokrasi yang lebih transparan, akuntabel dan lebih kredibel, serta berdampak.

Baca Selengkapnya

Korupsi Bandung Smart City, KPK: Yudi Cahyadi Terima Suap Rp 300 Juta

13 jam lalu

Korupsi Bandung Smart City, KPK: Yudi Cahyadi Terima Suap Rp 300 Juta

Penetapan tersangka atas Yudi Cahyadi adalah tindak lanjut dari temuan fakta-fakta baru saat proses penyidikan hingga persidangan.

Baca Selengkapnya

Soal Laporan Etik Alexander Marwata, Eks Penyidik: Dewas Harus Cepat Bersih-bersih KPK

13 jam lalu

Soal Laporan Etik Alexander Marwata, Eks Penyidik: Dewas Harus Cepat Bersih-bersih KPK

Bagi Yudi, KPK sebagai lembaga role model harus menerapkan standar etik yang tinggi sehingga tanpa pandang bulu dalam menerapkan sanksi.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Akui Kinerja KPK Terjun Bebas, IM57+ Institute: Memang Terbukti

14 jam lalu

Pimpinan Akui Kinerja KPK Terjun Bebas, IM57+ Institute: Memang Terbukti

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha merespons sikap dua pimpinan KPK, Nawawi Pomolango dan Alexander Marwata yang mengakui kegagalan KPK

Baca Selengkapnya

Eks Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna Ditahan KPK Dugaan Gratifikasi, Ini Profilnya

18 jam lalu

Eks Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna Ditahan KPK Dugaan Gratifikasi, Ini Profilnya

KPK menangkap eks Sekda Kota Bandung Ema Sumarna bersama 3 orang lainnya, terkait dugaan gratifikasi. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Akui Kinerja KPK Terjun Bebas, Begini Respons IM57+ Institute

1 hari lalu

Pimpinan KPK Akui Kinerja KPK Terjun Bebas, Begini Respons IM57+ Institute

Ketua KPK Sementara, Nawawi Pomolango dan komisioner KPK Alexander Marwata berikan skor rendah untuk kinerja KPK. Apa respons IM57+ Institute?

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Anggota DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi di Kasus Korupsi Bandung Smart City

1 hari lalu

KPK Tahan Anggota DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi di Kasus Korupsi Bandung Smart City

Jubir KPK mengatakan rincian penerimaan uang tersangka Yudi Cahyadi sedikitnya Rp 300 juta dan manfaat pekerjaan di Dishub Kota Bandung.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas KPK, Buntut Pertemuan dengan Eko Darmanto

1 hari lalu

Alexander Marwata Dilaporkan ke Dewas KPK, Buntut Pertemuan dengan Eko Darmanto

Alexander Marwata merasa heran atas laporan tersebut dan menduga pelapornya menginginkan KPK selalu gaduh.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Periksa 17 Saksi soal Pertemuan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dengan Eko Darmanto

1 hari lalu

Polda Metro Periksa 17 Saksi soal Pertemuan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dengan Eko Darmanto

KPK menetapkan Eko Darmanto tersangka gratifikasi dan TPPU pada 8 Desember 2023. Polda Metro kini mengusut pertemuan Alexander Marwata dengan Eko.

Baca Selengkapnya