Khotbah Idul Adha di Polda Metro Jaya, Mantan Menag Ingatkan soal Pesan Kemanusiaan Nabi Muhammad
Reporter
Intan Setiawanty
Editor
Iqbal Muhtarom
Senin, 17 Juni 2024 15:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjadi khatib pada salat Idul Adha yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya di Stadion Presisi Polda Metro Jaya pada Senin, 17 Juni 2024. Dalam khutbahnya, dia mengingatkan tentang nilai-nilai kemanusiaan yang diwasiatkan oleh Rasulullah Muhammad SAW pada khutbah terakhirnya saat Haji Wada.
“Situasi ini, mengingatkan kita pada peristiwa 14 abad yang lampau ketika rasulullah berhaji yang terakhir dan menyampaikan khutbah yang bersejarah di sebuah tempat di perbukitan Arafah,” kata Lukman Hakim di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pagi ini pukul 07.10 WIB.
Dia menuturkan, khutbah pada Haji Wada ini disebut-sebut sebagai deklarasi Islam pertama tentang peradaban dunia. Adapun ceramah tersebut, ingatkan soal Islam yang adiluhur, serta masih sangat relevan dan penting untuk dikenang hingga saat ini.
“Nabi menyerukan kepada umat manusia tentang nilai-nilai kemanusiaan dan berwasiat untuk menerima segala perbedaan, menghargai keragaman, dan agar meninggalkan segala bentuk kekejian dan kekejaman pra Islam yang bertentangan dengan Islam,” ujar dia dengan lantang.
Momentum Haji Wada ini digunakan Rasulullah untuk menyampaikan khutbah berisikan pesan terakhir yang ditujukan kepada umat manusia. Umat Islam yang hadir diminta menyampaikannya ke umat yang tidak hadir.
“Wahai sekalian manusia, dengarkanlah kata-kataku, sebab aku tidak tahu apakah setelah tahun ini aku dapat bertemu kalian lagi di tempat ini dalam suasana seperti ini.”
Pada inti khutbah, dia melanjutkan kata-kata Nabi Muhammad bahwa sesungguhnya darah, harta benda kalian, dan kehormatan umat Islam adalah suci sebagaimana sucinya hari ini, bulan ini, dan negeri.
“Karena itu harus kalian jaga dan lindungi selamanya sampai kalian menghadap Tuhan dan bertanggung jawab atas semua perbuatan yang kalian lakukan. Maka selepas kepergianku nanti, janganlah kalian menjadi kafir dan berkelahi satu sama lain,” katanya menirukan khutbah baginda Rasul.
Rasulullah, lanjut Lukman dalam Khutbah Idul Adha, berpesan dengan sungguh-sungguh kepada kaum muslimin untuk tidak berlaku kasar terhadap perempuan, tidak menuntut balas atas kekejaman zaman jahiliyah, tidak mengambil keuntungan berlebihan dari uang yang dipinjamkan atau riba, membelot, membunuh, mengambil harta orang lain.
Selain itu, dia mengatakan bahwa Islam juga agama peradaban. Adapun inti dari khutbah yang disampaikan Rasulullah pada Haji Wada, kata dia, tampak lebih fokus pada tata dunia baru yang dibangun berlandaskan nilai-nilai universal Islam, “Seperti kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, kemaslahatan bersama.
Pilihan Editor: Kapolri: Idul Adha Momentum Menjaga Semangat Toleransi dan Persatuan