Gelar Konferensi Pers kematian Mikael Histon Sitanggang, Kantor LBH Medan Didatangi Anggota TNI

Reporter

Mei Leandha

Editor

Suseno

Minggu, 23 Juni 2024 12:59 WIB

Irvan Saputra bersama Leni Damanik mengungkap kasus matinya Histon Sitanggang dalam konferensi pers di LBH Medan, Jumat, 21 Juni 2024. TEMPO/Mei Leandha

TEMPO.CO, Medan - Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan didatangi anggota TNI ketika menggelar konferensi pers tentang kematian Mikael Histon Sitanggang. Histon adalah remaja 13 tahun yang diduga meninggal setelah dianiaya anggota TNI di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Mei lalu. Adapun konferensi pers digelar pada Jumat, 21 Juni 2024.

"Ada dua TNI yang belum pernah datang ke LBH Medan bergabung dengan kawan-kawan pers,” kata Direktur LBH Medan Irvan Saputra, Ahad, 23 Juni 2024. “Keduanya mengaku dari Kodam.”

Kejadian yang menimpa Histon bermula dari tawuran remaja di Jalan Pelikan Ujung, Perumnas Mandala, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, pada 24 Mei 2024. Remaja itu kocar-kacir ketika anggota TNI berseragam datang membubarkan tawuran. Histon yang kebetulan tinggal di dekat lokasi tawuran, ikut lari karena ketakutan. Namun, justru dia yang kemudian tertangkap.

Sejumlah saksi mata mengatakan, anggota TNI itu memukuli Histon berkali-kali hingga remaja itu pingsan. Kawan-kawan Histon baru berani mendekat setelah tentara meninggalkan lokasi. Mereka mengantar Histon pulang lalu orang tuanya membawa dia ke rumah sakit. "Kondisinya kritis, banyak luka di badannya,” kata Irvan. “Bagian kepala koyak, lebam di dada dan tangan.”

Petugas medis tidak bisa menyelamatkan nyawa Histon karena luka yang diderita terlalu parah. Ibunya, Leni Damanik, mengadu ke LBH Medan karena yakin anaknya tewas akibat penganiayaan. Ia kemudian datang ke Polsek Tembung untuk melaporkan kematian anaknya. Namun polisi menyarankan agar Lani membuat laporan ke Denpom TNI.

Leni datang ke Denpom TNI pada 28 Mei 2024. Sudah dua kali menjalani pemeriksaan bersama beberapa saksi. Namun penyelidik militer tak kunjung menetapkan tersangka. “Denpom bilang, mereka masih kekurangan saksi,” kata Irvan. “Padahal menurut kami, tidak sulit menemukan pelaku. Kami yakin Denpom bisa mengungkapnya.”

Kepala Penerangan Kodam 1 BB Kolonel Rico Julyanto Siagian membantah tudingan personelnya terlibat penganiayaan terhadap Histon. Menurut dia, ketika terjadi tawuran, aparat yang membubarkan massa berasal dari Babinkamtibmas, Babinsa, dan Satpol PP. "Mereka bubar dan lari berhamburan,” ucap Rico.

Advertising
Advertising

Pada saat itulah Histon yang berada di kerumunan ikut kabur. Namun dia tergelincir dan jatuh. Rico meyakini, luka yang diderita Histon akibat jatuh tersebut. “Anak itu jatuh dari rel,” ucap Rico

Berita terkait

7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

13 jam lalu

7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

Kepolisian masih menunggu hasil uji labfor CCTV di sekitar Kali Bekasi untuk mengungkap kronologi meninggalnya tujuh remaja.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Sebut Ada 3 Kode Ajak Tawuran Sebelum Penemuan Mayat di Kali Bekasi

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Sebut Ada 3 Kode Ajak Tawuran Sebelum Penemuan Mayat di Kali Bekasi

Polisi mengatakan kode tawuran itu tidak hanya digunakan di antara para remaja, melainkan juga disampaikan pada keluarga.

Baca Selengkapnya

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

1 hari lalu

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

Delapan saksi sudah diperiksa oleh Polres Metro Jakpus, yaitu 6 mantan karyawan Brandoville Studios, serta Ketua RT dan ibu korban.

Baca Selengkapnya

Jalan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera Menjadi Calon Bintara TNI AD

1 hari lalu

Jalan Berliku Joni Pemanjat Tiang Bendera Menjadi Calon Bintara TNI AD

Yohanes Ande Kalla lebih dikenal dengan Joni pemanjat tiang bendera akhirnya lulus seleksi calon Bintara TNI AD. Jalan berlikunya menjadi anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Kadiv Propam Pastikan Tim Perintis Presisi Diperiksa Kesiapannya Setiap Sebelum Patroli

1 hari lalu

Kadiv Propam Pastikan Tim Perintis Presisi Diperiksa Kesiapannya Setiap Sebelum Patroli

Anggota Tim Perintis Presisi akan diperiksa apabila ada dugaan pelanggaran kode etik profesi selama bekerja.

Baca Selengkapnya

Imbas Temuan 7 Jenazah Di Kali Bekasi, 17 Anggota Polri Jalani Pemeriksaan

1 hari lalu

Imbas Temuan 7 Jenazah Di Kali Bekasi, 17 Anggota Polri Jalani Pemeriksaan

Jumlah anggota Polri yang menjalani pemeriksaan akibat penemuan 7 jenazah di Kali Bekasi bertambah.

Baca Selengkapnya

Kadiv Propam Sebut Penanganan Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi Perlu Libatkan Pihak Eksternal

2 hari lalu

Kadiv Propam Sebut Penanganan Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi Perlu Libatkan Pihak Eksternal

Kasus penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi masih ditangani oleh Polda Metro Jaya. Propam akan menindak secara etik bila ada pelanggaran.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Knalpot Brong, Siswa SMP di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Tetangga

2 hari lalu

Gara-gara Knalpot Brong, Siswa SMP di Tasikmalaya Tewas Dianiaya Tetangga

Siswa SMP di Tasikmalaya dianiaya tetangga hingga tewas gara-gara korban memasang knalpot brong di sepeda motornya.

Baca Selengkapnya

Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

3 hari lalu

Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

Penyebab kematian Afif Maulana menurut hasil analisis forensik dan medikolegal karena jatuh dari ketinggian.

Baca Selengkapnya

Motif Penyiraman Air Keras ke Tim Patroli yang Bubarkan Tawuran di Jakbar Dipicu Dendam Pribadi

3 hari lalu

Motif Penyiraman Air Keras ke Tim Patroli yang Bubarkan Tawuran di Jakbar Dipicu Dendam Pribadi

Satu tersangka penyiraman air keras ke polisi di Jakarta Barat menyimpan niat untuk balas dendam setiap kali tawuran karena mata kirinya buta.

Baca Selengkapnya