Modus Penipuan Masuk TNI atau Polri, Korban Kena Tipu Rp 4 Miliar hingga Ada yang Kehilangan Nyawa

Sabtu, 29 Juni 2024 12:00 WIB

Ilustrasi TNI. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi penipuan dengan iming-iming menjadi anggota TNI atau Polri kembali terjadi. Pada kasus terbaru menimpa seorang ibu rumah tangga di Medan yang menjadi korban penipuan sebesar Rp 4 miliar oleh oknum prajurit.

Menjadi anggota dari TNI/Polri adalah sebuah kebanggaan bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tak heran apabila ada yang rela merogoh kantung untuk bisa mewujudkan keinginan tersebut. Namun, hal tersebut menjadi kesempatan bagi oknum-oknum untuk melakukan penipuan.

Selain kasus penipuan senilai Rp 4 miliar di Medan tersebut, masih ada sejumlah kasus penipuan dengan modus masuk TNI/Polri tersebut. Berikut rangkuman kasusnya.

Penipuan di Banyumas

Dikutip dari Antaranews.com, kasus penipuan dan penggelapan dana bernilai Rp300 juta terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Pelaku berinisial MA (40) dan NJ (42) berhasil ditangkap di wilayah sekitaran Purbalingga pada 6 Apri 2024. Pelaku menipu seorang warga bernama Maflaka (52) dengan iming-iming anak korban bisa menjadi anggota TNI/Polri.

Advertising
Advertising

Kepala Kasatreskrim Kompol, Agus Supriadi mengatakan awal mula kasus ini ialah adanya pertemuan dari korban bernama Maflaka (52) dengan pelaku MA dan seorang laki-laki yang tidak dikenalnya (NJ) di salah satu rumah makan Purwokerto.

Dari pertemuan tersebut, pelaku menjanjikan bisa memasukkan anak korban menjadi anggota TNI/Polri. Korban pada saat itu hanya bisa membayar sebesar Rp 250 juta. Pelaku pun menyanggupi dengan alasan membantu anak yatim.

Setelahnya, Maflaka didampingi dengan saksi Jalaludin Akbar pun menuju Bank BCA Purwokerto dan mentransferkan duit sebesar Rp 200 juta ke rekening pelaku MA dan selanjutnya kembali ke rumah makan. Setelahnya, pelaku membuat kuitansi dan surat pernyataan yang menyebutkan bahwa kekurangan biaya sebesar Rp 50 juta dan akan dibayarkan setelah anak korban diterima menjadi anggota TNI/Polri.

Kemudian, korban pun kembali mengirimkan duit ke rekening pelaku MA untuk kekurangan pembayaran sebesar Rp 10 juta pada 7 Mei 2021, Rp 20 juta pada 5 Juli 2021 dan ke rekening pelaku NJ sebesar RP 20 juta pada 2 September 2021 dan yang terbaru Rp 50 juta pada 26 April 2022. Sehingga total penipuan sebesar Rp 300 juta.

Penipuan di Manado, Korban Sebanyak 4 Orang

Mengutip dari Antaranews.com, penipuan yang dilakukan oleh IWS (46) yang terjadi di Sulawesi Utara dengan modus penipuan seleksi penerimaan anggota TNI 2024. Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng Kompol Sugeng Lestari mengatakan dalam keterangannya bahwa korban dari pelaku IWS sebanyak empat orang, dengan total penipuan bernilai Rp 587.280.00 yang didapati secara bertahap.

Penipuan di Nias, Korban Dibunuh oleh Anggota TNI AL

Mengutip dari Tempo.co, pemuda bernama Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Serda Adan Aryan Marsal yang menjabat Bagian Urusan Pemeliharaan dan Ketertiban (Baur Hartib) Pusat Polisi Militer Angkatan Laut.

Iwan adalah calon Bintara TNI AL Gelombang 2 Tahun 2022. Untuk dapat mewujudkan cita-citanya menjadi anggota TNI tersebut, keluarga Iwan menggunakan jalur orang dalam dan membayar sebesar RP 200 juta.

Kasus ini bermula pada 16 Desember 2022 dengan Adan datang ke rumah keluarga korban dan membawanya ke Padang untuk mengikuti seleksi di sana. Berdasarkan keterangan Komandan Denpom Lanal Nias Mayor Laut (PM) Afrizal, bahwa pelaku melakukan aksinya bersama warga sipil bernama Alvin. Mayat korban dibuang ke jurang daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Padang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku membunuh korban dengan menusuknya menggunakan pisau pada 24 Desember 2024.

Penipuan di Sumut dengan Korban Sebanyak 7 Orang

Melansir dari Antaranews.com, kasus penipuan di Sumatera Utara dengan modus masuk TNI dilakukan oleh tersangka NW. Korban penipuan yang dilakukan oleh NW sebanyak tujuh orang. Kasus ini bermula dari laporan korban bernama Riadi yang melaporkan pada 25 Maret 2024. Riadi kena tipu oleh NW dengan iming-iming anaknya menjadi anggota Polri dan membayar Rp 350 juta.

Tidak hanya Riadi, korban dari penipuan oleh NW ini juga dialami oleh Muhammad Z Harahap. Ia menjadi korban penipuan senilai Rp 450 juta dengan modus yang sama. Kepala Bidang Humas Polda Sumut mengatakan dari ketiga korban yang melapor, total penipuan yang dilakukan oleh tersangka NW bernila Rp 1,1 miliar.

HAURA HAMIDAH I MEI LEANDHA

Pilihan Editor: Pemuda Nias Dibunuh Anggota TNI AL yang Menjanjikan Bisa Jadi Bintara, Orang Tua Sudah Habis Puluhan Juta Rupiah

Berita terkait

Mabes TNI Kaji Perubahan Nama Puspen Jadi Puskominfo

50 menit lalu

Mabes TNI Kaji Perubahan Nama Puspen Jadi Puskominfo

Kepala Puspen TNI Mayjen R. Nugraha Gumilar menyebut perubahan nama Pusat Penerangan menjadi Pusat usat Komunikasi dan Informatika. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kapuspen Sebut Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI Masih Digodok

1 jam lalu

Kapuspen Sebut Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI Masih Digodok

Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar menyebut wacana pembentukan angkatan siber militer ini masih dalam tahap penggodokan.

Baca Selengkapnya

TNI Masih Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua

2 jam lalu

TNI Masih Negosiasi Bebaskan Pilot Susi Air yang Disandera KKB di Papua

TNI menyatakan belum menyerah untuk menyelamatkan pilot Susi Air dari dekapan KKB di Papua.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Penipuan Klik Like Youtube Tak Berkaitan dengan Kasus TPPO 800 WNI

3 jam lalu

Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Penipuan Klik Like Youtube Tak Berkaitan dengan Kasus TPPO 800 WNI

Polda Metro Jaya masih akan melakukan pendalaman mengenai keterkaitan kasus penipuan klik like video YouTube dengan kasus lain.

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Alexander Marwata Mengaku Gagal Berantas Korupsi dan Adanya Ego Sektoral Penanganan Kasus Korupsi

4 jam lalu

Pimpinan KPK Alexander Marwata Mengaku Gagal Berantas Korupsi dan Adanya Ego Sektoral Penanganan Kasus Korupsi

Pimpinan KPK Alexander Marwata mengaku gagal memberantas korupsi selama ia 8 tahun menjabat di KPK. Alex pun sebut adanya ego sektoral.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Bakal Kerja Sama dengan Polisi Kamboja Buru Dalang Penipuan Like YouTube

5 jam lalu

Polda Metro Jaya Bakal Kerja Sama dengan Polisi Kamboja Buru Dalang Penipuan Like YouTube

Pada saat ini Polda Metro Jaya sedang melacak keberadaan D, dalang kasus penipuan kerja paruh waktu like video YouTube.

Baca Selengkapnya

Pelaku dan Korban Pembunuhan Disertai Mutilasi di Garut Diduga Sakit Jiwa

6 jam lalu

Pelaku dan Korban Pembunuhan Disertai Mutilasi di Garut Diduga Sakit Jiwa

Hingga saat ini polisi belum berhasil mengungkap motif pembunuhan disertai mutilasi di Garut itu karena jawaban tersangka kerap tidak nyambung.

Baca Selengkapnya

Kriminalitas dalam Sepekan: Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Kematian Afif Maulana, Ditemukan Mayat Dicor, hingga Mutilasi di Garut

6 jam lalu

Kriminalitas dalam Sepekan: Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Kematian Afif Maulana, Ditemukan Mayat Dicor, hingga Mutilasi di Garut

Ini rangkaian beberapa kasus kriminalitas yang terjadi sepekan ini antara lain Sidang Praperadilan Pegi Setiawan, Kematian Afif Maulana, mayat dicor.

Baca Selengkapnya

Hari Bhayangkara ke-78, Kapolri Listyo Sigit: Kami Mohon Maaf untuk Perbuatan yang Menyakiti Hati Masyarakat

6 jam lalu

Hari Bhayangkara ke-78, Kapolri Listyo Sigit: Kami Mohon Maaf untuk Perbuatan yang Menyakiti Hati Masyarakat

Berikut beberapa poin pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat Hari Bhayangkara ke-78, salah satunya permintaan maaf kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya

2 Remaja yang Bunuh Ayahnya Terancam Hukuman Maksimal 20 Tahun Penjara

8 jam lalu

2 Remaja yang Bunuh Ayahnya Terancam Hukuman Maksimal 20 Tahun Penjara

Kedua remaja putri tersebut mengaku sakit hati kepada sang ayah karena sering dipukuli, tidak dikasih makan, dikatai anak tidak berguna dan lainnya.

Baca Selengkapnya