Cegah Calon Bermasalah, Pansel KPK akan Gandeng BIN hingga Sipil Cek Rekam Jejak

Minggu, 30 Juni 2024 09:01 WIB

Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Masa Jabatan tahun 2024-2029 Muhammad Yusuf Ateh (kiri) bersama anggota panitia saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat 30 Mei 2024. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) 2024 mengklaim akan tegas dalam menyeleksi kandidat untuk mencegah terpilihnya pimpinan KPK yang bermasalah.

Ketua Pansel KPK, Muhammad Yusuf Ateh, mengatakan langkah ini melibatkan tidak hanya pemerintah dan lembaga penyelidik, tetapi juga menggandeng partisipasi aktif dari masyarakat sipil. "Salah satu tahapan yang sangat penting dalam seleksi adalah adanya rekam jejak dan permintaan tanggapan dari masyarakat,” kata Yusuf lewat jawaban tertulis kepada Tempo, Kamis, 27 Juni 2024.

Permintaan rekam jejak juga diajukan kepada instansi-instansi terkait, seperti Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Intelijen Negara, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan Mahkamah Agung (MA).

Pansel yakin dengan adanya keterlibatan lembaga-lembaga negara dan masyarakat sipil, pihaknya mampu memastikan calon pimpinan KPK yang terpilih tidak memiliki masalah hukum atau pelanggaran etika.

"Kami ingin memastikan bahwa calon-calon yang mendaftar ini betul-betul bersih dan berintegritas," ujar Yusuf.

Advertising
Advertising

Selain itu, Pansel KPK melakukan upaya lain untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi. Upaya tersebut antara lain melakukan sosialisasi ke berbagai daerah. Yusuf mengatakan Pansel sudah berkeliling ke sejumlah daerah seperti Surabaya, Medan, dan Makassar, untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Yusuf menuturkan masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK agar memperhatikan dengan seksama syarat-syarat yang tercantum dalam pengumuman. "Dokumen yang dikirimkan harus benar-benar sesuai supaya tidak gagal dalam seleksi administrasi," ujarnya.

Yusuf mengatakan pihaknya berpedoman pada sejumlah UU dalam memilih calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK. Aturan itu antara lain UU Nomor 30 tahun 2002 Tentang KPK. Kemudian untuk calon Dewan Pengawas, Pansel merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pengangkatan Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Salah satu syarat untuk dapat diangkat sebagai Pimpinan KPK dalam UU tersebut adalah cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi, dan memiliki reputasi yang baik. “Kriteria pokok inilah yang kita terjemahkan lebih jauh sesuai dengan kebutuhan KPK saat ini,” kata Yusuf.

Pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK 2024 telah dibuka sejak tanggal 26 Juni 2024 dan akan ditutup pada tanggal 15 Juli 2024. Wakil Ketua Pansel KPK, Arif Satria, menuturkan sudah ada empat orang yang mendaftar sebagai Calon Pimpinan Komisi Antirasuah dan empat orang mendaftar Calon Dewan Pengawas.

"Panitia Seleksi mendorong semakin banyak masyarakat Indonesia yang kompeten dan berintegritas ikut serta mendaftar," kata Arif dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Juni 2024.

Komposisi Polisi dan Kejaksaan

Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, mengatakan opsi mempertimbangkan unsur kepolisian dan kejaksaan dalam komposisi pimpinan KPK merupakan konsekuensi logis bagi panitia seleksi (Pansel). Menurut dia, keberadaan unsur penegak hukum tersebut telah menjadi tradisi dalam pemilihan pimpinan lembaga antirasuah sejak awal berdirinya.

"Dari proses pimpinan yang sebelum-sebelumnya, dari pertama itu nyata ada unsur dari kepolisian, kejaksaan, kehakiman. Kemudian dari badan audit BPK atau BPKP, kemudian dari unsur masyarakat sipil," ujar Yudi saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Juni 2024.

Di luar masalah unsur kelembagaan, Yudi menekankan Pansel KPK seharusnya cermat dalam memilih calon pimpinan yang bersih dari masalah hukum dan pelanggaran etik. “Mereka harus lebih dari itu, yaitu berani mencoret calon pimpinan yang dianggap bermasalah dari awal pendaftaran,” tuturnya.

Yudi meminta Pansel KPK berfokus pada rekam jejak calon pimpinan tanpa memandang dari unsur mana dia berasal. Meski perwakilan dari kepolisian dan kejaksaan penting, Pansel harus memastikan calon dari latar belakang tersebut memiliki integritas yang tidak tercemar.

"Misalnya dia itu hartanya enggak wajar, dia itu transaksi rekeningnya mencurigakan, dia itu rekeningnya gendut," kata Yudi.

"Kalau mereka mengumumkan yang selama administrasi lolos ternyata adalah orang yang bermasalah, yaudah, wasalam kita sampai akhir. Dari awal saja mereka meloloskan, gimana nanti akhir?" tambah Yudi.

Yudi menyarankan agar Pansel KPK menghindari formalitas dalam penilaian calon pimpinan. Tak masalah jika Pansel bekerja sama dengan lembaga-lembaga negara yang mempunyai keandalan dalam penyelidikan, seperti PPATK dan BIN, untuk melakukan pengawasan yang ketat.

Yudi menekankan rekam jejak etik dan transaksi keuangan calon pimpinan KPK adalah harga mati untuk diselidiki. Hasil temuan yang diperoleh dari koordinasi antar-lembaga harus menjadi bahan pertimbangan bagi Pansel KPK. "Jangan sampai hasilnya hanya ditaruh di kolong meja,” katanya.

ALPIN PULUNGAN

Pilihan Editor: IPW Harap Polda Sumbar Setop Cari Orang yang Viralkan Dugaan Penyiksaan Bocah oleh Polisi

Berita terkait

Firli Bahuri: 4 Alat Bukti hingga Meminta SP3

16 jam lalu

Firli Bahuri: 4 Alat Bukti hingga Meminta SP3

Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak menyatakan kasus dugaan pemerasan oleh Firli Bahuri yang sedang diusut tetap berlanjut

Baca Selengkapnya

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Korupsi Pertamina

16 jam lalu

Dahlan Iskan Penuhi Panggilan KPK Sebagai Saksi Korupsi Pertamina

Eks Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi panggilan KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi pengadaan LNG Pertamina.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Dahlan Iskan jadi Saksi Dugaan Korupsi LNG Pertamina

21 jam lalu

KPK Panggil Dahlan Iskan jadi Saksi Dugaan Korupsi LNG Pertamina

Selain Dahlan Iskan, KPK juga memanggil satu orang lainnya sebagai saksi yakni Yudha Pandu Dewanata.

Baca Selengkapnya

KPK Masih Susun Memori Banding Atas Vonis Karen Agustiawan

21 jam lalu

KPK Masih Susun Memori Banding Atas Vonis Karen Agustiawan

KPK tengah menyiapkan upaya banding dalam perkara korupsi eks Direktur Utama PT Pertamina Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan.

Baca Selengkapnya

Stranas PK KPK Sebut Digitalisasi Tata Kelola Pelabuhan Persingkat Bongkar Muat Maksimal 2 Hari

21 jam lalu

Stranas PK KPK Sebut Digitalisasi Tata Kelola Pelabuhan Persingkat Bongkar Muat Maksimal 2 Hari

"Kalau tadinya saya harus muter-muter di semua loket, sekarang saya enggak ke pelabuhan pun bisa," ujar Deputi Pencegahan KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Masalah Tata Kelola di Sistem Pelabuhan Indonesia, Ada Tumpang Tindih Kebijakan 18 Lembaga

21 jam lalu

KPK Temukan Masalah Tata Kelola di Sistem Pelabuhan Indonesia, Ada Tumpang Tindih Kebijakan 18 Lembaga

Stranas PK KPK menemukan adanya masalah tata kelola pada sistem pelabuhan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasus Pertemuan Firli Bahuri dengan SYL Masih Penyelidikan di Polda Metro Jaya

22 jam lalu

Kasus Pertemuan Firli Bahuri dengan SYL Masih Penyelidikan di Polda Metro Jaya

Kasus baru Firli Bahuri masih penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Akui Gagal Memberantas Korupsi, Ini Profil Alexander Marwata

22 jam lalu

Akui Gagal Memberantas Korupsi, Ini Profil Alexander Marwata

Profil Alexander Marwata yang dalam Raker KPK dengan Komisi III DPR mengakui kegagalannya memberantas korupsi selama 8 tahun terakhir ia di sana.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Pastikan Tetap Usut Tuntas Kasus Firli Bahuri Meski Diminta SP3

23 jam lalu

Polda Metro Jaya Pastikan Tetap Usut Tuntas Kasus Firli Bahuri Meski Diminta SP3

Penyidik kepolisian tetap akan usut tuntas kasus Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Sederet Bantahan ihwal Pendaftaran Calon Pimpinan dan Dewas KPK Sepi Peminat

23 jam lalu

Sederet Bantahan ihwal Pendaftaran Calon Pimpinan dan Dewas KPK Sepi Peminat

Juru Bicara KPK yakin jika para calon-calon yang memiliki integritas dan mau mendaftar sedang mempersiapkan semua hal.

Baca Selengkapnya