TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Kepala Bidang Humas Mabes Polri brigjen (pol) Sulistyo Ishak mengaku belum tahu kabar yang mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri Mega Kuningan adalah warga Leuwiliang, Bogor. “Belum diketahui dari mana,” kata Sulistyo pada Tempo, Minggu (2/8) malam.
Sulistyo menambahkan, kepolisian telah menyebarkan sketsa dan ciri-ciri pelaku bom bunuh diri. Dari situ polisi berharap masyarakat yang mengetahui identitas sesuai sketsa dan ciri-ciri pelaku untuk melapor ke polisi. Hingga kini, kata dia, telah ada 50 orang yang melapor polisi untuk mengungkap pelaku bom bunuh diri. “Tapi belum ada yang signifikan (sesuai dengan pelaku),” kata Sulis.
Sebanyak 50 orang yang melapor itu kebanyakan berasal dari Jabodetabek dan beberapa dari daerah. Di luar 50 orang yang melapor, sebenarnya banyak juga yang melapor. “Tapi umumnya tidak serius. Mereka lapor hanya lewat sms atau telepon, tapi ketika ditindaklanjuti tidak memberi keterangan yang signifikan,” kata Sulis.
Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini
10 Februari 2010
Sidang Perdana Kasus Bom JW Marriot Digelar Hari Ini
Sidang perdana pelaku teroris bom JW Marriot dan Ritz Carlton akhirnya digelar. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pagi ini akan mendengarkan dakwaan jaksa terhadap Amir Abdillah.
Djahri atau Muh Djahri, yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI pada Jumat dua pekan lalu, akhirnya pulang
Nana Ikhwan Maulana, yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Hotel Ritz-Carlton pada 17 Juli lalu bukan rekrutan baru. Dia ternyata pernah terkait dengan konflik Poso.
Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) akan membantu kepolisian melihat hubungan keuangan diantara pelaku terorismen baik diminta maupun tidak.